Penjualan BBM Pertamina Sentuh Level Terendah Sepanjang Sejarah
Merdeka.com - PT Pertamina (Persero) mencatat penurunan penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) paling rendah sepanjang sejarah, saat masa pandemi virus corona baru (Covid-19).
Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan, penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk memutus penularan Covid-19 membawa dampak pada penurunan penjualan BBM, sebab konsumsi yang sangat rendah.
"Wabah covid ini dengan PSBB demand turun," kata Nicke, saat konferensi pers virtual, di Jakarta, Kamis ( 30/4/2020).
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Kapan Pertamina turunkan harga BBM? Pada periode 1 November 2023, Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Apa jenis BBM yang turun harganya? Harga BBM jenis Pertamax, Pertamax Green 95, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex turun sedangkan untuk Pertalite atau BBM subsidi tidak mengalami perubahan.
-
Kapan konsumsi BBM Pertamina melonjak? PT Pertamina Patra Niaga, Sebagai Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada masa mudik Hari Raya Idulfitri 1445 H, tepatnya per Kamis (4/4) pada H-6 melonjak dibandingkan hari biasa.
-
Apa yang Pertamina turunkan harganya? Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
Nicke mengungkapkan, penjualan BBM di Jakarta turun hingga 50 persen, sedangkan secara nasional mencapai 25 persen. Dia menyebut, penurunan tersebut terendah sepanjang sejarah.
"Bisa dibayangkan penurunan demand penjualan terendah sepanjang penjualan Pertamina," ungkap Nicke.
Dorong Penjualan Online
Menurut Nicke, meski penjualan BBM Pertamina mengalami penurunan, tetapi Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina tetap beroperasi. Untuk meningkatkan penjualan, perusahaan energi plat merah tersebut memberikan layanan antar bekerjasama dengan penyedia jasa transportasi online.
"Jadi kita kita memberikan pelayan kepada masyarakat meski drop sekali penjualan, kita dorong dengan delivery servise kerjasama dengan ojol kerjasama pengiriman," tutupnya.
Reporter: Pebrianto Eko Wicaksono
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Per 1 November, harga BBM Pertamina mengalami penurunan.
Baca SelengkapnyaKemudian, Pertamax Turbo sebelumnya Rp15.500 per liter kini menjadi Rp15.350 per liter.
Baca SelengkapnyaDalam periode ini memungkinkan ada ruang melakukan penurunan harga BBM non-subsidi.
Baca SelengkapnyaJenis BBM di SPBU Shell juga mengalami penurunan pada Shell Super yang sebelumnya Rp13.990 per liter kini Rp13.390 per liter.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga terbaru untuk bahan bakar minyak mencakup Pertamax Green 95 (RON 95), Pertamax Turbo (RON 98), Dexlite, dan Pertamina DEX.
Baca SelengkapnyaPertamax Turbo alami kenaikan harga Rp1.050 dari sebelumnya Rp14.400 per liter menjadi Rp15.450 per liter.
Baca SelengkapnyaPT Pertamina (Persero) mengumumkan bahwa harga beberapa jenis BBM mengalami kenaikan 1 Januari 2025.
Baca SelengkapnyaHarga minyak mentah dunia terus menunjukan tren pelemahan hingga USD74,5 per barrel. Meski demikian, penurunan itu tidak diikuti oleh harga BBM Pertamina.
Baca SelengkapnyaSebanyak 201 dari total 448 Pertashop yang mengalami kerugian usai harga jual Pertamax dan Pertaliter terpaut cukup jauh.
Baca SelengkapnyaJenis bahan bakar solar non subsidi juga mengalami penurunan
Baca SelengkapnyaHarga minyak mentah dunia saat ini tengah melambung akibat ketegangan geopolitik dunia
Baca Selengkapnya