Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Penyebab dana desa tak jadi naik 2 kali lipat di 2018 seperti janji Jokowi

Penyebab dana desa tak jadi naik 2 kali lipat di 2018 seperti janji Jokowi Dirjen Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan, Boediarso Teguh Widodo. Anggun ©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Anggaran dana desa terus mengalami peningkatan setiap tahun. Digulirkan sejak 2015, dana desa awalnya hanya sebesar Rp 20,76 triliun. Kemudian, pada 2016 anggaran tersebut naik menjadi Rp 46,9 triliun dan tahun ini menjadi sebesar Rp 60 triliun.

Namun, pemerintah mempertahankan anggaran dana desa untuk 2018 sebesar Rp 60 triliun. Meskipun sebelumnya, pemerintahan Jokowi-JK pernah berjanji akan menaikkan kembali dana desa menjadi Rp 120 triliun atau dua kali lipat dari tahun ini.

Dirjen Perimbangan Keuangan Kementerian Keuangan, Boediarso Teguh Widodo, mengakui Presiden Jokowi pernah berjanji menaikkan dana desa sebesar dua kali lipat. Namun, hal tersebut urung dilakukan melihat realisasinya di lapangan tidak cukup masif.

Orang lain juga bertanya?

"Mestinya 2018 itu kan Presiden pernah janji, mau dinaikan 2 kali lipat dari Rp 60 triliun jadi Rp 120 triliun. Memang kalau dilihat, sebelum kami menaikkan alokasi dana desa kami lihat dulu realisasinya, apakah betul betul efektif," ujarnya di Bogor, Jawa Barat, Selasa (12/12).

Dana desa harus mampu bekerja efektif mengentaskan kemiskinan, menyerap tenaga kerja, meningkatkan pendapatan dan daya beli masyarakat serta mengatasi ketimpangan layanan publik antar desa.

Dalam tiga tahun, dana desa telah berhasil menekan jumlah penduduk miskin, persentase penduduk miskin dan gini rasio di pedesaan. Namun, hal tersebut ternyata tidak cukup signifikan berdampak pada peningkatan taraf hidup masyarakat.

"Cuma peningkatannya (terhadap taraf hidup masyarakat) tidak masif, artinya multiplier efeknya belum maksimal. Jadi ada something wrong yang perlu diperbaiki di dana desa itu," jelas Boediarso.

Boediarso mengatakan, ke depan, pemerintah akan memperbaiki beberapa hal sebelum mengambil keputusan meningkatkan dana desa. Di antaranya, memperbaiki kemampuan aparat desa untuk mengelola keuangan desa.

"Kalau kita tidak mempersiapkan capacity building dan kemampuan aparat mengelola keuangan desa. Dikhawatirkan kenaikan dana desa dalam jumlah besar justru menjadi celah adanya penggunaan, pemborosan atau inefisiensi dan salah sasaran," jelasnya.

"Itu yang harus kami kejar. Kan di banyak media massa, diberitakan adanya OTT (operasi tangkap tangan). Maka sembari kami mengevaluasi terhadap efektivitas pelaksanaan dana desa untuk keempat tujuan tadi, sekaligus persiapkan capacity building terhadap pengelolaan keuangan desa, pemerintah bertepatan untuk tidak meningkatkan dulu dana desa," tandasnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Realisasi Penyerapan Anggaran Baru 31 Persen, Jokowi Perintahkan Kepala Daerah Segera Belanjakan APBD
Realisasi Penyerapan Anggaran Baru 31 Persen, Jokowi Perintahkan Kepala Daerah Segera Belanjakan APBD

Minimnya realisasi belanja ini berdampak pada peredaran uang di kabupaten/kota dan menunjukkan daya beli masyarakat yang rendah.

Baca Selengkapnya
Menelusuri Sosok Gubernur Jakarta yang Disindir Hashim Cuma 'Omon-Omon' Bikin Rumah Rakyat
Menelusuri Sosok Gubernur Jakarta yang Disindir Hashim Cuma 'Omon-Omon' Bikin Rumah Rakyat

Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Hashim Djojohadikusumo menyindir mantan Gubernur Jakarta yang hanya mengumbar janji membuat perumahan layak bagi warga.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sentil Kepala Daerah Soal Realisasi APBD: Masih 31 Persen Kecil Sekali
Jokowi Sentil Kepala Daerah Soal Realisasi APBD: Masih 31 Persen Kecil Sekali

Realisasi APBD masih sangat kecil baru sekitar 31 persen untuk kabupaten/kota dan 41 persen untuk provinsi.

Baca Selengkapnya
Jokowi Klaim Sudah Gelontorkan Dana Desa Rp539 Triliun: Setara 250 Bandara Besar
Jokowi Klaim Sudah Gelontorkan Dana Desa Rp539 Triliun: Setara 250 Bandara Besar

Jokowi menilai jumlah dana desa yang telah disalurkan sejak tahun 2015 itu bukanlah angka yang kecil.

Baca Selengkapnya
Prabowo: Masa Anda Tak Ingat Saya yang Canangkan Program Rp 1 M Satu Desa 2019 Lalu
Prabowo: Masa Anda Tak Ingat Saya yang Canangkan Program Rp 1 M Satu Desa 2019 Lalu

Program Rp1 miliar per desa, merupakan janji politik Prabowo Subianto saat Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Momen Jokowi Kecewa Berat Ke Kepala Daerah Soal ini, Kalimat Sampai Diulang 3 Kali
VIDEO: Momen Jokowi Kecewa Berat Ke Kepala Daerah Soal ini, Kalimat Sampai Diulang 3 Kali

Menurutnya, saat ini, sangat sulit untuk mengumpulkan penerimaan negara

Baca Selengkapnya
Jokowi Soroti Serapan Anggaran Rendah: Hampir Setiap Hari Saya Telepon Sri Mulyani
Jokowi Soroti Serapan Anggaran Rendah: Hampir Setiap Hari Saya Telepon Sri Mulyani

Presiden Jokowi terus memantau realisasi belanja pemerintah pusat maupun daerah.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Keponakan Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Tidak Bakal Terealisasi Tahun Depan
Penjelasan Keponakan Prabowo Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen Tidak Bakal Terealisasi Tahun Depan

Target 8 persen baru bisa terwujud selama Prabowo menjabat sebagai presiden 5 tahun.

Baca Selengkapnya
Anies Sebut DP Nol Rupiah Berhasil, DPRD DKI: Justru Gagal Total
Anies Sebut DP Nol Rupiah Berhasil, DPRD DKI: Justru Gagal Total

Target itu ternyata direvisi Anies melalui Pergub Nomor 25 Tahun 2022 tentang Rencana Pembangunan Daerah (RPD) 2023-2026.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Ngaku Kaget Lulusan S2 & S3 RI di Bawah 1 Persen Kalah dari Malaysia
VIDEO: Jokowi Ngaku Kaget Lulusan S2 & S3 RI di Bawah 1 Persen Kalah dari Malaysia

Jokowi mengaku akan menggelar rapat untuk membahas masalah ini. Ditegaskan juga bahwa anggaran menjadi masalah utama.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bertemu Kepala Desa di Istana, Ini yang Dibahas
Jokowi Bertemu Kepala Desa di Istana, Ini yang Dibahas

DPP Apdesi yang ikut menemui Jokowi sebanyak 15 orang yang berasal dari tiga organisasi.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Jokowi Ngaku Kaget Lulusan S2 & S3 RI di Bawah 1 Persen Kalah dari Malaysia
VIDEO: Jokowi Ngaku Kaget Lulusan S2 & S3 RI di Bawah 1 Persen Kalah dari Malaysia

Selama lebih dari 9 tahun menjabat, Presiden Jokowi mengaku kaget melihat angka lulusan S2 dan S3 Indonesia belum mencapai 1 persen.

Baca Selengkapnya