Penyebaran Varian Delta Jadi Ancaman Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III-2021
Merdeka.com - Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Tauhid Ahmad menyebut bahwa, penyebaran virus corona varian delta di Indonesia akan menjadi ancaman bagi pertumbuhan ekonomi di kuartal III-2021. Kondisi ini juga akan mempengaruhi kinerja ekspor dan impor Indonesia ke negara tujuan,
Dia menyebut, varian delta saat ini tidak hanya terjadi di Indonesia saja. Namun juga dialami beberapa negara mitra dagang Indonesia, seperti China dan Amerika Serikat.
"Karena ini menyebar di beberapa negara, maka akan ada potensi surplus kita berkurang dan ini akan menjadi ancaman sumber pertumbuhan ekonomi kita di kuartal III 2021," kata dia dalam diskusi Indef Waspada Gelombang 2 Pemulihan Ekonomi, Jumat (6/7).
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Mengapa Covid-19 menjadi pandemi global? Pandemi Covid-19 telah menjadi salah satu peristiwa paling berdampak di abad ke-21. Penyakit yang disebabkan oleh virus corona jenis baru ini telah menginfeksi lebih dari 200 juta orang dan menewaskan lebih dari 4 juta orang di seluruh dunia.
-
Siapa yang mengalaminya di Indonesia? Riskesdas 2018, menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk berusia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional.
-
Bagaimana cara virus Corona varian Omicron bermutasi? Mereka menemukan bahwa varian asli Omicron BA1 telah mengalami lebih dari 50 kali mutasi, termasuk beberapa yang memungkinkannya untuk menghindari sistem kekebalan tubuh manusia.
-
Dimana negara berkembang di benua Asia? Negara Berkembang di Benua Asia Bhutan, Kazakstan, Mongolia, Armenia, Afghanistan, Bangladesh, Brunei, Kamboja, China, India, Korea Utara, Indonesia, Myanmar, Nepal, Papua Nugini, Palestina.
Dia mengatakan, sebagian besar pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2021 sebesar 7,07 persen sendiri dipengaruhi oleh surplus perdagangan, utamanya pada ekspor dan impor. Oleh karenanya, jika varian ini terus menyebar, maka akan sulit meningkatkan kinerja perdagangan Indonesia.
"Saya kira permintaan akan melambat dari beberapa negara mitra dagang," jelas dia.
Di sisi lain, Tauhid menyebut ketahanan pemerintah Indonesia dalam menghadapi varian delta menjadi paling rendah jika dibandingkan beberapa negara. Hal ini didasari dari penanganan Covid-19 itu sendiri dan juga upaya vaksinasi.
"Sehingga kita cukup menderita dan belum bisa memastikan kapan varian delta ini dikurangi sampai dengan hari ini angkanya sudah 35 ribu kasus dan ini masih akan terus menjadi ancaman," jelas dia,
Dia menekankan, semakin lama penanganan pandemi Covid-19, maka semakin lama juga ekonomi Indonesia akan pulih. "Butuh berapa waktu lama kita menurunkan? apakah 3-4 bulan? saya kira ini tergantung dari penanganan covid semakin lama, semakin berdampak kepada ekonomi kita," tandasnya.
Tumbuh 3 Persen
Tauhid Ahmad memperkirakan, pertumbuhan ekonomi kuartal III-2021 berada di kisaran 3 persen sampai 4 persen. Pertumbuhan ini pun bisa diperoleh jika PPKM berakhir pada 9 Agustus mendatang.
"Misalnya PPKM hanya sampai 9 Agustus mungkin punya peluang di angka 4 persen. Tapi kalau kita memperpanjang PPKM otomatis agak sulit kita untuk tambahan angka 4 persen pada kuartal III-2021," kata dia.
Dia menyebut, pertumbuhan ekonomi pada periode Juli-September masih tetap positif. Namun memang, jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan kuartal II-2021 yang tumbuh 7,07 persen.
"Artinya bahwa kita sudah keluar dari resesi tapi cenderung mengalami penurunan dibandingkan kuartal ke II 2021," imbuhnya.
Meski demikian, dia memahami secara pola memang pertumbuhan ekonomi sulit dipertahankan dikuartal III-2021. Beberapa negara-negara lain pun akan demikian. Hal ini terjadi karena 2021 perhitungan dasarnya lebih rendah, sementara kuartal III sudah berkurang. "Dan ini berakibat perhitungan turut berpengaruh," tandasnya.
Sebelumnya, Kementerian Perindustrian memproyeksikan pertumbuhan ekonomi kuartal III-2021 akan mencapai 3 persen sampai dengan 4 persen. Proyeksi ini mencermati, angka pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2021 yang berhasil mencatat sebesar 7,07 persen.
"Saya ingin menyampaikan proyeksi Kementerian perindustrian mengenai pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 3-4 persen," kata Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam konferensi pers Rilis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Triwulan II-2021, Kamis (5/8).
Selain itu, Menteri Agus juga memperkirakan pertumbuhan pada kuartal selanjutnya atau IV-2021 akan lebih tinggi lagi. Yakni berada di kisaran 4 sampai 5 persen. "Dan Triwulan IV akan mencapai 4-5 persen.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kekacauan dunia terjadi dipicu oleh potensi resesi Amerika Serikat hingga perang yang terjadi di Eropa dan Timur Tengah
Baca SelengkapnyaTiga negara besar yakni Amerika Serikat, China dan Eropa dalam situasi mengendalikan dan mengelola ekonomi yang tidak mudah.
Baca SelengkapnyaTak bisa dipungkiri, China merupakan negara mitra dagang terbesar Indonesia.
Baca SelengkapnyaEkonomi dunia diperkirakan melambat akibat konflik global saat ini.
Baca SelengkapnyaPerlambatan ekonomi China memberikan pengaruh ke ekonomi negara lain, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaPemerintah siapkan strategi ekspor produk ke negara lain.
Baca SelengkapnyaPerry Warjiyo memprediksi pertumbuhan ekonomi dunia di tahun depan kian seret.
Baca Selengkapnyatetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).
Baca SelengkapnyaTerdapat lima aspek utama yang perlu diperhatikan terkait kebijakan ekonomi dan politik di bawah kepemimpinan Trump.
Baca SelengkapnyaBI memperkirakan pertumbuhan ekonomi global tahun 2023 tetap sebesar 2,7 persen (yoy), yang disertai dengan pergeseran sumber pertumbuhan.
Baca SelengkapnyaTransaksi berjalan Indonesia telah mengalami defisit secara terus-menerus dalam dua kuartal terakhir.
Baca SelengkapnyaIndeks kinerja manufaktur atau Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia terkontraksi di level 49,3.
Baca Selengkapnya