Per Agustus, Fintech Salurkan Pinjaman Rp26 Triliun ke Masyarakat
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mencatat bahwa fintech lending mengalami perkembangan cukup pesat hingga saat ini. Hal ini ini ditandai dengan besarnya pinjaman yang telah dikucurkan oleh fintech.
"Di mana, outstanding pinjaman di tahun 2021 pada bulan Agustus meningkat menjadi Rp26,09 triliun. Dan pinjaman baru sebesar Rp101,47 triliun," ucapnya dalam acara OJK Virtual Innovation Day 2021, Senin (11/10).
Selain Fintech, transaksi e-commerce dan uang elektronik juga diprediksi turut mengalami peningkatan pesat di tahun ini. Untuk peningkatan transaksi e-commerce diproyeksikan mencapai 48,4 persen.
-
Apa peluang baru yang diciptakan oleh fintech? Selain itu, perkembangan teknologi telah membawa perubahan besar dalam industri keuangan, di mana fintech (teknologi keuangan) telah menciptakan peluang baru dan mengubah cara layanan keuangan disajikan.
-
Bagaimana UMKM bisa berkembang lewat e-commerce? Dirinya kembali menambahkan, bahwa UMKM lokal akan bisa lebih berkembang melalui e-commerce.'Kamu semua bisa jualan bahkan sampai ke luar negeri, semuanya ada lengkap kan? Kaya mas Ardi ini sampai diajarin buka toko dan pakai fitur-fitur di Kampus Shopee, jadi omset bisa tambah banyak,' tambah Zulkifli Hasan.
-
Kapan transaksi judi online mulai meningkat? Menurut dia, pelatuk judi online mulai ditarik ketika masa pandemi Covid-19 atau pada 2020. Sejak saat itu, angka transaksinya terlihat naik pelan-pelan hingga saat ini.
-
Bagaimana fintech bisa memaksimalkan potensi data? Semakin banyaknya pengguna di industri fintech maka akan semakin banyak data yang dihimpun. Anggota Steering Committee Eddi Danusaputro menyatakan pentingnya memaksimalkan potensi data dalam pengembangan AI.'Fintech perlu menjadi penggerak implementasi AI karena data yang dimiliki sudah cukup untuk mengembangkan model AI yang optimal' kata Eddi.
-
Mengapa transaksi digital penting untuk ekonomi digital? Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie menyebutkan bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk digital ekonomi senilai 800 miliar dollar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp12.096,8 triliun.
-
Kenapa transaksi judi online meningkat drastis? 'Mungkin diperburuk dengan era pandemi. Saat itu masa-masanya orang kerja dari rumah. Banyak orang yang berharap adanya pendapatan tambahan. Itu yang barangkali menurut kami jadi pemicunya,' ungkap Menhariq saat diskusi Memutus Mata Rantai Judi Online yang digelar FORWAT di Jakarta, Jumat (29/11).
"Sementara untuk uang elektronik diproyeksikan masih akan mengalami peningkatan sebesar 35,7 sampai dengan 30,1 persen," terangnya.
Sebelumnya, Airlangga menilai saat ini industri financial technology (fintech) menjadi salah satu solusi pemerintah untuk turut meningkatkan inklusi keuangan Indonesia. Mengingat fintech menawarkan berbagai kemudahan layanan keuangan terhadap masyarakat luas.
"Saya memiliki keyakinan bahwa forum ini dapat mengangkat mengenai potensi terkait fintech. semangat ini sejalan dengan untuk terus meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia, khususnya fintech agar berperan penting dari segi pembiayaan dalam masa Covid-19," terangnya dalam acara peluncuran "Indonesia Fintech Society (IFSoc)", Senin (9/11).
Airlangga mengungkapkan, fintech saat ini memiliki potensi yang sangat besar untuk meningkatkan inklusi keuangan di Tanah Air. Menyusul kian meluasnya manfaat layanan fintech hingga ke masyarakat pedesaan.
"Sebagai contoh diperkirakan ada 5 juta agen fintech yang telah melayani keuangan digital, dengan potensi untuk melayani kelompok pedesaan juga," jelas Airlangga.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Transaksi e-commerce meningkatkan percepatan perputaran uang, sehingga mendongkrak efisiensi dan produktivitas.
Baca SelengkapnyaKemendag memproyeksikan transaksi e-commerce tahun 2023 menjadi Rp533 triliun.
Baca SelengkapnyaNilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca SelengkapnyaOJK mencatat, penyaluran kredit perbankan tumbuh 9,39 persen secara tahunan pada Mei 2023 menjadi Rp6.577 triliun.
Baca SelengkapnyaJika ditotal dari Januari-Agustus 2023, total nilai transaksi aset kripto sebesar Rp86,45 triliun.
Baca SelengkapnyaTransaksi kartu kredit pada bulan yang sama tumbuh 19,6 persen (yoy) mencapai 39,7 juta transaksi.
Baca SelengkapnyaBI mencatat kinerja transaksi digital tetap kuat di tengah ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaKementerian Keuangan juga menargetkan belanja online melalui e-commerce yang saat ini baru menyumbang 4 persen terhadap total pertumbuhan konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaPengguna BNI Mobile Banking mencapai 16,9 juta nasabah pada kuartal I-2024.
Baca SelengkapnyaTransaksi digital banking tercatat 5.666,28 juta transaksi atau tumbuh sebesar 34,43 persen.
Baca SelengkapnyaPerry menuturkan transaksi uang elektronik (UE) meningkat 35,24 persen (yoy), sehingga mencapai Rp92,79 triliun.
Baca SelengkapnyaPenerimaan tersebut berasal dari PPN PMSE, pajak kripto, pajak pinjaman online dan pajak SIPP.
Baca Selengkapnya