Per hari ini, Menteri Jonan catat porsi bauran EBT capai 12 persen
Merdeka.com - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan mencatat posisi energi baru terbarukan (EBT) terhadap seluruh bauran energi nasional, hingga 2017 baru sebesar 11-12 persen. Angka ini sudah setengah jalan dari target bauran energi sebesar 23 persen di 2025.
Untuk itu, pihaknya akan terus menggenjot pembangunan pembangkit EBT guna memperluas pemanfaatan energi terbarukan. Mengingat, Indonesia telah menandatangani perjanjian COP 21 di Paris untuk meminimalisir perubahan iklim dunia.
"Presiden sudah tandatangani komitmen untuk kurangi polusi, atau mempertahankan supaya tidak parah, komitmen pemerintah melalui RUEN (Rencana Umum Energi Nasional) dan KEN (Kebijakan Energi Nasional)," kata Menteri Jonan di Kantornya, Jakarta, Jumat (8/9).
-
Apa target PLN dalam bauran energi tahun 2040? Sementara itu, total tambahan kapasitas pembangkit hingga 2040 adalah 86 GW, dengan rasio 75 persen berasal dari pembangkit EBT dan 25 persen dari pembangkit berbasis gas.
-
Apa capaian utama Pertamina Hulu Energi di tahun 2024? PHE mencatatkan produksi minyak sebesar 548 ribu barel per hari (MBOPD) & produksi gas 2,86 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) sehingga produksi migas sebesar 1,04 juta barel setara minyak per hari (MBOEPD) hingga trimester 1 tahun 2024 yang merupakan konsolidasi dari seluruh anak usaha PHE.
-
Apa yang Pertamina capai terkait dekarbonisasi di tahun 2023? Pada tahun 2023, Pertamina berhasil melakukan dekarbonisasi sebesar 1,13 juta ton C02e dari target 910 ribu ton C02e. Penurunan emisi tersebut dicapai sepanjang tahun 2023 yang berasal dari proses operasional di internal Pertamina Group.
-
Apa target Pertamina dalam transisi energi? 'Kita dapat meningkatkan program bioenergi, biodiesel, biogasoil, bahan bakar penerbangan berkelanjutan dengan Sustainable Aviation Fuel (SAF), dan juga penyeimbangan karbon seperti solusi berbasis alami dan CCUS (carbon capture, utilisation, and storage),' tambahnya.
-
Kapan konsumsi BBM Pertamina melonjak? PT Pertamina Patra Niaga, Sebagai Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada masa mudik Hari Raya Idulfitri 1445 H, tepatnya per Kamis (4/4) pada H-6 melonjak dibandingkan hari biasa.
-
Kenapa Pertamina fokus mengembangkan EBT? Oki menekankan, Pertamina aktif mengembangkan energi baru dan terbarukan (EBT) contohnya bioenergi dan geotermal.
Dia mencatat, kapasitas pembangkit EBT saat ini sudah terkumpul sebesar 700 MW. Angka ini termasuk pembangkit tenaga listrik dari energi terbarukan yang telah menandatangani PPA pada tanggal 2 Agustus 2017 dan hari ini sebesar 548,57 MW.
"Dari total renewable energy sudah ditandatangani tahun ini mencapai 700-an MW, tidak termasuk geothermal. Kalau termasuk mungkin hampir 1.000 ya. Ini luar biasa ini," imbuhnya.
Dengan meningkatnya pembangkit EBT, maka diyakini penggunaan energi fosil akan berkurang. Selain itu, harga listrik juga akan menurun karena energi terbarukan memanfaatkan angin, aliran air, maupun panas bumi untuk dijadikan listrik.
"Renewable energy juga akan turunnnya cepat, mereka percaya dalam waktu yang singkat renewable bisa bersaing tarifnya dengan fosil energi. Bisa bersaing lah, ini turunnya kaya elektronik," pungkas Menteri Jonan.
Sebelumnya, Menteri ESDM Ignasius Jonan saat membuka The 5th Indonesia International Geothermal Convention & Exhibition (IIGCE) 2017, melaporkan capaian bauran energi saat ini masih mencapai 8 sampai 9 persen dari total 23 persen target capaian bauran energi pada 2025.
Menteri Jonan berharap kemajuan bauran energi paling cepat diterapkan pada panas bumi untuk pembangkit listrik. "Saat ini pembangkit listrik panas bumi yang sudah cod 1.700 MW dan ini masih kecil sekali dari kapasitas 29 GW atau potensi energi dan kita akan coba usahakan makin lama makin cepat," ujarnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah target mencapai bauran EBT 23 persen di 2025.
Baca SelengkapnyaMenteri ESDM beberkan penyebab bauran energi baru terbarukan (EBT) di Indonesia tidak akan mencapai target di 2025.
Baca SelengkapnyaPemerintah tidak ingin Indonesia sembrono dalam mengekspor energi hijau.
Baca SelengkapnyaTarget bauran EBT sebesar 17-19 persen bisa tercapai jika negara konsisten menyuntik mati PLTU batu bara
Baca SelengkapnyaJika tak juga dieksekusi, Bahlil mengancam akan menyerahkan hal tersebut kepada pihak swasta.
Baca SelengkapnyaPembangunan infrastruktur pendukung energi bersih di lapangan terhambat.
Baca SelengkapnyaRendahnya realisasi bauran EBT ini tak lepas dari belum tercapainya target investasi di sektor energi hijau.
Baca SelengkapnyaKomitmen ini, lanjut Jokowi, diwujudkan melalui pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) yang lebih ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaUntuk penerapannya, Eniya melihat peluang di kawasan Indonesia Timur. Sebab, beberapa wilayah di sana masih belum punya sistem jaringan memadai.
Baca SelengkapnyaStrategi PLN untuk mencapai net zero emission 2060, terbagi menjadi beberapa tahap.
Baca SelengkapnyaPembangunan pembangkit listrik dan jaringan transmisi masih jauh dari target.
Baca SelengkapnyaPNBP panas bumi pada 2024 ditargetkan sebesar Rp2,1 triliun.
Baca Selengkapnya