Penyebab maskapai Indonesia sulit terbang ke Amerika dan Eropa

Merdeka.com - Tidak banyak maskapai penerbangan nasional yang bisa menembus rute internasional ke Amerika Serikat atau Eropa. Pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio menyebut salah satu penyebabnya adalah sifat penumpang Indonesia masih primitif.

Kondisi ini, kata dia, akhirnya berdampak pada maskapai Indonesia yang sulit untuk menembus rute penerbangan Internasional. Sepengetahuannya, banyak catatan negatif maskapai di dunia internasional.

"Kalau penumpang pesawat masih melanggar itu membuktikan kita masih primitif. Kejadian itu dicatat dunia penerbangan sipil. Kita jadi dilarang terbang di Amerika, Eropa, itu Citilink ke Australia dilarang," ucap Agus kepada merdeka.com di Jakarta, Rabu (30/10).

Sebut saja kejadian penamparan karyawan Gapura Angkasa Yana Novia. Yana diduga ditampar oleh Wakil Ketua Ombudsman RI, Azlaini Agus. Insiden ini terjadi karena adanya pengumuman keterlambatan pesawat atau delay.

Sebelumnya juga terjadi insiden desakan membuka pintu darurat Lion Air oleh penumpang. Ini dilakukan karena penumpang merasa kepanasan dalam pesawat.

"Buka pintu pesawat itu denda Rp 200 juta hukumnya. Kalau pesawat panas mendingan menghentikan pesawat jangan membuka pintu darurat. Itu dicatat lho," katanya. (mdk/noe)