Penyaluran Bansos Corona Naikkan Tingkat Inklusi Keuangan Indonesia jadi 79,6 Persen
Merdeka.com - Pandemi Covid-19 mendorong penyaluran bantuan sosial bertransformasi ke sistem digital. Cara ini pun menjadi berkah karena mempercepat inklusi keuangan masyarakat yang selama ini tidak bersinggungan dengan perbankan atau keuangan digital lainnya.
Dirjen Perlindungan dan Jaminan Sosial (Linjamsos) Kementerian Sosial, Pepen Nazaruddin menyebut, penyaluran bantuan sosial non tunai ini mendorong inklusi keuangan hingga 79,6 persen bagi kelompok masyarakat rentan yang sebelumnya tidak memiliki akses ke perbankan.
"Inklusi keuangan sudah 79,6 persen, artinya kelompok masyarakat rentan ini sudah terkases dengan perbankan," kata Pepen dalam webinar Perlindungan Sosial dalam Respon Covid-19: Perlindungan dan Layanan Sosial Inklusif, Jakarta, Selasa (23/3).
-
Mengapa inklusi digital penting untuk masyarakat? Inklusi digital penting untuk masyarakat yang lebih berkembang.
-
Bagaimana cara mencapai inklusi digital? Mencapai inklusi digital melibatkan berbagai upaya dan strategi yang melibatkan pemerintah, sektor swasta, organisasi nirlaba, dan masyarakat secara keseluruhan.
-
Bagaimana BRI mendorong digitalisasi finansial? Lewat kegiatan ini, BRI terus mendorong sosialisasi pemakaian QRIS BRI sebagai wujud edukasi digitalisasi finansial kepada masyarakat.
-
Bagaimana bantuan disalurkan? 'Hari ini saya sudah berikan santunan kepada ahli waris dan kami juga memberikan kepada korban yang suaminya meningal dunia untuk dimasukkan ke dalam daftar nama penerima bantuan sosial,' tuturnya saat meninjau langsung lokasi kejadian pada Kamis, (14/3) malam.
-
Bagaimana cara BRI mendorong transformasi digital? Terdapat beberapa strategi yang dilakukan BRI dalam mendorong transformasi digital tersebut. Pertama, dengan mendorong digitalisasi proses bisnis internal. Dalam hal ini, BRI berupaya menyederhanakan proses bisnis dan meningkatkan efisiensi. Lalu selanjutnya, BRI mendorong new business model demi mendorong penciptaan value.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
Tentunya, kata Pepen, hal ini juga membantu pemerintah dalam meningkatkan literasi keuangan bagi masyarakat yang selama ini menjadi pekerjaan rumah yang sulit diselesaikan. Adanya inklusi keuangan ini membuat masyarakat kini bisa memiliki rekening bank.
Bahkan, tidak sedikit bagi keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan sosial dari pemerintah tidak mencairkan semua dana bantuan. Sebaliknya mereka menabung uangnya di bank.
"Mereka sengaja meninggalkan saldonya. Artinya ada indikasi menabung buat di masa depan," kata dia.
Selanjutnya
Selain itu, masyarakat juga mulai terbiasa dengan aktivitas transfer uang ke rekening lain. Ini menunjukkan masyarakat menjadi terbiasa dengan aktivitas perbankan.
Meski begitu, Pepen menilai, para KPM harus tetap mendapatkan sosialisasi dan pendampingan lebih lanjut terkait inklusi keuangan. Selain itu, perlu juga ada perbaikan infrastruktur digitalisasi di berbagai wilayah yang sulit terjangkau.
"Perbaikan infrastruktur untuk transaksi keuangan baik channel penarikan maupun jaringan," kata dia.
Adapun tantangan dari sisi data, antara lain dibutuhkan data yang dapat menjangkau penerima potensial yang lebih inklusif. Pembaharuan data kondisi rumah tangga pasca terjadi pandemi dan meningkatkan kemampuan pemerintah daerah dalam melakukan verifikasi data.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peningkatan inklusi keuangan penting untuk meningkatkan kapasitas masyarakat agar tidakmengakses aktivitas ilegal di sektor jasa keuangan.
Baca SelengkapnyaPT Pos Indonesia (Persero) telah berusia hampir 3 abad.
Baca SelengkapnyaRosan juga menyoroti terkait inklusi keuangan di Indonesia yang telah mengalami perkembangan yang pesat.
Baca SelengkapnyaMenurut data Hippindo, transaksi digital seperti QRIS juga dapat meningkatkan jumlah transaksi terhadap para anggotanya.
Baca SelengkapnyaSektor keuangan digital ASEAN berada di ambang revolusi.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga menyebut, sektor digital telah tumbuh 2,5 kali lipat lebih cepat dibandingkan sektor non-digital dan berkontribusi 15 persen terhadap PDB.
Baca SelengkapnyaBagi para pebisnis kelas UMKM, digitalisasi membawa bisnis konvensionalnya naik level.
Baca SelengkapnyaAngka ini menunjukkan bahwa Program Kartu Prakerja berdampak positif ke perekonomian Indonesia.
Baca SelengkapnyaTransaksi kartu kredit pada bulan yang sama tumbuh 19,6 persen (yoy) mencapai 39,7 juta transaksi.
Baca SelengkapnyaSekitar 78 persen nasabah Indonesia kini menggunakan perbankan digital secara aktif, meningkat secara signifikan dari 57 persen pada 2017.
Baca SelengkapnyaPengajuan KPR secara online di Bank BTN sendiri angkanya mengalami peningkatan di atas 50 persen.
Baca SelengkapnyaBank DKI juga terus aktif mensosialisasikan berbagai informasi mengenai keamanan transaksi perbankan digital serta transparansi informasi produk dan layanan.
Baca Selengkapnya