Penurunan tarif listrik untuk industri masih kecil, tak kompetitif
Merdeka.com - Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Rosan Roeslani menilai penurunan tarif dasar listrik tak tepat sasaran. Menurut dia, PT PLN (persero) malahan memberikan insentif tarif lebih besar buat konsumsi dibanding dibandingkan industri.
"Kalau saya, mestinya listrik industri yang ciptakan, harusnya insentifnya lebih besar. Tapi kan ini kebalik, listrik yang untuk produksi malah lebih tinggi, tapi yang konsumsi lebih rendah. Ini kan malah kebalik. Mungkin produksi yang ciptakan lapangan perusahaan, harusnya lebih rendah daripada produksi," ujar Rosan di Menara Kadin, Jakarta, Selasa (2/2).
Senada dengan Rosan, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Harjadi Soekamdani mengungkapkan turun tarif harga listrik dari 12 golongan yang ada termasuk industri menengah keatas masih belum efesien bagi para pelaku usaha. Alasannya, penurunan tarifnya masih kecil hanya berkisar Rp 11 hingga Rp 17 per kwh.
-
Bagaimana PLN meningkatkan pendapatan? Peningkatan laba bersih PLN ini ditopang semakin tumbuhnya penjualan listrik yang mencapai 6,3% atau total 273,8 Terawatt hour (TWh) sehingga berdampak pada kenaikan pendapatan penjualan listrik hingga 7,7% dari Rp288,8 triliun di 2021 menjadi Rp311,1 triliun di 2022.
-
Bagaimana PLN menarik investor di proyek kelistrikan? Dua prinsip tersebut diterapkan PLN untuk menarik minat para investor agar akses listrik untuk seluruh masyarakat bisa dieksekusi dengan cepat,“ katanya.
-
Kenapa PLN lebih suka listrik token? Jenis listrik prabayar ini memang lebih direkomendasikan oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN). Keuntungan lainnya adalah terbebas dari ancaman penipuan yang mengatasnamakan petugas PLN yang mau mengecek meteran. Tidak ada biaya keterlambatan. Kerahasiaan terjamin, karena 20 digit nomor listrik hanya bisa diisi ke meteran listrik sendiri.
-
PLN tingkatkan kualitas layanan pelanggan? Dalam tiga tahun terakhir PLN terus menjalankan transformasi berbasis digital secara end to end mulai dari energi primer, pembangkitan, transmisi, distribusi, sistem keuangan, sistem pengadaan hingga pelayanan pelanggan.
-
Bagaimana PLN bantu pengguna kendaraan listrik? Darmawan menambahkan, PLN juga menyediakan layanan home charging untuk memudahkan pengisian daya di rumah. Jadi para pengguna tidak perlu risau jika kehabisan daya, karena infrastrukturnya sudah sangat lengkap.
-
Di mana PLN terus berinovasi? Selain menyediakan listrik berkeadilan bagi masyarakat Indonesia, PLN juga terus menciptakan inovasi-inovasi bisnis bagi masyarakat, seperti: aplikasi PLN Mobile, Stasiun Pangisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU), Stasiun Pengisian Listrik Umum (SPLU), Home Charging, program Electrifying Agriculture (EA), Electrifying Marine serta Captive Power Acquisition.
"Cuma berapa Rp 11-17 per kWh yah kalau tak salah belum kompetitif saya kira," kata Harjadi.
Seperti diketahui, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menurunkan tarif dasar listrik per Februari 2016. Dari 37 golongan tarif dasar listrik, hanya 12 golongan yang memakai sistem tarif adjusment atau penyesuaian.
Kepala Divisi Niaga PLN Benny Marbun menjelaskan 12 golongan tarif dasar listik yang mengalami penurunan masuk dalam kategori golongan rendah dan industri menengah keatas.
"Per Februari, PLN merubah tarif listrik pada 12 golongan yang tidak memakai tarif subsidi lagi atau yang memakai sistem adjusment. Kedua belas golongan ini yang berkategori golongan rendah seperti rumah tangga 1.300 VA, rumah tangga kecil 2.200 VA, rumah tangga kecil 3.500 VA sampai 5.500 VA dan rumah tangga 6.600 VA ke atas itu mengalami penurunan Rp 17 per KwH, sebelumnya untuk rumah tangga kecil ini per Januari Rp 149 per kWh turun menjadi 1.392 per kWh," kata Benny kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Senin (1/2).
Benny menegaskan untuk konsumen tegangan menengah dan bertegangan tinggi ikut mengalami penurunan tarif sekitar Rp 11 per kWh.
"Kemudian untuk konsumen tegangan menengah tarif B3 dengan daya 200 Kwh ke atas seperti mall, hotel lalu industri menengah itu turun Rp 12 per kwh, jadi besaran Januari 2016 sebelumnya Rp 184 per Kwh turun menjadi turun menjadi Rp 171 per kwh. Kemudian untuk listrik tegangan tinggi dengan tarif i4 dengan daya 35 MVA ke atas turun Rp 11, yang pada sebelumnya Januari 2016 berkisar pada Rp 970 per kwh menjadi Rp 959 per kwh," jelas dia.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penjualan listrik berbasis energi terbarukan kepada PLN menggunakan skema perjanjian Independent Power Producer (IPP).
Baca SelengkapnyaKementerian ESDM menilai pelebaran batas daya ini diperlukan menyesuaikan dengan perkembangan model bisnis saat ini.
Baca SelengkapnyaTarif tenaga listrik untuk 25 golongan pelanggan bersubsidi juga tidak mengalami perubahan dan tetap diberikan subsidi listrik.
Baca SelengkapnyaPenyesuaian tarif tenaga listrik bagi pelanggan nonsubsidi dilakukan setiap tiga bulan mengacu pada perubahan terhadap realisasi parameter.
Baca SelengkapnyaPara produsen bidang kelistrikan atau industri lain, akan berlomba-lomba meningkatkan kualitas produk dan layanannya.
Baca SelengkapnyaPLN melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan penjualan listrik.
Baca SelengkapnyaPemberian insentif bertujuan meningkatkan hingga mempercepat produksi dan penggunaan kendaraan listrik di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaSKK Migas berjanji akan menyeimbangkan semua proses harga gas melalui evaluasi penerapan HGBT.
Baca SelengkapnyaPembangunan pembangkit listrik dan jaringan transmisi masih jauh dari target.
Baca SelengkapnyaTarif adjustment listrik merupakan ketentuan tarif listrik bagi pelanggan non subsidi yang dievaluasi setiap tiga bulan secara berkala.
Baca SelengkapnyaTarif tenaga listrik untuk 24 golongan pelanggan bersubsidi juga tidak mengalami perubahan.
Baca SelengkapnyaSaat ini, belum ada landasan hukum khusus yang mengatur mekanisme pelaksanaan CCS di sektor ketenagalistrikan.
Baca Selengkapnya