Penutupan Operasi PLTU, Pemerintah Tak Lakukan dengan Pemaksaan
Merdeka.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan memensiunkan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) secara alami. Itu dilakukan guna mencapai target netral karbon (carbon neutral) pad 2060.
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Rida Mulyana mengatakan, pemerintah beserta PT PLN (Persero) saat ini masih terus mendiskusikan rencana memensiunkan pembangkit listrik berbasis batu bara tersebut.
"Paling tidak kita diminta evaluasi PLTU-PLTU yang ada. Kemudian bagaimana pensiunannya, kita sudah mendata mana PLTU yang sudah mendekati umur pensiun. Berarti secara nilai aset sudah nol begitu berakhir," jelasnya dalam sesi teleconference, Jumat (4/6).
-
Bagaimana PLN mencapai nol emisi tahun 2060? Untuk mencapai emisi nol bersih, PLN secara bertahap akan menggantikan energi batu bara dengan energi baru terbarukan (EBT), seperti energi surya, air, biomassa, dan hidrogen. 'Ammonia untuk menggantikan batu bara atau pengembangan nuklir ke depan juga bisa jadi opsi,' kata Warsono dilansir dari Antara, Selasa (16/7).
-
Apa yang dilakukan Pertamina untuk mencapai target Net Zero Emission 2060? Demi mencapai target Net Zero Emission 2060 PT Pertamina (Persero) telah melaksanakan berbagai program yang hasilnya telah terlihat nyata. Pertamina pamerkan deretan capaian tersebut pada gelaran Konferensi Tingkat Tinggi Perubahan Iklim Perserikatan Bangsa-Bangsa 2023 atau Conference of the Parties 28 di Uni Emirat Arab.
-
Kapan PLN targetkan mencapai nol emisi? PT PLN (Persero) membutuhkan investasi lebih dari USD700 miliar atau setara dengan Rp11.323 triliun untuk mencapai emisi nol bersih (Net Zero Emisi) pada 2060.
-
Bagaimana Pertamina mencapai target Net Zero Emission 2060? Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDG’s).
-
Apa target PLN dalam mengembangkan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Indonesia? Dengan ARED, pemanfaatan air sebagai sumber energi listrik di Indonesia mampu meningkatkan pemanfaatan air menjadi 25,3 GW pada tahun 2040 atau meningkat sebesar 185 % dibandingkan Business as Usual (BaU)," papar Darmawan.
-
Apa target PLN dalam bauran energi tahun 2040? Sementara itu, total tambahan kapasitas pembangkit hingga 2040 adalah 86 GW, dengan rasio 75 persen berasal dari pembangkit EBT dan 25 persen dari pembangkit berbasis gas.
Kendati begitu, Rida menyatakan, pemerintah hingga saat ini masih mengambil opsi pensiun secara alami, bukan dipaksa untuk pensiun.
"Kalau dipaksa itu timbulkan cost. Kita sudah excercise, misalkan saya ingin agar pada saat Indonesia Emas 2045, 100 tahun Indonesia merdeka, misalkan ya tak ada lagi PLTU," ujarnya.
"Lalu nanti berapa ongkosnya, itu sudah ada dengan term contract saat ini. Yang menarik, biarkan PLTU pensiun secara alami," kata Rida.
Terkait pemanfaatan aset bekas PLTU yang dipensiunkan, dia mengaku saat ini pemerintah masih terus mengkajiinya secara lebih mendalam.
"Nanti aset mau ke mana? Itu jadi agenda dan diskusi kita. Ini belum ada keputusan sehingga belum bisa saya sampaikan. Tapi opsi itu ada, dan harus selalu ada," tegas Rida.
Pemerintah Tutup PLTU Tua Digantikan dengan Pembangkit Energi Terbarukan
Pemerintah akan memensiunkan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) yang usianya sudah tua. Nantinya pembangkit tersebut akan diganti dengan pembangkit Energi Baru Terbarukan (EBT).
Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif, mengatakan banyak pembangkit tenaga uap yang usianya sudah lebih dari 20 tahun. Yaitu PLTU sebanyak 23 unit di 7 provinsi dengan total kapasitas 5,6 ribu Mega Watt (MW) dan 46 unit PLTGU di 5 provinsi dengan total kapasitas 5,9 ribu MW.
"Banyak pembangkit tenaga uap yang usia lanjut," kata Menteri Arifin, di Jakarta, Kamis (30/1).
Puluhan unit pembangkit tenaga uap yang usianya sudah tua tersebut akan digantikan dengan pembangkit listrik yang energinya bersumber dari energi baru terbarukan, seperti tenaga matahari dan air. "Apakah kita akan gunakan uap kita prefer EBT, bisa di manfaatkan untuk replacement pembangkit listrik tenaga uap," tuturnya.
Menurut Menteri Arifin, penggantian pembangkit tenaga uap yang sudah berusia tua bertujuan agar meningkatkan efisiensi dalam memproduksi listrik. Harapannya tarif listrik bisa terjangkau dan konsumen khususnya sektor industri bisa berkembang.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Percepatan transisi energi fosil ke EBT diperlukan untuk mewujudkan target emisi karbon netral atau net zero emission pada 2060 mendatang.
Baca SelengkapnyaPLN tengah fokus dalam pengurangan penyediaan listrik yang dihasilkan dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).
Baca SelengkapnyaPemerintah akan menggunakan APBN untuk menyetop operasional PLTU Batubara.
Baca SelengkapnyaKementerian ESDM turut meminta pendampingan Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (Jamdatun) dalam proses pensiunkan PLTU batu bara.
Baca SelengkapnyaProses pensiunan dini bakal mempertimbangkan keekonomian dan tidak timbulkan gejolak.
Baca SelengkapnyaInisiatif itu untuk mempercepat penutupan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Suralaya.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan menggunakan APBN untuk menyetop operasional PLTU Batubara.
Baca SelengkapnyaStrategi PLN untuk mencapai net zero emission 2060, terbagi menjadi beberapa tahap.
Baca SelengkapnyaKetersediaan batu bara yang melimpah menjadikan komoditas ini sebagai penggerak perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaRencana ini untuk mencapai target net zero emission di 2060.
Baca SelengkapnyaMenurut rencana, program pensiun dini PLTU batu bara bisa melalui pendekatan teknologi, dan kedua dengan skema menurunkan secara bertahap (phase down).
Baca SelengkapnyaPLTU ini dinilai jadi yang paling memungkinkan untuk dipensiunkan.
Baca Selengkapnya