Per Agustus 2020, Askrindo Beri Penjaminan KUR Sebesar Rp60,4 Triliun
Merdeka.com - PT Asuransi Kredit Indonesia atau Askrindo mencatat volume penjaminan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan Agustus 2020 baru mencapai Rp60,4 triliun. Adapun total volume penjaminan KUR sejak 2007 sampai dengan Agustus 2020 sudah mencapai sebesar Rp396 triliun.
"Sampai Agustus 2020 baru Rp60,4 triliun. Mudah-mudahan terus tumbuh itu volume penjaminan (KUR-nya)," kata Direktur Utama PT Askrindo, Dedi Sunardi dalam webinar di Jakarta, Kamis (17/9).
Dia mengatakan, rata-rata pertumbuhan volume penjaminan KUR sendiri sudah mencapai sebesar 94 persen sejak 2019 lalu. Di mana sejak 2007 penjaminan baru mencapai Rp27 miliar, dan meningkat tajam pada 2019 sebesar Rp78,9 triliun.
-
Bagaimana pertumbuhan kredit BRI di tahun 2024? Hingga akhir Maret 2024 tercatat BRI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp1.308,65 triliun atau tumbuh double digit sebesar 10,89% year on year.
-
Apa itu KPR BRI Suku Bunga Berjenjang? KPR BRI Suku Bunga Berjenjang adalah program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) yang ditawarkan oleh BRI dengan suku bunga yang berjenjang. Program ini memiliki suku bunga fixed rate pada tahun-tahun awal tertentu, kemudian suku bunga akan berubah pada tahun-tahun berikutnya.
-
Apa target pertumbuhan kredit BRI di tahun 2024? BRI pun optimistis pertumbuhan kredit di tahun ini dapat tercapai sesuai target yang ditetapkan pada awal tahun, yakni double digit dikisaran 10-12% yoy.
-
Bagaimana pemerintah optimalkan KUR? Pemerintah juga terus melakukan pemutakhiran Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) yang menjadi salah satu pilar penting dalam penyaluran KUR.
-
KPR BRI punya suku bunga apa saja? BRI menawarkan suku bunga berjenjang hingga 20 tahun yang berlaku mulai dari tanggal 1 Oktober 31 Desember 2024, lho.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
Di samping itu, pihaknya juga mencatat outstanding penjaminan KUR hingga Agustus 2020 sudah mencapai Rp109,6 triliun. Angka ini meningkat jika dibandingkan total outstanding penjaminan di 2019 yang hanya sebesar Rp96,2 triliun.
Sementara, rata-rata volume outstanding pertumbuhannya dari 2007 sampai dengan 2019 telah mencapai 89 persen. "Ini luar biasa artinya masyarakat sudah menerima kesempatan untuk memperoleh kredit dari perbankan dan perbankan tentunya sangat dibantu juga karena ada Askrindo yang menjamin," kata dia.
Jamin Kredit 70 Persen UMKM
Askrindo sendiri menjamin sebanyak 70 persen untuk UMKM begitu juga dengan super mikro. Sedangkan untuk Program Pemulihan Ekonomi (PEN) pihaknya menjamin sebanyak 80 persen.
"PEN ini baru berjalan kalau tidak salah baru berjalan bulan Juli lalu per hari kemarin hari Rabu kami sudah menyalurkan," kata dia.
Adapun realisasi penjaminan KUR super mikro dari Bank BRI yang dijamin Askrindo sampai dengan 14 September 2020 kemarin telah mencapai 8.987 debitur, dengan platform kredit mencapai Rp76,3 miliar.
Dari jumlah itu terdiri dari kredit modal kerja sebanyak 7.677 debitur dengan nilai Rp64,8 miliar. Dan kredit investasi mencapai 1.310 debitur dengan nilai platform Rp11,4 miliar.
"Semua debitur sudah terjamin oleh Askrindo," tandas dia.
Per 16 September, Askrindo Beri Jaminan KUR ke 20,7 Juta Debitur
Askrindo juta telah menjamin penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) 20,7 juta debitur hingga per 16 September 2020.
"Per kemarin hari Rabu 16 September, kami sudah ke salurkan 20,7 juta penerima KUR. Ini jumlah yang luar biasa," kata dia dalam webinar di Jakarta, Rabu (17/9).
Kendati begitu, dirinya tidak merincikan berapa besaran nilai yang dikeluarkan dari total debitur tersebut. Hanya saja, dia berpandangan dari 20,7 juta debitur akan menghasilkan lapangan pekerjaan baru untuk 40,5 juta orang.
"Kalau lihat mereka kerjakan 1-2 orang maka ada 40,5 juta tenaga kerja yang terserap oleh UMKM yang dijamin Askrindo," jelas dia. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Target penyaluran KUR pada 2024 sebesar Rp280 triliun.
Baca SelengkapnyaPenyaluran kredit usaha rakyat (KUR) baru setengah dari target Rp297 triliun.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain, aset asuransi non komersial tercatat sebesar Rp219,58 triliun. Ini mencakup asuransi BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, Taspen, dan Asabri.
Baca SelengkapnyaHingga akhir Agustus 2024 BRI telah berhasil menyalurkan KUR kepada 2,6 juta debitur UMKM dengan total nilai mencapai Rp126,12 triliun.
Baca SelengkapnyaPenyaluran KUR BRI di tahun ini juga didorong dengan perluasan jangkauan penerima baru.
Baca SelengkapnyaAda peningkatan jumlah aset industri reasuransi di Indonesia dalam 5 tahun terakhir. Pada 2022 saja, tercatat ada kenaikan sebesar 12 persen.
Baca SelengkapnyaBRI optimistis dapat memenuhi penyaluran KUR untuk tahun ini senilai Rp165 triliun pada bulan September 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya agar penyaluran KUR bisa dipercepat.
Baca SelengkapnyaPeredaran uang di bulan Juni 2024, tumbuh 7,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaEkosistem investasi yang terjaga stabil di awal tahun 2024 memberikan kepercayaan kepada investor.
Baca SelengkapnyaPerkembangan peredaran uang terutama didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 6,3 persen (yoy) dan uang kuasi sebesar 7,2 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaAset industri asuransi di Mei 2024 mencapai Rp1.120,57 triliun, angka ini naik 1,3 persen (yoy).
Baca Selengkapnya