Penyaluran KUR Bank BNI Tembus Rp15 Triliun Hingga Akhir September 2020
Merdeka.com - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk mencatat telah menyalurkan program Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp15,05 triliun hingga akhir September 2020. Program KUR menjadi salah satu kredit yang diprioritaskan dalam program penempatan dana pemerintah. Nilai KUR senilai Rp15,05 triliun itu tersebar untuk 170.569 debitur.
KUR BNI tersebut tersalurkan pada berbagai sektor, antara lain ke sektor pertanian sebesar maksimal Rp3,95 triliun, sektor perdagangan Rp7,37 triliun, sektor jasa-jasa Rp2,44 triliun, serta untuk sektor industri pengolahan senilai Rp1,08 triliun.
Perbankan pelat merah ini tetap fokus memberdayakan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) agar tetap bisa bertahan dan bertumbuh meski di tengah pandemi yang masih berlangsung hingga kini. "UMKM merupakan tulang punggung perekonomian nasional dan BNI siap mendampingi UMKM untuk melalui masa sulit ini," Direktur Hubungan Kelembagaan BNI, Sis Apik Wijayanto dikutip dari Antara, Jumat (30/10).
-
Ke mana BNI salurkan kredit BUMN? Fokus penyaluran kredit BUMN BNI adalah kepada BUMN yang bergerak di sektor energi seperti PLN dan Pertamina serta sektor Pangan Bulog.
-
Bagaimana BRI salurkan KUR? Strategiitu melalui konsep revitalisasi tenaga pemasar mikro yang merupakan financial advisor dengan konsep penguasaan ekosistem suatu wilayah.
-
Kenapa BRI salurkan KUR? BRI sebagai bank yang berkomitmen kepada UMKM telah memiliki kerangka pemberdayaan yang dimulai dari fase dasar, integrasi, hingga interkoneksi,' kata Supari.
-
Siapa yang mendapat manfaat dari KUR BRI? BRI selaku bank terbesar dalam penyaluran KUR di Tanah Air selalu konsisten dalam memberikan dukungan permodalan bagi pelaku UMKM dan memberikan pendampingan usaha dalam pengembangan produk hingga upaya digitalisasi pelaku UMKM.
-
Apa yang BRI salurkan? PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk terus mengakselerasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia.
-
Bagaimana BRI membantu Kelompok Tani Jaya Lestari? Wulan bercerita, awal mula klaster tersebut mengenal BRI yakni pada 2010 saat meminjam Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan terus berangsur meningkat hingga saat ini. Pinjaman tersebut menjadi modal awal yang membuat usahanya semakin berkembang. Wulan juga menuturkan, selama ini BRI hadir dalam rangka pendampingan, atau memantau perkembangan klaster dibarengi dengan penyuluhan informasi produk-produk BRI.
Dia menuturkan, saat ini BNI tengah menjalankan serangkaian program terintegrasi yang diharapkan dapat membawa pelaku usaha kecil, yang sedang merintis bisnisnya dari embrio, hingga kemudian berkembang menjadi pelaku usaha sukses yang berorientasi ekspor.
BNI membagi dua kelompok Program Pemberdayaan UMKM. Pertama, Program Pendampingan bagi UMKM dalam pengembangan usahanya. Kedua, Program Pembiayaan.
Pada Program Pendampingan, BNI selalu menyertai pelaku usaha kecil sejak tahapan Peningkatan Kapasitas Produksi, berlanjut pada tahap pengembangan nilai tambah pada produk dan jasa UMKM, hingga akhirnya sanggup menjangkau pasar ekspor.
Adapun pada Program Pembiayaan, BNI siap dengan bantuan berskema CSR dan Program Kemitraan (ketika pelaku UMKM masih unfeasible dan unbankable), lalu naik kelas menjadi Kredit Usaha Rakyat atau KUR (saat sudah feasible namun unbankable), hingga akhirnya layak menjadi penerima kredit komersial (ketika pengusaha sudah feasible dan bankable).
"Tidak berhenti di pembiayaan, kami juga fokus dalam mempertemukan UMKM binaan BNI dengan pembeli potensial baik dari nasabah menengah maupun korporasi BNI sehingga tercipta value chain yang saling menguntungkan," ujar Sis Apik.
Bangun Ekosistem Pendukung UMKM
BNI pun mengajak pihak lain yang memiliki misi yang sama untuk membangun sebuah ekosistem pendukung UMKM agar mampu berkembang, baik start up, e-commerce, maupun fintech. Langkah itu dilakukan untuk mempertajam upaya digitalisasi UMKM sehingga mereka mampu mengakses pasar lebih luas lagi.
Selain itu, di sektor produksi, BNI juga menggandeng mitra strategis dari kalangan start up untuk membentuk klaster-klaster spesifik berdasarkan produk yang dikembangkan, seperti program smartfarming dan klaster pertanian uggulan bekerjasama dengan RiTx, Agrosolutions, Agree serta klaster perikanan bekerjasama dengan Aruna, FishON, dan FisTX.
Setelah membawa UMKM menjadi Go Digital, tahap selanjutnya adalah membawa UMKM tersebut menjadi layak untuk GoEkspor. Para UMKM terpilih akan melalui rangkaian seleksi, mulai dari kurasi produk, kemudian masuk ke tahapan inkubasi dimana pelaku usaha diberi kesempatan untuk menjelaskan keunggulan produknya dan menyempurnakan konsep produknya.
Kemudian, jika memungkinkan akan masuk ke tahap "scalling up" antara lain untuk memberikan modal kerja dari BNI agar UMKM dapat memperluas pasar, meningkatkan produksi, dan melakukan diversifikasi produk.
"Setelah itu, pelaku UMKM yang layak ekspor akan diajak memanfaatkan kantor-kantor cabang BNI di luar negeri untuk memperkenalkan produk-produk unggulannya kepada calon pembeli asing," kata Sis Apik.
BNI memiliki pengalaman dalam membantu ekspor pelaku usaha asal dalam negeri. Saat ini, BNI mengangkat 250.000 UMKM untuk melek digital. BNI juga telah turut membantu 21,38 persen dari volume ekspor Indonesia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hingga akhir Agustus 2024 BRI telah berhasil menyalurkan KUR kepada 2,6 juta debitur UMKM dengan total nilai mencapai Rp126,12 triliun.
Baca SelengkapnyaHingga akhir Agustus 2024 BRI berhasil menyalurkan KUR senilai Rp126,12 triliun kepada 2,6 juta debitur pelaku UMKM.
Baca SelengkapnyaPada periode Januari-September 2023, BRI telah berhasil menaikkelaskan pelaku usaha sebanyak 2,3 juta debitur.
Baca SelengkapnyaBank bjb fokus mengembangkan pelayanan agar lebih banyak lagi masyarakat dapat menjangkau produk dan jasa layanan perbankan.
Baca SelengkapnyaPenyaluran KUR oleh BRI ini merupakan salah satu wujud nyata komitmen BRI dalam mendukung sektor UMKM yang menjadi tulang punggung perekonomian nasional.
Baca SelengkapnyaBRI optimistis dapat memenuhi penyaluran KUR untuk tahun ini senilai Rp165 triliun pada bulan September 2024.
Baca SelengkapnyaKUR Pertanian telah lama menjadi salah satu instrumen keuangan yang sangat bermanfaat bagi petani di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo meminta kepada Kementerian dan Lembaga (K/L) untuk mengatasi dampak El Nino.
Baca SelengkapnyaUsaha tempe dan tahu di rumah produksi Primkopti Lenteng Agung begitu menggeliat berkat dana KUR BRI
Baca SelengkapnyaPenyaluran KUR BRI di tahun ini juga didorong dengan perluasan jangkauan penerima baru.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya agar penyaluran KUR bisa dipercepat.
Baca SelengkapnyaPencapaian tersebut turut ditopang realisasi penyaluran kredit, yang secara konsolidasi tumbuh 20,8 persen (YoY) menjadi Rp1.590 triliun.
Baca Selengkapnya