Penjualan Pakaian Diprediksi Meningkat Hingga 400 Persen Saat Ramadan
Merdeka.com - Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian perindustrian, Gati Wibawaningsih, mengaku optimis penjualan produk pakaian akan meningkat jelang bulan suci Ramadan. Menurutnya, peningkatan penjualan bahkan bisa mencapai ratusan persen.
"Di hari raya itu bisa puluhan kali lipat. Bisa 300 persen atau 400 persen bahkan," ujar Gati saat ditemui, di JCC, Jakarta, Rabu (1/5).
Hal ini, tentu disebabkan banyaknya masyarakat yang berbelanja pakaian dalam hari-hari menjelang Ramadhan. Jumlah umat muslim yang besar tentu akan mendorong naiknya penjualan secara signifikan.
-
Apa yang meningkat penjualannya menjelang Lebaran? Menjelang Hari Raya Idulfitri, penjualan pernak-pernik bernuansa Islami mengalami peningkatan sekitar 20-30 persen.
-
Kenapa penjualan ornamen Islami meningkat saat Ramadan? Saat Ramadan dan menjelang Hari Raya Idulfitri, penjualan pernak-pernik bernuansa Islami mengalami peningkatan sekitar 20-30 persen.
-
Dimana penjual mencatatkan peningkatan penjualan yang signifikan? Hal ini berdampak langsung pada lonjakan pesanan, dimana banyak penjual mencatatkan peningkatan penjualan yang signifikan berkat visibilitas yang lebih tinggi akan produk brand lokal dan UMKM di sepanjang kampanye.
-
Kenapa omzet pedagang Tanah Abang naik menjelang Ramadan? Memasuki bulan suci Ramadan, ragam busana muslim yang paling banyak dipesan dan diminati para konsumen.
-
Apa yang meningkat di Pasar Tanah Abang menjelang Ramadan? Menjelang Ramadan, aktivitas jual beli di Pasar Tanah Abang mulai mengalami peningkatan.
-
Apa tren penting dalam pemasaran Ramadan? Tren penting termasuk penggunaan Generative AI, personalisasi pengalaman, dan peningkatan konten yang disesuaikan. Pemasar harus memanfaatkan tren ini untuk mencapai kesuksesan.
"Mau Lebaran pasti beli baju dong. Ada berapa ratus juta tuh yang beli baju saat lebaran," kata dia.
Selain itu, keadaan ekonomi global yang menunjukkan pemulihan, kata Gati, akan turut membantu peningkatan konsumsi masyarakat, termasuk jelang lebaran.
Sebagai contoh dia mengatakan jika ekonomi dunia membaik, maka kegiatan perdagangan, seperti ekspor akan meningkat. Naiknya ekspor tentu akan memberikan dampak pada naiknya pendapatan masyarakat yang bekerja di sektor tersebut.
"Kan begini, pasar dunia terbuka, produk Indonesia yang diekspor banyak. Yang kerja di produsen eksportir ini kan orang Indonesia. Kalau ekspor naik, income mereka naik. Kalau income mereka naik mereka pasti belanja. Tahun ini pasti meningkat, karena ekspor dunia itu," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menjelang Ramadan, aktivitas jual beli di Pasar Tanah Abang mulai mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaPasar tekstil di Jakarta, seperti Pasar Cipulir dan Pasar Tanah Abang, mulai diserbu para reseller.
Baca SelengkapnyaData Bank Indonesia mencatat, indeks penjualan riil atau IPR pada Februari 2024 tercatat 214,1.
Baca SelengkapnyaMenjelang Hari Raya Idulfitri permintaan produksi mukena Siti Khadijah meningkat hingga 25 persen.
Baca SelengkapnyaDengan memanfaatkan AI di tahun 2024, dalam setiap penjualan berpotensi menghasilkan transaksi sebesar USD350 juta.
Baca SelengkapnyaDengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaMenjelang bulan Ramadan 2024 ini, penting bagi pemasar dan pengiklan untuk memahami pasar di Indonesia secara tepat.
Baca Selengkapnyabagi konsumen Indonesia, belanja menjelang Idulfitri merupakan puncak musim belanja.
Baca SelengkapnyaMenjelang Hari Raya Idulfitri, penjualan pernak-pernik bernuansa Islami mengalami peningkatan sekitar 20-30 persen.
Baca SelengkapnyaSemua upaya promosi menghasilkan volume konsumsi yang stabil selama periode Ramadan, karena tidak ada indikasi konsumen belanja stok barang lebih banyak.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil riset yang telah dipublikasikan tersebut, dijelaskan bahwa ekspansi bisnis UMKM terus meningkat dan tetap optimis menghadapi Q3- 2023.
Baca Selengkapnya