Penjualan SBR003 bakal digunakan untuk pendidikan dan infrastruktur
Merdeka.com - Pemerintah akan menerbitkan Surat Berharga Negara (SBR) ritel seri 003 dengan sistem online. Penerbitan tersebut diharapkan mampu memperluas basis investor yang selama ini masih didominasi oleh pembeli SBN dengan usia lebih dari 40 tahun.
Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Luky Alfirman mengatakan hasil penjualan surat utang tersebut akan dialokasikan untuk memperkuat APBN antara lain untuk menambah dana pendidikan dan infrastruktur.
"SBN ini untuk pendidikan dan juga infrastruktur," ujar Luky saat memberikan paparan dalam media briefing di Kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat (11/5).
-
Kenapa pemerintah menyalurkan KUR? Pemerintah berencana melanjutkan penyaluran KUR yang tidak hanya memprioritaskan kuantitas, tetapi juga memprioritaskan kualitas.
-
Bagaimana cara Kementerian ATR/BPN menyelamatkan aset negara? Kementerian ATR/BPN telah menyelamatkan aset-aset negara melalui program sertifikasi tanah aset
-
Apa yang dibiayai oleh APBN untuk Kalimantan Timur? Subsidi Angkutan Udara Penumpang untuk penerbangan perintis ke wilayah perbatasan di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) selama ini dibiayai oleh APBN melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub).
-
Kenapa BRI salurkan KUR? BRI sebagai bank yang berkomitmen kepada UMKM telah memiliki kerangka pemberdayaan yang dimulai dari fase dasar, integrasi, hingga interkoneksi,' kata Supari.
-
Dimana sumber APBN berasal? Pemasukan dalam APBN berasal dari berbagai sumber, termasuk pajak, penerimaan negara bukan pajak, pendapatan dari perusahaan negara, hibah dan bantuan luar negeri, serta sumber pendapatan lainnya.
-
Apa saja yang diusulkan ke Kemenpan-RB? Anas menyebut proses pengumuman sempat tertunda karena beberapa kementerian dan lembaga belum menyampaikan formasi yang diperlukan.
Luky mengatakan, Kementerian Keuangan menargetkan dapat meraih penjualan hingga Rp 5 triliun, atau naik dari penerbitan SBR002 sebesar Rp 3,8 triliun. "Kita memasang target kurang lebih Rp 1 triliun, tapi kita bisa akses sampai Rp 5 triliun. Kalau di tengah masa pendaftaran naik terus, ya kita akan upsize terus," jelasnya.
Adapun pembelian SBR003 dapat diilakukan dengan mendaftar secara online melalui aplikasi smartphone atau internet melalui sistem elektronik MiDis. Lalu investor akan memperoleh single investor identification (SID) dan rekening surat berharga via sistem pemesanan online.
Setelah memiliki SID maka calon investor dapat melakukan pemesanan melalui sistem elektronik MiDis, sehingga mendapat kode pembayaran. Kode pembayaran digunakan untuk penyetoran sesuai pesanan. Pembayaran dapat dilakukan melalui saluran bank persepsi.
Selanjutnya investor akan mendapat nomor Transaksi Penerimaan Negara (NTPN) dan menerima bukti konfirmasi kepemilikan SBN ritel. "Seperti bayar pajak, uang sudah masuk dikasih buktinya, ya sudah selesai. Itu very simple. Masih ada dua minggu untuk lakukan pemesanan," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketika dana sudah dianggarkan, maka diperlukan sebuah regulasi mengenai pelaksanaan sekolah gratis.
Baca SelengkapnyaUntuk Badan Bank Tanah dimohonkan Rp1 triliun ini akan digunakan untuk pemenuhan modal bank tanah sesuai dengan amanat pasal 43 ayat 1 PP 64 tahun 2021.
Baca SelengkapnyaPemerintah mengalokasikan anggaran pembangunan IKN dan program Makan Bergizi Gratis di 2025.
Baca SelengkapnyaPembiayaan utang pada semester I-2023 mencapai Rp166,5 triliun, menurun 15,4 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
Baca SelengkapnyaJokowi memastikan anggaran untuk keberlanjutan pembangunan IKN dan Makan Bergizi Gratis masuk dalam RAPBN 2025.
Baca SelengkapnyaAnggaran pendidikan untuk 2025 dialokasikan sebesar Rp708,2 triliun hingga Rp741,7 triliun.
Baca SelengkapnyaPembangunan Ibu Kota Nusantara di Kalimantan Sudah Habiskan Uang Negara Rp38 Triliun
Baca SelengkapnyaKemenkeu mencatat, utang jatuh tempo tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) Rp705,5 triliun dan pinjaman senilai Rp94,83 triliun.
Baca SelengkapnyaSkema baru pembiayaan infrastruktur oleh pihak swasta ini tertuang dalam Perpres Nomor 66 Tahun 2024 untuk HPT, dan Perpres No 79/2024 untuk P3NK.
Baca SelengkapnyaBesaran angka itu setara dengan 20 persen dsri postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024.
Baca SelengkapnyaBRI Danareksa Jadi Penjamin Emisi Obligasi IIF Rp500 Miliar, Nilai Kupon Capai 7,25 Persen
Baca SelengkapnyaSBR ini memiliki kupon yang mengambang dengan kupon minimal (floating with floor) dan mengacu pada Bank Indonesia Rate (BI-Rate).
Baca Selengkapnya