Penumpang Lion Air tak bisa pindah ke 'lain hati'?
Merdeka.com - Penumpang Lion Air itu tak bisa move on. Berulangkali disakiti tapi tak bisa pindah hati ke ke maskapai lain.
Sekiranya itulah pesan yang hendak disampaikan Rusdi Kirana, pemilik Lion Air, saat berkunjung ke merdeka.com, medio tahun lalu.
"Penumpang hari ini marah. Besok masih naik," katanya. "Soalnya kalau naik maskapai lain rutenya sehari 2 kali. Sementara, kami bisa 15 kali. Jadi bila telat sekarang terus bisa naik selanjutnya."
-
Siapa pemilik Lion Air Group? Melansir dari laman Forbes.com, sosok ini memiliki kekayaan bersih senilai USD1,7 miliar di tahun 2015 lalu. Sosok Rusdi Kirana selama ini dikenal sebagai pemilik maskapai dengan biaya murah, Lion Air Group.
-
Siapa yang protes soal keterlambatan Garuda Indonesia? Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi menyorot kinerja maskapai Garuda Indonesia terkait banyaknya keberangkatan jemaah haji yang terlambat.
-
Apa yang membuat penumpang emosi? 'Rekan saya mengingatkan bahwa driver ini salah karena seharusnya belok ke kiri tapi justru driver menggerutu dan mundur sedikit dengan masih ugal-ugalan bawa mobil,' demikian dikutip dari keterangan unggahan akun Instagram @kabarnegri.
-
Apa yang menyebabkan penundaan keberangkatan? Seorang jemaah haji kelompok terbang (kloter) 10 asal Provinsi Gorontalo harus menunda keberangkatannya ke Madinah, Arab Saudi akibat paspor tercecer saat perjalanan dari Gorontalo ke Bandara Internasional Sultan Hasanuddin.
-
Bagaimana Lion Air berkembang? “Kemampuan beradaptasi Rusdi telah membantunya dengan baik dalam bisnis penerbangan yang bergejolak,“ tulis Forbes.com dikutip di Jakarta, Jumat (18/8). Perjalanan karier Rusdi Kirana dan saudaranya Kusnan merintis bisnis penerbangan Lion Air dimulai pada tahun 1999 silam. Saat itu, keduanya hanya memiliki modal sebesar USD900.000. Namun, dalam waktu relatif singkat Lion Air mampu menjadi maskapai penerbangan terbesar di Indonesia.
-
Siapa yang bertanggung jawab untuk merawat pesawat Lion Air? Sebagai contoh Batik Air, perhitungan dan perencanaan perawatan yang cermat merujuk kepada Maintenance Program Batik Air yang disahkan oleh Direktorat Jenderal Perhubungan Udara.
Ribuan penumpang terkena dampak delay "berjamaah" Lion Air, pekan lalu, boleh saja marah tak terkira karena ditelantarkan berhari-hari.
Sudah begitu, Kementerian Perhubungan hanya menjatuhkan sanksi terkesan ala kadarnya. Berupa teguran (katanya) keras, moratorium izin rute baru, dan membekukan rute penerbangan Makassar-Jayapura.
Untuk satu ini sebabnya bukan karena delay "berjamaah", melainkan Lion Air sudah tidak menerbangi rute itu selama 21 hari. Tepuk jidat!
Tapi, Rusdi menganggap delay itu kasus biasa. Bukan kali ini saja Lion Air menunda terbang. Cuma Kebetulan, kemarin apes saja banyak pesawat nggak terbang berbarengan.
Ini mungkin menjadi alasan Rusdi untuk tak perlu menunjukkan batang hidungnya. Padahal sudah keluar petisi online diteken belasan ribu masyarakat meminta anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Jokowi itu meminta maaf secara tertulis.
[Silakan bandingkan sikap Rusdi Kirana dengan CEO AirAsia Tony Fernandes saat maskapainya mengalami kasus lebih berat].
Meski dijuluki "raja delay", tetap saja penumpang Lion Air banyak. Market share maskapai berlogo kepala singa itu masih 43 persen, mengalahkan Garuda Indonesia sekitar 24 persen.
Lion sudah terlalu percaya diri karena merasa telah menjadi tulang punggung mobilisasi masyarakat kelas menengah-bawah Indonesia yang tak punya banyak pilihan. Ini bahaya, bisa membuat maskapai itu lambat berbenah.
Kalau sudah begini, kita rasanya perlu memberikan sanksi sosial buat Lion Air. Jangan naik sebelum maskapai itu menunjukkan perbaikan operasional dan penanganan penumpang saat dalam situasi krisis.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihak Lion Air tetap akan memberikan kompensasi kepada para penumpang atas kejadian gagal berangkat karena kendala teknis tersebut.
Baca SelengkapnyaMelansir dari laman Forbes.com, sosok ini memiliki kekayaan bersih senilai USD1,7 miliar di tahun 2015 lalu.
Baca SelengkapnyaMantan bos Lion Air ini menggantikan posisi waketum PKB Jazilul Fawaid yang saat ini diberi tugas oleh partai sebagai Ketua Fraksi PKB di DPR RI.
Baca SelengkapnyaCuaca Buruk, Lion Air Batal Mendarat di Aceh dan Kembali ke Bandara Kualanamu
Baca SelengkapnyaPenerbangan perdana Batik Air dilakukan pada 3 Mei 2013 dari Jakarta menuju Manado dan Balikpapan.
Baca SelengkapnyaBatik Air menjadi sorotan karena pilot dan co-pilot tertidur saat mengemudikan pesawat.
Baca SelengkapnyaPesawat Lion Air sempat berputar di langit Kota Binjai
Baca SelengkapnyaDalam sepekan 3 pesawat Lion Air tujuan Jeddah mengalihkan penerbangan ke Bandara Kualanamu, Sumatera Utara.
Baca SelengkapnyaPenumpang bisa refund ke kantor Lion Air Grup mengambil uang sesuai dengan harga tiket yang dibeli
Baca SelengkapnyaMesin pesawat Boeing 737-500 Trigana Air dengan kode penerbangan IL237 terbakar pada Selasa (5/11).
Baca SelengkapnyaPetugas keamanan langsung melakukan pemeriksaan menyeluruh terhadap pesawat dan penumpang.
Baca Selengkapnya