Penurunan harga telur ayam penyumbang terbesar deflasi Agustus
Merdeka.com - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat deflasi 0,05 persen pada Agustus 2018. Deflasi ini menjadi yang pertama di 2018.
Kepala BPS, Suhariyanto, mengatakan deflasi ini salah satunya disebabkan oleh penurunan harga telur ayam. Dari pantauan BPS, pada Agustus terjadi penurunan harga telur ayam di 65 kota Indeks Harga Konsumen (IHK).
"Komoditas yang dominan memberikan deflasi Agustus 2018 yaitu telur ayam, ada penurunan harga telur ayam terjadi di 62 kota IHK, sehingga andil telur ayam ras terhadap deflasi sebesar 0,06 persen," ujar dia di Kantor BPS, Jakarta, Senin (3/9).
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Kenapa harga ayam potong naik? Menurut salah seorang pedagang di sana, harga ayam potong mengalami kenaikan hingga Rp8 ribu per kilogramnya.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Kapan harga telur ayam naik? Di pasar tradisional Simongan Semarang, telur ayam dibanderol seharga Rp27.000 per kilogram. Padahal empat hari sebelumnya, harga telur ayam masih berada di kisaran Rp24.000 per kilogram.
Selain telur ayam, sejumlah komoditas yang juga menyumbang deflasi yaitu bawang merah sebesar 0,05 peren. Kemudian daging ayam ras, bayam, cabai merah dan cabai rawit masing-masing sebesar 0,02 persen.
Sedangkan ikan segar, jengkol, kangkung, kentang, sawi hijau, tomat sayur, jeruk dan bawang putih masing-masing sebesar 0,01 persen.
Sementara komoditas yang menyumbang inflasi di Agustus 2018 yaitu ketimun sebesar 0,01 persen, subkelompok makanan jadi sebesar 0,35 persen, subkelompok minuman tidak beralkohol sebesar 0,08 persen dan subkelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 0,62 persen.
"Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi yaitu nasi dengan lauk, rokok kretek dan rokok filter masing-masing sebesar 0,01 persen," tandas dia.
Reporter: Septian DenySumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Deflasi rutin terjadi di Indonesia selama 5 tahun terakhir pada setiap bulan Agustus.
Baca SelengkapnyaKategori makanan, minuman dan tembakau, jadi kelompok menjadi penyumbang deflasi 4 bulan berturut-turut.
Baca Selengkapnyakomoditas penyumbang utama deflasi Juni 2024 adalah bawang merah dengan andil deflasi sebesar 0,09 persen.
Baca SelengkapnyaKenaikan IPH tertinggi di Pulau Sumatra terjadi di Kabupaten Aceh Besar dengan nilai perubahan IPH 0,97 persen.
Baca SelengkapnyaTelur ayam dan daging ayam ras berkontribusi terhadap inflasi Maret 2024 sebesar 0,9 persen.
Baca SelengkapnyaKomoditas penyumbang utama deflasi adalah beras, ayam, dan ikan.
Baca SelengkapnyaHarga telur saat ini sudah mendekati harga acuan yang ditentukan pemerintah.
Baca SelengkapnyaHarga bahan pangan dari beras, daging, ikan dan aneka bumbu mengalami kenaikan pada 23 Juli 2024.
Baca SelengkapnyaHarga gabah di tingkat petani pada Agustus 2024 secara tahunan terpantau masih terus alami kenaikan.
Baca SelengkapnyaAngka ini mengalami peningkatan jika dibandingkan pada Juli 2023 lalu yang berada di level 3,08 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaJokowi juga menuturkan bahwa penurunan sejumlah harga tersebut membuktikan kebenaran dari tingkat inflasi nasional yang turun menjadi 3 persen.
Baca SelengkapnyaDeflasi periode ini lebih dalam ketimbang Mei dan Juni 2024.
Baca Selengkapnya