Penjualan Busana Muslim Saat Ramadan Bisa Melonjak Hingga 300 Persen
Merdeka.com - Momen Ramadan membawa angin segar bagi pelaku industri kecil dan menengah (IKM) di sektor tekstil dan pakaian jadi. Pada momen ini, penjualan pakaian khususnya busana muslim diperkirakan naik hingga 300 persen.
Direktur Jenderal IKM dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Gati Wibawaningsih, mengatakan sektor IKM yang tumbuh signifikan saat Ramadan yaitu makanan dan minuman serta pakaian.
"Yang tumbuh signifikasi pertama, makanan. Kedua, pakaian," ujar dia di Kantor Kemenperin, Selasa (14/5).
-
Kenapa penjualan ornamen Islami meningkat saat Ramadan? Saat Ramadan dan menjelang Hari Raya Idulfitri, penjualan pernak-pernik bernuansa Islami mengalami peningkatan sekitar 20-30 persen.
-
Apa tren penting dalam pemasaran Ramadan? Tren penting termasuk penggunaan Generative AI, personalisasi pengalaman, dan peningkatan konten yang disesuaikan. Pemasar harus memanfaatkan tren ini untuk mencapai kesuksesan.
-
Apa yang meningkat penjualannya menjelang Lebaran? Menjelang Hari Raya Idulfitri, penjualan pernak-pernik bernuansa Islami mengalami peningkatan sekitar 20-30 persen.
-
Kenapa omzet pedagang Tanah Abang naik menjelang Ramadan? Memasuki bulan suci Ramadan, ragam busana muslim yang paling banyak dipesan dan diminati para konsumen.
-
Tren apa yang sedang naik daun di Ramadan ini? Setiap tahunnya deretan artis yang kebanjiran job selama bulan Ramadan mengalami pergeseran. Meski begitu biasanya artis-artis ini berangkat dari latar belakang komedian.
-
Apa yang meningkat di Pasar Tanah Abang menjelang Ramadan? Menjelang Ramadan, aktivitas jual beli di Pasar Tanah Abang mulai mengalami peningkatan.
Khusus untuk pakaian, lanjut dia, pertumbuhan penjualannya bahkan bisa meningkat hingga 300 persen atau tiga kali lipat dibandingkan normal. Hal ini jika dilihat dari penjualan masing-masing IKM.
"Pakaian bisa naik 300 persen, penjualannya naik 3 kali lipat penjualannya. Itu untuk per individu ya, masing-masing IKM. Tapi secara total kenaikannya naik 18 persen-20 persen untuk Ramadan," kata dia.
Gati juga menyatakan, daya beli masyarakat pada Ramadan tahun ini juga membaik. Hal tersebut diharapkan bisa berdampak baik bagi sektor industri pakaian dalam negeri.
"Busana muslim yang kita pikir karena daya belinya turun, ternyata naik. Di Inacraft kemarin ternyata yang banyak di beli itu baju, itu (penjualan) sampai naik 15 persen," tandas dia.
Reporter: Septian DenySumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menjelang Ramadan, aktivitas jual beli di Pasar Tanah Abang mulai mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaPasar tekstil di Jakarta, seperti Pasar Cipulir dan Pasar Tanah Abang, mulai diserbu para reseller.
Baca SelengkapnyaSemua upaya promosi menghasilkan volume konsumsi yang stabil selama periode Ramadan, karena tidak ada indikasi konsumen belanja stok barang lebih banyak.
Baca SelengkapnyaMenjelang Hari Raya Idulfitri, penjualan pernak-pernik bernuansa Islami mengalami peningkatan sekitar 20-30 persen.
Baca SelengkapnyaIni berdasarkan hasil survei Telkomsel Enterprise terhadap warga Indonesia jelang Lebaran.
Baca SelengkapnyaDengan memanfaatkan AI di tahun 2024, dalam setiap penjualan berpotensi menghasilkan transaksi sebesar USD350 juta.
Baca SelengkapnyaMenjelang bulan Ramadan 2024 ini, penting bagi pemasar dan pengiklan untuk memahami pasar di Indonesia secara tepat.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil riset yang telah dipublikasikan tersebut, dijelaskan bahwa ekspansi bisnis UMKM terus meningkat dan tetap optimis menghadapi Q3- 2023.
Baca Selengkapnyabagi konsumen Indonesia, belanja menjelang Idulfitri merupakan puncak musim belanja.
Baca SelengkapnyaUntuk tahun 2024 ini, kenaikan permintaan berbagai komoditas terbilang wajar karena sudah terdeteksi satu bulan sebelum Ramadan.
Baca SelengkapnyaMenjelang perayaan Tahun Baru Imlek yang jatuh pada 10 februari mendatang, permintaan kue keranjang meningkat hingga 20 persen.
Baca Selengkapnya