Per 31 Agustus, BI Beli SBN Capai Rp137,49 Triliun
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) mencatat, pembelian Surat Berharga Negara (SBN) hingga 31 Agustus 2021 mencapai Rp137,49 triliun. Hal ini sebagai komitmen berpartisipasi dalam pembiayaan APBN.
"Pembelian SBN pada pasar perdana Rp16,65 triliun sampai akhir Agustus, sehingga secara total 2021 pembelian SBN di pasar perdana telah mencapai Rp137,49 triliun," kata Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti saat Rapat Kerja Komisi XI DPR RI di Jakarta, dikutip Antara, Selasa (14/9).
Destry merinci pembelian SBN tersebut terdiri dari Rp62,03 triliun melalui mekanisme lelang utama dan Rp75,46 triliun dari mekanisme lelang tambahan (GSO). "Selain itu BI juga membeli SBN dari pasar sekunder sebesar Rp8,6 triliun dalam rangka stabilisasi nilai tukar rupiah dan pasar SBN," ujar Destry.
-
Apa aset BRI saat ini? Berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian pada September 2023, Aset BRI mencapai Rp1.851,97 T atau tumbuh 9,93% (yoy).
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
-
Bagaimana BNI meningkatkan kepemilikan publik? BNI kembali menerbitkan saham baru melalui Penawaran Umum Terbatas pada 2010. Hal tersebut membuat kepemilikan publik meningkat menjadi 40%
-
Apa yang dimaksud dengan APBN? APBN adalah singkatan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. Ini merupakan rencana keuangan pemerintah yang mencakup semua pemasukan dan pengeluaran negara dalam satu tahun anggaran.
-
Mengapa BNI tingkatkan kredit BUMN? Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan memasuki semester kedua 2023, perseroan mulai melihat banyak BUMN yang berbenah dan siap untuk melakukan ekspansi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih kuat.
Khusus untuk semester I-2021, BI telah membeli SBN di pasar perdana sebesar Rp120,83 triliun yang berasal dari 26 kali lelang yang dilakukan pemerintah. "Pembelian tersebut, SUN sebesar Rp79,66 triliun dan SBSN sebesar Rp41,18 triliun," ungkapnya.
Adapun untuk APBN 2020, pembelian SBN dari pasar perdana mencapai Rp473,42 triliun. Terdiri dari pembelian dari pasar perdana (SKB I) sebesar Rp75,86 triliun dan pembelian SBN secara langsung dalam rangka burden sharing (SKB II) sebesar Rp397,56 triliun.
Selain itu, Bank Indonesia juga membeli SBN dari pasar sekunder sebesar Rp166,2 triliun untuk stabilisasi nilai tukar rupiah dan pasar SBN.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mayoritas utang pemerintah per Juni 2024 didominasi oleh SBN sebesar 87,85 persen, sedangkan sisanya adalah pinjaman sebesar 12,15 persen.
Baca SelengkapnyaKontribusi terhadap penerimaan negara tersebut berasal dari sumbangan pajak sebesar Rp53,4 triliun dan dividen Rp23,6 triliun.
Baca SelengkapnyaDalam periode yang sama di tahun lalu, penarikan utang sebesar Rp480,4 triliun.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan.
Baca SelengkapnyaSRBI akan mulai diimplementasikan pada 15 September 2023 sebagai instrumen operasi moneter rupiah kontraksi.
Baca SelengkapnyaIni membuktikan bahwa respons kebijakan kenaikan BI rate maupun kenaikan suku bunga SRBI memang berhasil menarik masuk aliran modal asing.
Baca SelengkapnyaKemenkeu mencatat, utang jatuh tempo tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) Rp705,5 triliun dan pinjaman senilai Rp94,83 triliun.
Baca SelengkapnyaBRI berhasil terus meningkatkan portfolio pembiayaan berkelanjutan (sustainable financing).
Baca SelengkapnyaRasio utang pada Agustus sendiri ini di bawah batas aman 60 persen PDB sesuai Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2023 tentang Keuangan Negara.
Baca SelengkapnyaBank BTN berhasil bukukan laba bersih senilai Rp1,5 triliun pada parah pertama tahun 2024.
Baca SelengkapnyaSetoran dividen BRI ke kas negara selama periode 2014-2023 berkisar di rentang Rp3,6 triliun hingga Rp23,23 triliun.
Baca SelengkapnyaEkosistem investasi yang terjaga stabil di awal tahun 2024 memberikan kepercayaan kepada investor.
Baca Selengkapnya