Per 31 Juli 2018, LPS catatkan aset mencapai Rp 101,3 triliun
Merdeka.com - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatatkan hasil kinerja aset perusahaan per 31 Juli 2018 mencapai Rp 101,3 triliun. Jumlah tersebut didapat berdasarkan komposisi investasi sebesar Rp 90,63 triliun, piutang sebesar Rp 1,64 triliun, kas Rp 7,99 triliun, dan dana lain mencapai Rp 1,04 triliun.
"Total aset hingga per 31 Juli 2018 mencapai 101,3 triliun," kata Kepala Eksekutif LPS, Fauzi Ichsan di Kantornya, Jakarta, Kamis (12/9).
Fauzi menyebut, dari sisi pendapatan, per Januari hingga Juli 2018 mencapai Rp 14,6 triliun. Jumlah itu dari pendapatan premi sebesar Rp 10,8 triliun, pendapatan investasi sebesar Rp 3,7 triliun.
-
Apa target nilai transaksi LKPP di tahun 2024? 'Nilai transaksi di tahun 2023 mencapai Rp196,7 triliun, target tahun ini angkanya mencapai Rp500 triliun,' ujar Hendrar dalam acara sosialiasi Rancangan Undang-Undang Pengadaan Barang dan Jasa Publik yang digelar di kendal, Jawa Tengah, Rabu (3/4/2024).
-
Bagaimana capaian realisasi investasi tahun 2023? Capaian tersebut, kata Bahlil, juga mencapai 129 persen dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sebesar Rp 1.099 triliun.
-
Apa realisasi investasi tahun 2023? Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi sepanjang tahun 2023 mencapai Rp 1.418,9 triliun.
-
Apa aset BRI saat ini? Berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian pada September 2023, Aset BRI mencapai Rp1.851,97 T atau tumbuh 9,93% (yoy).
-
Apa total utang Amerika Serikat? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Kapan PLN mencapai kinerja keuangan terbaik? Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, inovasi dan transformasi digital yang dilakukan PLN mampu membawa perusahaan mengantongi kinerja keuangan yang terbaik sepanjang sejarah.
Sementara, dari sisi kinerja operasional jumlah bank yang telah di cabut izin usaha (CIU) sejak 2005 sampai Juli 2018 ada 90 bank. Itu terdiri dari 1 bank umum dan 89 Bank Perkreditan Rakyat (BPR).
"Jumlah bank yang di CIU 2018 Januari sampai Juli adal empat BPR," ungkap Fauzi.
Selain itu, jumlah layak bayar sejak 2005 sampai Juli 2018 mencapai Rp 1,26 triliun. "Sementara jumlah layak bayar Januari sampai Juli adalah Rp 20,95 miliar," pungkasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aset industri asuransi di Mei 2024 mencapai Rp1.120,57 triliun, angka ini naik 1,3 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaPT Penjaminan Infrastruktur Indonesia (Persero)/PT PII mencatatkan kinerja positifnya sepanjang tahun 2023.
Baca SelengkapnyaEkosistem investasi yang terjaga stabil di awal tahun 2024 memberikan kepercayaan kepada investor.
Baca SelengkapnyaHarta kekayaan Menko Luhut mencapai Rp1,04 triliun. Laporan kekayaan tersebut disampaikan pada 22 Maret 2024 untuk periode 2023.
Baca SelengkapnyaSaat ini, masih ada sejumlah bank yang diserahkan ke LPS. Proses pembayarannya masih berjalan.
Baca SelengkapnyaMayoritas utang pemerintah per Juni 2024 didominasi oleh SBN sebesar 87,85 persen, sedangkan sisanya adalah pinjaman sebesar 12,15 persen.
Baca SelengkapnyaPerkembangan ULN tersebut terutama dipengaruhi oleh peningkatan aliran masuk modal asing pada SBN.
Baca SelengkapnyaLMAN mengoptimalkan 106 aset negara, terdiri dari 50 unit apartemen dan 56 aset dalam bentuk non-apartemen.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan proyeksi laba perbankan masih dapat tumbuh secara berkelanjutan, terutama setelah adanya kebijakan relaksasi moneter berupa penurunan BI Rate.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan tersebut tidak terlepas dari inovasi layanan perbankan, diversifikasi bisnis, serta pengelolaan risiko yang matang.
Baca SelengkapnyaPosisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.
Baca Selengkapnya