Per Hari Ini, Lelang SUN Serap Rp25 Triliun
Merdeka.com - Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan mencatat lelang surat utang negara (SUN) hingga hari ini, Selasa (18/1) menyerap dana Rp25 triliun dari penawaran masuk sebesar Rp84,84 triliun.
Direktur Surat Utang DJPPR Kemenkeu Deni Ridwan mengungkapkan, lelang SUN kedua pada tahun 2022 masih dipengaruhi sikap hawkish dari Bank Sentral AS, The Fed terkait perkembangan ekonomi dan inflasi AS, serta ekspektasi terhadap kemungkinan kenaikan suku bunga acuan Fed yang lebih cepat.
Namun demikian, lelang SUN hari ini mendapat respons yang sangat baik dari para pelaku pasar di tengah ketidakpastian pasar global yang masih tinggi, yang tercermin dari peningkatan penawaran masuk dari lelang sebelumnya sebesar Rp77,58 triliun menjadi Rp84,84 triliun.
-
Bagaimana utang negara dihitung? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Apa total utang Amerika Serikat? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Siapa yang mengeluarkan dana Rp 30 miliar? Pengusaha asal Amerika Serikat, Bryan Johnson menghabiskan USD2 juta atau Rp30,9 miliar per tahun demi memuluskan blueprint yang dia sebut mengembalikan usia muda.
-
Siapa yang meminta anggaran Rp20 triliun? Jelang rapat, Menteri HAM Natalius Pigai sempat dicecar terkait permintaan anggaran Rp20 triliun.
-
Siapa yang terlilit utang ratusan juta? Eko Pujianto merupakanpengusaha muda yang pernah mengalami keterpurukan karena terjebak utang ratusan juta.
-
Siapa yang memiliki utang terbesar? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
"Bid to cover ratio pada lelang kali ini juga meningkat dari 3,10 kali di lelang sebelumnya menjadi 3,39 kali," kata Deni di Jakarta, dikutip Antara, Selasa (18/1).
Menurut Deni, fokus investor pada lelang kali ini adalah dua SUN seri benchmark dengan tenor lima dan 10 tahun, di mana penawaran masuk untuk kedua seri tersebut mencapai 34,9 persen dari total penawaran.
Selain itu, terdapat pula peningkatan penawaran masuk pada tenor 20 tahun sebesar 3,15 kali yaitu dari Rp4,83 triliun pada lelang sebelumnya menjadi sebesar Rp15,16 triliun, yang merupakan penawaran masuk tertinggi pada lelang hari ini.
Jika dilihat dari segi investornya, lelang pekan ini masih didominasi investor domestik yang mencapai 85,42 persen dari penawaran masuk.
Sementara itu, partisipasi investor asing pada lelang hari ini sebesar Rp12,37 triliun atau 14,58 persen dari total penawaran, meningkat bila dibandingkan lelang sebelumnya sebesar 12,77 persen, sedangkan total yang dimenangkan sebesar Rp1,53 triliun atau 12,38 persen, dengan mayoritas dari tenor 10 tahun.
Dia melanjutkan, imbal hasil atau yield rata-rata tertimbang yang dimenangkan pada lelang SUN hari ini secara umum sangat kompetitif apabila dibandingkan dengan level pasar pada penutupan hari sebelumnya.
Level yield kali ini tercatat mixed, dengan penurunan terbesar terdapat pada tenor 20 tahun yang mencapai 6 basis poin (bps) dan tenor lima tahun sebesar 4 bps, sementara untuk SUN tenor 10, 15, dan 30 tahun terdapat kenaikan yield sebesar 1 bps hingga 4 bps.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Secara rinci, pembiayaan utang tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp70,2 triliun atau setara dengan 10,5 persen terhadap APBN.
Baca SelengkapnyaKemenkeu mencatat, utang jatuh tempo tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) Rp705,5 triliun dan pinjaman senilai Rp94,83 triliun.
Baca Selengkapnya"Dibandingkan tahun lalu ini penurunan (penarikan utang) sangat tajam," terang Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaKepercayaan diri dalam mengelola pasar, tergantung dengan kepercayaan pasar.
Baca SelengkapnyaDigitalisasi menjadi salah satu faktor yang meningkatkan transaksi lelang.
Baca SelengkapnyaPosisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani melaporkan APBN mengalami surplus Rp22,8 triliun hingga 15 Maret 2024.
Baca SelengkapnyaReliasasi belanja negara sebesar Rp184,2 triliun atau 5,5 persen dari pagu tahun 2024 yakni Rp3.325, 1 triliun.
Baca SelengkapnyaDalam periode yang sama di tahun lalu, penarikan utang sebesar Rp480,4 triliun.
Baca SelengkapnyaAdapun APBN per Januari 2024 mencatatkan surplus Rp31,3 triliun atau 0,14 persen dari produk domestik bruto (PDB).
Baca SelengkapnyaPembiayaan utang pada semester I-2023 mencapai Rp166,5 triliun, menurun 15,4 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.
Baca SelengkapnyaBendahara negara ini juga melaporkan, kinerja APBN sampai dengan akhir Juli masih tetap terjaga positif.
Baca Selengkapnya