Penurunan Suku Bunga BI Sinyal Positif Bagi Dunia Usaha
Merdeka.com - Presiden Direktur PT Astra International Tbk (ASII) Prijono Sugiarto menyambut positif penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) sebesar 25 basis poin menjadi 5,50 persen. Menurutnya, pemangkasan suku bunga BI pada dasarnya harus disiasati dengan baik oleh para pelaku pasar.
"Untuk outlook 2020 saya selalu katakan kami optimis, karena BI sudah turunkan repo rate, ini kan sinyal harus disiasati dengan baik," tuturnya di Jakarta, Senin (26/8).
Menurutnya, dampak penurunan suku bunga acuan BI memang tidak bisa dirasakan dalam jangka pendek, tetapi hal ini dapat dilihat pengaruhnya di semester II-2019. "Memang tak langsung berdampak karena setengah tahun ini bisa dilihat 4 roda masih mengalami kesulitan, tapi setengah tahun kedepan kita masih tunggu," ujarnya.
-
Bagaimana BRI menjaga likuiditas di tengah kenaikan BI Rate? 'Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,' tambahnya.
-
Kenapa BRI menargetkan harga sahamnya naik? 'Target harga kami mengasumsikan tingkat bebas risiko sebesar 7,25% (tidak berubah), tanggal batas akhir September 2024 (mulai Maret 2024), RoE berkelanjutan sebesar 20,5% (tidak berubah), dan pertumbuhan berkelanjutan sebesar 9% (tidak berubah). Pada target harga kami, saham akan diperdagangkan pada 3,0x PB 2024,' jelas PT UBS Sekuritas Indonesia.
-
Mengapa BRI optimis dengan kinerjanya? Meskipun demikian, Sunarso tetap optimistis dengan kinerja BRI ke depan dan akan lebih fokus terhadap tantangan domestik.
-
KPR BRI punya suku bunga apa saja? BRI menawarkan suku bunga berjenjang hingga 20 tahun yang berlaku mulai dari tanggal 1 Oktober 31 Desember 2024, lho.
-
Apa itu KPR BRI Suku Bunga Berjenjang? KPR BRI Suku Bunga Berjenjang adalah program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang ditawarkan oleh BRI dengan suku bunga yang berjenjang. Program ini memiliki suku bunga fixed rate pada tahun-tahun awal tertentu, kemudian suku bunga akan berubah pada tahun-tahun berikutnya.
-
Bagaimana cara Gubernur Sumatra mengatasi inflasi? Gubernur Sumatra saat itu, Mr. Teuku Muhammad Hasan telah memberlakukan ORI sebagai alat tukar dengan kurs satu rupiah dengan seratus rupiah uang Jepang.
Sementara itu, Prijono menyatakan siap untuk berkontribusi dan membangun bisnis infrastruktur di tahun-tahun mendatang. Ada beberapa infrastruktur yang dibangun perseroan yang akan beroperasi dalam waktu dekat.
Dia menjelaskan, Astra International sudah membangun 6 jalan tol yang sudah diakuisisi oleh perseroan. Selain itu, ruas jalan tol sepanjang 350 kilometer (km) yang dibangun juga akan beroperasi akhir tahun ini.
"Kami juga memiliki PLTU dengan kapasitas 2x1000 megawatt yang akan beroperasi tahun 2021," imbuhnya.
Menurutnya, alokasi pembangunan infrastruktur pada dasarnya tidak bisa diambil seluruhnya dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN). Sebab itu, sebagai pihak swasta, Astra Group siap untuk masuk berkontribusi.
"Tidak mungkin semua dari APBN dan APBD. Kami juga salah satunya bisa berkontribusi. Kami tertarik untuk masuk ke infrastruktur karena kami butuh investasi lebih giat lagi karena tidak bisa semua di handle oleh Pemerintah," tandasnya.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perry memperkirakan The Fed akan menurunkan suku bunganya selama 3 bulan kedepan secara berturut-turut hingga akhir tahun.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia melihat inflasi di Amerika Serikat mendekati inflasi jangka menengah.
Baca SelengkapnyaKebijakan suku bunga BI akan terus mempertimbangkan sejumlah faktor, terutama pergerakan nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaKenaikan suku bunga acuan demi menguatkan stabilitas rupiah.
Baca SelengkapnyaPenurunan suku bunga ini bagian dari upaya penguatan dan stabilitas nilai tukar Rupiah untuk memperkuat pertumbuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaPada bulan November 2024, Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan BI-Rate di level enam persen.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan di level 6,25 persen demi menjaga stabilitas Rupiah.
Baca SelengkapnyaCadangan devisa tahun ini merupakan posisi tertinggi sepanjang sejarah.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan menjadi 6 persen.
Baca SelengkapnyaDiharapkan kinerja mata uang Rupiah terhindar dari dampak semakin tingginya ketidakpastian geopolitik.
Baca SelengkapnyaDengan demikian, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,5 persen, dan suku bunga Lending Facility 7 persen.
Baca SelengkapnyaSaat ini, Bank Indonesia masih berfokus pada penguatan stabilitas nilai tukar rupiah.
Baca Selengkapnya