Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penjualan Produk Covid-19 Anjlok, Bio Farma Bidik Untung dari Produk Reguler

Penjualan Produk Covid-19 Anjlok, Bio Farma Bidik Untung dari Produk Reguler Bio Farma. ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Kondisi penularan virus Covid-19 di Indonesia menunjukkan perbaikan yang cukup signifikan. Bahkan pemerintah resmi mencabut pembatasan kegiatan masyarakat atau PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat.

Namun demikian, kondisi ini berdampak pada Holding BUMN Farmasi PT Bio Farma. Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir mengungkap ada penurunan penjualan produk yang berkaitan dengan penanganan Covid-19 seiring membaiknya kondisi.

Untuk itu, dia membidik produk-produk reguler yang tidak berkaitan dengan penanganan pandemi untuk menjaga kinerja perusahaan.

"Meskipun permintaan pasar akan produk Covid-19 mengalami penurunan year on year (tahunan), Holding Farmasi tetap bergerak untuk menjaga positif produk regular non covid yang kami jadikan program utama kita untuk pelayanan di 2023, sehingga nanti bisa memperbaiki performa keuangan perusahaan secara keseluruhan," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (24/1).

Menurut data yang dikantonginya, pendapatan konsolidasi Holding Farmasi per kuartal III-2022 mencapai Rp15,9 triliun. Sebesar Rp11,1 triliun di antaranya merupakan hasil penjualan dari produk non-covid.

"Ini langkah antisipasi untuk 2022 karena ada perbaikan kondisi pasca pandemi, maka kami coba aktifkan produk non covid," ujarnya.

Dia membidik setidaknya hingga tutup tahun 2022, setelah proses audit selesai, holding farmasi mampu mencatatkan pendapatan sebesar Rp22,1 triliun. Kendati begitu, angka ini memang lebih rendah 49 persen dari tahu 2021 sebesar Rp43,4 triliun.

Honesti menekankan kalau dari porsi tersebut, sebesar Rp16 triliun mampu didapatkan dari produk non-covid. Sementara produk yang berkaitan dengan covid-19 hanya Rp5,9 triliun.

Pada kesempatan yang sama, Honesti mengungkap juga soal progosa pendapatan yang didapat Bio Farma secara mandiri. Dia membidik perusahaan mampu meraup pendapatan Rp10,8 triliun di 2022.

Di mana Rp6 triliun didapat dari produk non covid, dan Rp4,8 triliun sisanya didapat dari penjualan produk yang berkaitan dengan covid-19.

"Dari sisi ebitda pun menunjukkan angka yang relatif cukup bagus ya, kita bandingkan sengan 2020 itu Rp662 miliar, di 2022 akan mencatat Rp915 miliar," terangnya.

"Kemudian dari sisi laba-rugi pun kami masih mencatat laba positif sebesar Rp905 miliar dan kami harap pada saat closing audit angka ini bisa dipertahankan minimal seperti itu atau mungkin menjadi lebih baik," sambung Honesti Basyir.

Reporter: Arief Rahman Hakim

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Unilever Indonesia Raup Untung Rp2,8 Triliun di Semester I-2023, Ini Faktor Penyumbangnya
Unilever Indonesia Raup Untung Rp2,8 Triliun di Semester I-2023, Ini Faktor Penyumbangnya

Inflasi dan biaya hidup berdampak signifikan terhadap kebiasaan belanja konsumen. Ini berdampak pada keuangan Unilever Indonesia.

Baca Selengkapnya
Curhat Pengusaha Minuman Ringan Makin Terpuruk: Kondisi Industri Ini Sangat Menyedihkan
Curhat Pengusaha Minuman Ringan Makin Terpuruk: Kondisi Industri Ini Sangat Menyedihkan

Selama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Biang Kerok Beras Langka di Pasar: Karena Ada Bencana Banjir
Jokowi Ungkap Biang Kerok Beras Langka di Pasar: Karena Ada Bencana Banjir

Kondisi tersebut membuat stok beras di pasar ritel modern langka

Baca Selengkapnya
Benarkah Penyaluran Bansos Pangan Buat Stok Beras Langka? Dirut Bulog Beri Penjelasan Begini
Benarkah Penyaluran Bansos Pangan Buat Stok Beras Langka? Dirut Bulog Beri Penjelasan Begini

Bayu menegaskan tidak ada alasan bansos pangan menyebabkan stok beras di ritel modern menjadi lebih sulit.

Baca Selengkapnya
Tanda-tanda Penurunan Harga yang Berkepanjangan dalam Penjualan Mobil di Indonesia
Tanda-tanda Penurunan Harga yang Berkepanjangan dalam Penjualan Mobil di Indonesia

Penjualan mobil yang mengalami penurunan mendorong sejumlah brand memberikan diskon yang cukup besar pada beberapa modelnya. Yuk simak!

Baca Selengkapnya
Sempat Rugi Rp70 Juta, Begini Kisah Penjual Olahan Ubi di Kuningan Bangkit Sampai Diminati Konsumen Korea
Sempat Rugi Rp70 Juta, Begini Kisah Penjual Olahan Ubi di Kuningan Bangkit Sampai Diminati Konsumen Korea

Pemilik usaha, Hanayah mengatakan jika penjualan olahan ubi jalar miliknya memang pasang surut. Puncaknya saat wabah Covid-19

Baca Selengkapnya
Multi Medika Internasional Bidik Penjualan Naik Hingga 40 Persen Tahun Ini
Multi Medika Internasional Bidik Penjualan Naik Hingga 40 Persen Tahun Ini

PT Multi Medika Internasional Tbk (MMIX) menargetkan penjualan meningkat 35-40 persen secara tahunan pada 2023.

Baca Selengkapnya
201 Pertashop Merugi Gara-Gara Harga Pertamax Lebih Mahal dari Pertalite
201 Pertashop Merugi Gara-Gara Harga Pertamax Lebih Mahal dari Pertalite

Sebanyak 201 dari total 448 Pertashop yang mengalami kerugian usai harga jual Pertamax dan Pertaliter terpaut cukup jauh.

Baca Selengkapnya
Jumlah Pelanggan Starbucks, Pizza Hut, KFC dan McDonald’s Turun Tajam, Saham Perusahaan Langsung Anjlok
Jumlah Pelanggan Starbucks, Pizza Hut, KFC dan McDonald’s Turun Tajam, Saham Perusahaan Langsung Anjlok

Menurut Biro Statistik Tenaga Kerja di Amerika Serikat (AS), biaya makan di restoran cepat saji meningkat lebih cepat dibandingkan biaya makan di rumah.

Baca Selengkapnya
Pabrikan hanya berharap GIIAS dan akhir tahun, penjualan mobil baru anjlok.
Pabrikan hanya berharap GIIAS dan akhir tahun, penjualan mobil baru anjlok.

Industri otomotif Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Pabrikan hanya berharap pada dua momentum lagi.

Baca Selengkapnya
Hore, Harga Beras Premium di Pasar Induk Cipinang Turun Menjadi Rp11.185 per Kg
Hore, Harga Beras Premium di Pasar Induk Cipinang Turun Menjadi Rp11.185 per Kg

Perum Bulog terus menggelontorkan beras premium Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).

Baca Selengkapnya
Dirut Bulog Bantah Program Bansos Beras Jadi Pemicu Kenaikan Harga Beras
Dirut Bulog Bantah Program Bansos Beras Jadi Pemicu Kenaikan Harga Beras

Mengingat program ini hanya ditujukan kepada 22 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang terdata di Kementerian Sosial.

Baca Selengkapnya