Per 15 Desember 2017, penerimaan pajak masih kurang sekitar Rp 225 triliun
Merdeka.com - Direktur Jenderal Pajak Kementerian Keuangan, Robert Pakpahan, mengungkapkan realisasi penerimaan pajak hingga 15 Desember 2017 mencapai Rp 1.058,41 triliun atau 82,46 persen dari target APBN-P 2017 yang dipatok sebesar Rp 1.283,57 triliun. Angka ini tumbuh positif sebesar 3,87 persen secara tahun ke tahun.
"Jadi ini cukup menggembirakan dan cukup positif," ungkapnya di Hotel Kempinski, Jakarta Pusat, Rabu (20/12).
Dia menjelaskan, pajak penghasilan (PPh) hingga pertengahan Desember itu mencapai Rp 611,48 triliun atau 78 persen dari target 2017 sebesar Rp 783,97 triliun. Sementara untuk PPN dan PPnBM mencapai Rp 424,04 triliun atau 89,18 persen dari target Rp 475,48 triliun.
-
Apa itu pajak? Pungutan Wajib KBBI mendefinisikan pajak sebagai pungutan wajib untuk penduduk kepada negara atas pendapatan, pemilikan, dan lainnya.
-
Apa itu Pajak Progresif? Sementara itu, pajak progresif adalah biaya yang harus dibayarkan jika seseorang memiliki lebih dari satu kendaraan, dimana total pajak akan bertambah seiring dengan jumlah kendaraan yang semakin banyak.
-
Apa rencana Prabowo untuk meningkatkan pendapatan negara? Presiden terpilih 2024-2029 Prabowo Subianto berencana akan membuat lembaga khusus bernama Badan Penerimaan Negara (BPN) untuk memaksimalkan pendapatan negara.
-
Siapa pelopor pajak penjualan? Romawi Kuno disebut sebagai pelopor aturan pajak penjualan (kini PPN di Indonesia). Aturan ini diterapkan oleh penguasa Romawi Kuno saat itu, Julius Caesar yang menerapkan pajak penjualan dengan tarif tetap 1% di seluruh wilayah kekaisaran.
-
Kenapa pajak penting? Karena peranannya, pajak banyak diberlakukan di berbagai negara, tak hanya di Indonesia.
-
Bagaimana Pramono-Rano berencana meningkatkan pendapatan Jakarta? Pramono mengatakan, Jakarta tidak boleh lagi bergantung dari retribusi Jakarta harus punya sumber pendapatan baru. 'Saya akan buat Jakarta Funding. Saya yakin APBD Jakarta cukup dana akan saya buat lebih sehat dan transparan,' kata Pramono.
Lalu, PBB tercatat sebesar Rp 16,48 triliun atau 106,91 persen dari target yang sebesar Rp 15,41 triliun dan pajak lainnya tercatat sebesar Rp 6,41 triliun atau 73,69 persen dari target Rp 8,7 triliun.
Menurutnya, pertumbuhan penerimaan PPh yang cukup baik pada tahun ini dipengaruhi oleh penerimaan yang sifatnya tidak berulang, yaitu uang tebusan tax amnesty dan PPh final revaluasi aktiva tetap yang tercatat sebesar Rp 113,53 triliun.
"Pertumbuhan di luar uang tebusan amnesti pajak dan PPh final revaluasi secara tahun ke tahun tumbuh 15,57 persen," ujar dia.
Sementara itu, dia melanjutkan, penerimaan pajak ini didukung oleh sejumlah sektor utama khususnya sektor industri pengolahan yang tumbuh 15,2 persen, sektor perdagangan tumbuh 20,4 persen dan sektor jasa keuangan tumbuh 7,7 persen.
"Pertumbuhan sektor utama ini masih cukup kuat khususnya industri pengolahan dan perdagangan, Jadi banyak hal yang bagus dari pos-pos ini yang menunjukkan ekonomi kita tidak jelek-jelek amat," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adapun total penerimaan pajak berasal dari pajak penghasilan (PPh) non migas Rp810,76 triliun atau 76,24 persen dari target.
Baca SelengkapnyaMayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaPajak penghasilan (PPh) non migas terkontraksi sebesar 5,41 persen dengan realisasi sebesar Rp443,72 triliun, sekitar 41,73 persen dari target.
Baca SelengkapnyaAngka ini sudah 88,69 persen dari target Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Baca SelengkapnyaPer Maret 2024, realisasi PPh Migas mencapai Rp14,53 triliun atau 19,02 persen dari target.
Baca SelengkapnyaPenerimaan pajak sejak Januari-Agustus 2024 telah mencapai Rp1.196,54 triliun atau 60,16 persen dari target APBN.
Baca SelengkapnyaAngka ini sudah mencapai 60,42 persen dari target penerimaan Rp10,11 triliun.
Baca SelengkapnyaAngka tersebut sudah mencapai 101,3 persen dari targetAPBN 2023.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimis outlook penerimaan pajak tahun ini bisa melebihi target yang sudah ditentukan sebesar Rp1.818,2 triliun.
Baca SelengkapnyaPenerimaan berasal dari pajak penghasilan (PPh) non migas sebesar Rp83,69 triliun atau 7,87 persen dari target.
Baca SelengkapnyaJika dilihat dalam perjalanannya, penerimaan pajak sempat mengalami penurunan yang signifikan yakni pada tahun 2020.
Baca SelengkapnyaTerdapat penurunan nilai penerimaan pajak hingga April 2024.
Baca Selengkapnya