Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penurunan Suku Bunga Dinilai Tak Cukup Dongkrak Pertumbuhan Kredit

Penurunan Suku Bunga Dinilai Tak Cukup Dongkrak Pertumbuhan Kredit Direktur Utama Bank BRI Sunarso. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI, Sunarso menegaskan, bahwa penurunan suku bunga kredit tidak cukup efektif untuk meningkatkan penyaluran kredit. Sebab, data perseroan menunjukkan adanya penurunan suku bunga justru tak mampu mendongkrak angka pertumbuhan kredit.

Dia menjelaskan, saat bunga kredit KUR mencapai 22 persen di tahun 2015 justru angka realisasi penyaluran kredit meningkat pesat. Bahkan, mampu menembus double digit.

"Pada saat itu pertumbuhan kredit nasional itu selalu double digit, bahkan BRI pernah 22 persen, pernah 25 persen," bebernya dalam webinar bertajuk Prospek BUMN 2021 Sebagai Lokomotif PEN dan SWF, Kamis (4/3).

Orang lain juga bertanya?

Akan tetapi, setelah tahun 2015 suku bunga KUR diturunkan dari level 22 persen ke 15 persen dengan skema subsidi, di mana rakyat hanya menanggung bunga sebesar 7 persen. Relaksasi ini justru turut memangkas realisasi penyaluran kredit perseroan.

"Ternyata datanya pada saat suku bunga yang dibayarkan oleh rakyat itu rendah, pertumbuhan kredit kita itu nggak sampai double digit. Sepanjang periode itu hanya sekali mencapai double digit hanya di 2018," terangnya.

"Kalau begitu, boleh dong disimpulkan ternyata lowering interest rate tidak serta merta mendorong pertumbuhan kredit. Atau penurunan suku bunga bukan satu-satunya faktor yang mendongkrak pertumbuhan kredit," tegasnya.

Dia menyebut, dengan fenomena tersebut mengindikasikan perlunya kehadiran solusi lain yang dinilai lebih jitu untuk meningkatkan realisasi penyaluran kredit. Diantaranya dengan memperbaiki daya beli masyarakat untuk menggenjot tingkat konsumsi rumah tangga.

"Rasanya memang dibutuhkan kebijakan untuk membuat dan melanjutkan proyek infrastruktur yang memberikan pekerjaan kepada masyarakat untuk mendorong daya beli dan konsumsi. Ini yang perlu di dorong adalah bagaimana meberikan pekerjaan kepada masyarakat," ucapnya.

Selanjutnya, memperluas jangkauan insetif juga diyakini penting untuk kembali menggerakkan tingkat konsumsi oleh orang banyak. "Seperti insetif bagaimana PPnBM 0 persen ditanggung pemerintah, peningkatan loan to value supaya orang berminat ambil kredit konsumtif," pungkas Sunarso.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Benarkah Suku Bunga Acuan Naik Bakal Buat Cicilan KPR Bengkak? Begini Penjelasannya
Benarkah Suku Bunga Acuan Naik Bakal Buat Cicilan KPR Bengkak? Begini Penjelasannya

Kenaikan suku bunga dinilai upaya Bank Indonesia untuk mengendalikan inflasi.

Baca Selengkapnya
Penyaluran Dana KUR Melambat, Baru 78 Persen dari Target
Penyaluran Dana KUR Melambat, Baru 78 Persen dari Target

Per hari ini, penyaluran KUR baru mencapai Rp233,5 triliun.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Tarik Utang Rp72 triliun per 15 Maret 2024, Turun Drastis Dibanding Tahun Lalu Mencapai Rp181 Triliun
Pemerintah Tarik Utang Rp72 triliun per 15 Maret 2024, Turun Drastis Dibanding Tahun Lalu Mencapai Rp181 Triliun

Secara rinci, pembiayaan utang tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp70,2 triliun atau setara dengan 10,5 persen terhadap APBN.

Baca Selengkapnya
Jurus BRI Kelola NPL UMKM Tetap Rendah Dibawah Industri Perbankan Nasional
Jurus BRI Kelola NPL UMKM Tetap Rendah Dibawah Industri Perbankan Nasional

UMKM merupakan tulang punggung ekonomi di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Jokowi Soroti Kredit Bank Masih Rendah ke UMKM, Baru Capai 19 Persen
Jokowi Soroti Kredit Bank Masih Rendah ke UMKM, Baru Capai 19 Persen

Padahal, lanjut Jokowi, dukungan kredit perbankan amat diperlukan pelaku UMKM dalam menjalankan maupun mengembangkan skala bisnisnya.

Baca Selengkapnya
Realisasi KUR Baru Rp177 Triliun, Sri Mulyani Minta Perbankan Segera Cairkan untuk UMKM
Realisasi KUR Baru Rp177 Triliun, Sri Mulyani Minta Perbankan Segera Cairkan untuk UMKM

Penyaluran KUR tersebut masih sangat rendah dan jauh dari target yang ditetapkan dalam APBN 2023 sebesar Rp297 triliun.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Tarik Utang Rp198 Triliun Hingga September 2023
Pemerintah Tarik Utang Rp198 Triliun Hingga September 2023

Dalam periode yang sama di tahun lalu, penarikan utang sebesar Rp480,4 triliun.

Baca Selengkapnya
Penyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga
Penyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga

Penyaluran Kredit untuk Mobil Listrik Masih Rendah, Terkendala Tingginya Suku Bunga

Baca Selengkapnya
Kenaikan Suku Bunga BI Bak Minum Paracetamol, Begini Penjelasannya
Kenaikan Suku Bunga BI Bak Minum Paracetamol, Begini Penjelasannya

Menaikkan suku bunga tinggi pun tidak cukup membantu pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya
PNM Tak Naikkan Bunga Kredit Pasca BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Ini Alasannya
PNM Tak Naikkan Bunga Kredit Pasca BI Naikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen, Ini Alasannya

Bank Indonesia yang memutuskan menaikkan suku bunga acuan di level 6,25 persen pada bulan April 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi Puji BRI Jadi Bank Terbesar Salurkan KUR, tapi Porsi Indonesia Masih Kalah dari China & India
Jokowi Puji BRI Jadi Bank Terbesar Salurkan KUR, tapi Porsi Indonesia Masih Kalah dari China & India

Pembiayaan UMKM harus dipermudah, karena penyaluran kredit perbankan ke UMKM baru 21 persen dari total kredit yang ada.

Baca Selengkapnya
Begini Strategi BRI Tangani Kredit Macet UMKM
Begini Strategi BRI Tangani Kredit Macet UMKM

Strategi selanjutnya adalah melakukan restrukturisasi kredit bagi UMKM.

Baca Selengkapnya