Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Per hari ini, aset Indonesia tercatat bernilai Rp 4.779 triliun

Per hari ini, aset Indonesia tercatat bernilai Rp 4.779 triliun Menkeu Sri Mulyani konpers terkait RAPBN 2018. ©2017 merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Kementerian Keuangan melalui Direktorat Jenderal Kekayaan Negara (DJKN) melakukan penilaian terhadap barang milik negara (BNM) untuk tahun 2017-2018. BMN meliputi, gedung, tanah, infrastruktur bahkan alutsista.

Menteri Keuangan, Sri Mulyani, menuturkan seiring perkembangan ekonomi, nilai BMN tentu telah berubah sehingga perlu dilakukan penilaian kembali. Per hari ini, nilai aset Indonesia sebesar Rp 4.779 triliun dengan posisi sebelum audit.

"Rp 4.779 triliun adalah posisi dari aset di dalam akun neraca terakhir," ucap mantan Direktur Bank Dunia tersebut saat memberikan sambutan dalam acara Pencanangan Penilaian Kembali BMN, di Aula Dhanapala, Gedung Sutikno Slamet, Kementerian Keuangan, Jakarta, Selasa (29/8).

Orang lain juga bertanya?

Penilaian terhadap aset-aset negara ini terakhir kali dilakukan pada 2007. Saat itu nilai aset negara hanya mencapai Rp 229 triliun. "Itu kita nilai, namun nilai yang awal nilainya 2007, itu hanya nilainya Rp 229 triliun. Bayangkan waktu itu kita menilai aset RI nilainya hanya Rp 229 triliun," kata Menkeu Sri Mulyani.

Berdasarkan perkembangan, nilai tersebut bertambah karena banyak BMN belum teridentifikasi, registrasi dan tertib hukum serta penggunaan. Maka pada 2010, pemerintah mulai kembali melakukan revaluasi sehingga nilainya bertambah. "Maka tahun 2010 sesudah kita melakukan revaluasi nilai itu menjadi Rp 1.244 triliun," sebutnya.

Dia mengatakan, sesuai laporan Barang Milik Negara (BMN) 2016 (audited), nilai BMN tercatat sebesar Rp 2.188 triliun. BMN tersebut tersebar di 87 Kementerian/Lembaga (KJL) selaku pengguna BMN dengan sekitar 26.000 satuan kerja (satker) di bawahnya.

Sementara itu, Dirjen Kekayaan Negara, Isa Rachmatawarta mengatakan, penilaian kembali BMN sebagai landasan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 75 Tahun 2017 tentang Penilaian Kembali Barang Milik Negara/Daerah (BMN/D). Penyusunan Perpres tersebut melibatkan banyak pihak, termasuk konsultasi ke Komite Standar Akuntansi Pemerintah (KSAP) dan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Dia menjelaskan, program berskala nasional ini akan berlangsung selama dua tahun (2017-2018), untuk memastikan Penilaian Kembali BMN tidak melanggar ketentuan dengan melibatkan 313 tim penilai atau lebih kurang 900 pegawai.

"Dalam kurun waktu tersebut pemerintah akan melakukan penilaian terhadap 934.409 item BMN yang berupa 108.524 bidang tanah, 434.801 item gedung dan bangunan serta 391.084 item jalan, irigasi dan jaringan yang diperoleh sampai dengan 31 Desember 2015," terangnya.

Penilaian kembali BMN, tambah Isa, diharapkan dapat menghasilkan nilai BMN terkini, database BMN yang lebih baik, guna kepentingan pengelolaan BMN mendatang, mengidentifikasi aset menganggur guna dioptimalkan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat dan mampu mendorong penggunaan BMN sebagai underlying asset atau jaminan penerbitan surat berharga syariah negara (SBSN)/Sukuk secara lebih efisien.

"Kita inginkan hasil penilaian BMN akan perkuat opini WTP di LKPP di tahun selanjutnya, akan ditindak lanjuti dengan koreksi BMN, dan laporan keuangan secara lengkap dan benar," pungkasnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Utang Pemerintah Terus Naik, Kini Tembus Rp8.444 Triliun
Utang Pemerintah Terus Naik, Kini Tembus Rp8.444 Triliun

Mayoritas utang pemerintah per Juni 2024 didominasi oleh SBN sebesar 87,85 persen, sedangkan sisanya adalah pinjaman sebesar 12,15 persen.

Baca Selengkapnya
Harga Komoditas Anjlok, APBN Defisit Rp21,8 Triliun di Mei 2024
Harga Komoditas Anjlok, APBN Defisit Rp21,8 Triliun di Mei 2024

Realisasi pendapatan negara pada Mei 2024 tersebut anjlok 7,1 persen secara year on year (yoy).

Baca Selengkapnya
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.584 Triliun, BI: Masih Terkendali
Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.584 Triliun, BI: Masih Terkendali

Perkembangan ULN tersebut terutama dipengaruhi oleh peningkatan aliran masuk modal asing pada SBN.

Baca Selengkapnya
Utang Pemerintah Tembus Rp8.461 Triliun per Agustus 2024
Utang Pemerintah Tembus Rp8.461 Triliun per Agustus 2024

Kemenkeu mencatat, rasio utang pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) kini sebesar 38,49 persen.

Baca Selengkapnya
Utang Indonesia Tembus Rp8.041 Triliun per November 2023, Kemenkeu: Masih Aman
Utang Indonesia Tembus Rp8.041 Triliun per November 2023, Kemenkeu: Masih Aman

Utang Indonesia saat ini justru mengalami perbaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Defisit APBN Agustus 2024 Tembus Rp153,7 Triliun
Defisit APBN Agustus 2024 Tembus Rp153,7 Triliun

Meski mengalami defisit, kinerja APBN selama Agustus diklaim mengalami perbaikan.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Prabowo Harus Bayar Utang Negara Rp800 Triliun di 2025
Pemerintah Prabowo Harus Bayar Utang Negara Rp800 Triliun di 2025

Kemenkeu mencatat, utang jatuh tempo tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) Rp705,5 triliun dan pinjaman senilai Rp94,83 triliun.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani: APBN Tekor Rp93,4 Triliun di Juli 2024
Sri Mulyani: APBN Tekor Rp93,4 Triliun di Juli 2024

APBN pada Juli mengalami defisit Rp93,4 triliun atau 0,41 persen dari PDB.

Baca Selengkapnya
Naik Lagi, Utang Pemerintah Kini Tembus Rp7.805 Triliun
Naik Lagi, Utang Pemerintah Kini Tembus Rp7.805 Triliun

Jika dibandingkan dengan posisi akhir bulan Mei 2023, mengalami kenaikan Rp17,68 triliun.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Kumpulkan Rp1.196,54 Triliun Penerimaan Pajak di Agustus 2024, Ini Rinciannya
Pemerintah Kumpulkan Rp1.196,54 Triliun Penerimaan Pajak di Agustus 2024, Ini Rinciannya

Penerimaan pajak sejak Januari-Agustus 2024 telah mencapai Rp1.196,54 triliun atau 60,16 persen dari target APBN.

Baca Selengkapnya
Data Bank Indonesia: Uang Beredar di Juli 2024 Tembus Rp8.970 Triliun
Data Bank Indonesia: Uang Beredar di Juli 2024 Tembus Rp8.970 Triliun

Perkembangan peredaran uang terutama didorong oleh pertumbuhan uang beredar sempit (M1) sebesar 6,3 persen (yoy) dan uang kuasi sebesar 7,2 persen (yoy).

Baca Selengkapnya
Utang Luar Negeri Pemerintah Tembus RP6.622 Triliun
Utang Luar Negeri Pemerintah Tembus RP6.622 Triliun

Posisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.

Baca Selengkapnya