Penjualan Produk Makanan Kesehatan Meroket di Tengah Pandemi
Merdeka.com - PT Surya Lifetime Internasional (Lifetime) yang bergerak di bisnis penjualan langsung tengah meraup untung di tengah pandemi Covid-19. Menyusul produk utama Lifetime di sektor makanan kesehatan serta perawatan tubuh laku keras di pasaran.
CEO Lifetime, Suryo Purnomo Gani mengungkapkan, bahwa kesuksesan perusahaan lantaran bisnis dengan metode penjualan langsung sedang bertumbuh pesat di Indonesia karena punya rantai distribusi yang pendek. Kemudian, produk-produk yang ditawarkan perusahaan juga dinilai sesuai dengan kebutuhan masyarakat di tengah pandemi ini.
"Bisnis dengan metode penjualan langsung sedang bertumbuh pesat di Indonesia karena punya rantai distribusi yang pendek. Kemudian bisnis yang sedang marak di tengah pandemi Covid-19 di Indonesia adalah bisnis yang menawarkan produk makanan kesehatan," ujar dia dalam pernyataannya, Kamis (18/2).
-
Produk apa yang sukses mereka jual? 'Di shopee itu belum ada, ada pun harganya mahal banget di Jawa, dan itu mahal banget harganya, kita kenapa enggak kita bIkin saja yang versi murahnya supaya semua orang bisa pakai cetakan kayak gitu,' ucap Uli.
-
Bagaimana UMKM Purwakarta ini sukses menembus pasar internasional? Tekun berusaha Ternyata rahasia pertama dari usaha panganan yang dibuat warga bernama Cucu Nengsih ini adalah tekun dalam berusaha.Ia konsisten untuk menjual produk pastel mini, dengan memperhatikan kemasan penyajian dan kualitas produk.
-
Di mana bisnis online menjangkau pasar? Dengan bisnis online, Anda dapat memperluas jangkauan pasar secara signifikan dengan menargetkan pelanggan di seluruh dunia, mengingat bisnis online tidak pernah terbatas oleh geografi.
-
Kenapa bisnis online shop berkembang pesat? Melansir laman CIMB Niaga, usaha online shop kian menjamur di berbagai wilayah usai pandemi covid-19. Tidak hanya barang yang diperlukan saja, bahkan kebutuhan sehari-hari, seperti obat, frozen food, dan sayur, sudah dibeli secara online.
-
Di mana produk-produk itu dijual? Sebuah studi baru mengungkapkan adanya ratusan produk kosmetik yang mengandung bahan terlarang. Pada hari Rabu, European Chemicals Agency (ECHA) merilis temuannya setelah menyelidiki hampir 4.500 produk kosmetik di 13 negara Eropa.
-
Bagaimana bisnis online mendapatkan pelanggan? Karakteristik utama yang membedakan bisnis online dengan bisnis tradisional adalah semua transaksi, mulai dari mendapatkan pelanggan, promosi, hingga penjualannya dilakukan secara online.
Suryo mengatakan, saat merebaknya virus Covid-19 produk makanan kesehatan menjadi yang paling banyak dijual. Mengingat produk jenis ini diyakini dapat membantu menjaga daya tahan tubuh dan meningkatkan imunitas dari para konsumennya.
"Komitmen Lifetime adalah terus menyediakan produk makanan kesehatan dengan kualitas terbaik seperti Oyrus Matcha Tea, Glutee, Oyrus Premium Tea, dan masih banyak lagi untuk menjadi pilihan masyarakat Indonesia," terangnya.
Sebagai bentuk apresiasi terhadap para mitranya, Lifetime yang merupakan perusahaan Penjualan Langsung yang sudah berdiri sejak 2015 berencana akan memberikan penghargaan kepada para mitranya yang berprestasi. Acara penghargaan sendiri akan digelar pada pada 20 Februari mendatang.
"Sebagai bentuk apresiasi serta kinerja luar biasa dari para mitra, Lifetime akan memberikan 60 keping logam mulia, liburan gratis ke Korea Selatan dan Eropa, 1 unit mobil city car, dan 1 unit mobil Mercedes Benz untuk para mitra yang berprestasi. Namun semua ini baru pemanasan saja, sebab Lifetime juga sudah menyiapkan reward - reward fantastis lainnya seperti gadget, logam mulia, mobil supercar hingga rumah mewah. Hal ini sudah kami persiapkan untuk diberikan kepada para mitra bisnis yang berprestasi," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Semua upaya promosi menghasilkan volume konsumsi yang stabil selama periode Ramadan, karena tidak ada indikasi konsumen belanja stok barang lebih banyak.
Baca SelengkapnyaSelama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaRiset itu menunjukkan bahwa belanja offline tetap menjadi pilihan yang melengkapi pengalaman belanja konsumen dan bahkan terus bertumbuh setelah pandemi.
Baca SelengkapnyaStrategi omnichannel merupakan langkah yang harus diadopsi para peritel di Tanah Air demi beradaptasi dengan tren bisnis, mengikuti pola konsumsi masyarakat.
Baca SelengkapnyaMasih banyak masyarakat yang lebih senang belanja offline dibanding belanja online.
Baca SelengkapnyaHadirnya ekonomi digital tidak melulu demi pemasukan negara. Manfaat ini juga dirasakan masyarakat yang ingin mengubah nasib hidupnya menjadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaKemenperin mencatat angka perusahaan alat kesehatan dalam negeri mencapai 1.199.
Baca SelengkapnyaAprindo melakukan kajian tren ini selama beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaPelaku usaha diharapkan beradaptasi dengan perubahan pola konsumsi masyarakat.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data dari Asosiasi Franchise Indonesia (AFI), industri ini mencatatkan pertumbuhan rata-rata sebesar 10-15% per tahun sejak 2019.
Baca SelengkapnyaBanyaknya pecinta kucing menjadikan bisnis makanan kucing layak untuk dicoba. Keuntungan dari bisnis inipun juga tampak menggiurkan.
Baca SelengkapnyaMendag Budi Santoso melepas ekspor produk makanan olahan berupa kerupuk dan sambal sebanyak 14 kontainer senilai USD 452 ribu atau setara Rp7,2 miliar.
Baca Selengkapnya