Per kuartal III, Indonesia eksportir kopi terbesar kedua ke China
Merdeka.com - Konsul Jenderal RI di Guangzhou Ratu Silvy Gayatri menyatakan, pada Januari-September 2017, ekspor kopi Indonesia ke China mencapai USD 34,1 juta. Indonesia menempati peringkat kedua negara eksportir kopi ke China di bawah Vietnam yang pada periode tersebut telah mencapai USD 368,8 juta.
Besarnya capaian ini membuat delapan pengusaha kopi Indonesia bertemu para pengusaha dari China untuk merumuskan strategi guna meningkatkan nilai ekspor ke negara berpenduduk terbesar di dunia itu.
"Kami berinisiatif mengumpulkan mereka agar dapat mencapai rumusan meningkatkan ekspor kopi Indonesia ke Tiongkok," katanya seperti dikutip dari Antara di Beijing, Senin (13/11).
-
Kapan Tiongkok menjadi investor terbesar kedua di Indonesia? Tercatat pada 2013 lalu, Tiongkok sudah menempati urutan 12 kontributor penanaman modal asing (PMA) di Indonesia. Posisi ini berubah di tahun 2022 di mana negara tersebut sudah berada di urutan kedua.
-
Kapan impor kedelai Indonesia mencapai 2,32 juta ton? Badan Pusat Statistik (BPS) telah mencatat, impor kedelai Indonesia sepanjang tahun 2022 mencapai 2,32 juta ton atau nilainya setara dengan USD 1,63 miliar.
-
Siapa orang terkaya kedua di Indonesia? Selanjutnya, daftar orang terkaya kedua di Indonesia ditempati Low Tuck Kwong senilai USD25,2 miliar.
-
Di mana posisi Indonesia dalam volume produksi otomotif? Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, industri otomotif Indonesia berada di peringkat ke-11 dunia dari sisi volume produksi dengan 1,47 juta unit per tahun.
-
Dimana Sulawesi Selatan ekspor produknya? Dilaksanakan oleh Dinas Perdagangan Sulsel, ekspor ini juga dalam rangka 354 Tahun Sulsel dengan tema “Sulsel Andalan Indonesia“ di Pelabuhan Peti Kemas Jalan Nusantara, Minggu (6/8).
-
Siapa yang dinobatkan sebagai Puteri Kopi Indonesia? Sepak terjang Shania Binti Mahir Hamdun berlanjut pada tahun 2019, ketika ia dinobatkan sebagai Puteri Kopi Indonesia dan meraih juara ketiga di Putera Puteri Pariwisata Nusantara.
Pertemuan yang dikemas dalam diskusi bersama terfokus (FGD) pada pekan lalu tersebut juga melibatkan Asosiasi Pengusaha Indonesia di China Selatan (SCIBA) dan Asosiasi Pakar Kopi Indonesia (SCAI) serta para pengusaha dari Guangzhou, Shanghai, dan Hong Kong.
Silvy yakin Indonesia mampu mengejar Vietnam karena beberapa hal, di antaranya kopi merupakan salah satu produk unggulan Indonesia yang sangat kompetitif. "Bersama Brasil, Vietnam, dan Kolombia, Indonesia merupakan satu dari empat negara penghasil kopi terbesar di dunia," ujarnya.
Selain itu, pertumbuhan konsumsi kopi per kapita di China terus meningkat antara 15 hingga 30 persen per tahun. Padahal, peningkatan konsumsi kopi rata-rata di dunia hanya 2,3 persen per tahun.
Berdasarkan catatan KJRI Guangzhou, pada 2020 nilai industri kopi di daratan China akan mencapai 300 miliar RMB atau sekitar Rp 600 triliun. "Hal ini dipicu oleh perubahan gaya hidup masyarakat Tiongkok. Generasi muda Tiongkok semakin menggemari kopi sebagai gaya hidup baru yang dinilai modern," ujarnya.
Namun di sisi lain, lanjut Silvy, produksi kopi China yang berpusat di Yunnan dan Hainan tidak mampu memenuhi tingginya permintaan kopi domestik sehingga impor kopi menjadi keharusan.
"Kami yakin bahwa peluang tersebut hanya dapat diperoleh manfaatnya secara maksimal jika pemerintah sebagai fasilitator dan pelaku usaha kopi dapat saling bersinergi dan bekerja sama," kata Konjen.
Sementara itu, Ketua SCIBA Tjin Pek Yan menyampaikan bahwa untuk mencapai hasil maksimal ekspor kopi ke China, Indonesia harus memfokuskan diri pada kopi jenis arabika, mengingat petani di Indonesia memiliki lahan perkebunan kopi yang relatif kecil, sekitar 1 hingga 2 hektare.
Padahal, menurut pengusaha asal Bandung, Jawa Barat, yang sudah 17 tahun membuka usaha di China itu, negara-negara lain seperti Vietnam, Brasil, dan Kolombia memiliki perkebunan yang jauh lebih luas dan dikelola dalam skala industri besar.
"Kita perlu lebih fokus menjual produk kopi berkualitas dengan harga premium. Kopi asal Panama, misalnya, dengan fokus penjualan kopi kelas premium, harga per pound di sini bisa mencapai 20 dolar AS, sementara kopi dari Indonesia sekitar 2 dolar AS," jelas Pek Yan.
Ketua Pembina SCAI Delima Hasri Darmawan mendorong para pedagang dan petani di Indonesia dapat bekerja sama untuk menghasilkan kopi yang berkualitas.
"Pedagang harus turun ke bawah untuk membina dan membimbing para petani agar kualitas kopi terjaga," ujarnya.
Berbeda dengan Jason, importir kopi Indonesia asal China, menyarankan agar Indonesia mengekspor kopi jenis robusta dalam bentuk kemasan.
"Kalau Indonesia menjual kopi robusta dalam bentuk bijian ke China sangat sulit bersaing dengan Vietnam yang mampu menjual kopi jenis serupa dengan harga yang jauh lebih murah," ujarnya.
Selain itu, para peserta diskusi juga mendorong pelaku usaha kopi Indonesia lebih giat lagi melakukan promosi di China.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Realisasi ekspor pada Oktober ini justru mengalami penurunan sebesar 10,43 persen jika dibandingkan pada Oktober 2022.
Baca SelengkapnyaKopi perdana yang diekspor ke Filipina merupakan kopi specialty asal Kabupaten Bandung yang diproduksi oleh Grav Farm.
Baca SelengkapnyaBPS melaporkan ekspor pertanian pada Agustus 2023 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaChina merupakan salah satu dari 3 negara yang jadi mitra dagang utama RI.
Baca SelengkapnyaCapaian Indonesia ini menggeser posisi Singapura dan Belanda.
Baca SelengkapnyaKacang hijau merupakan omoditas tanaman pangan yang banyak dibutuhkan baik dalam negeri dan luar negeri.
Baca SelengkapnyaDia mengaku siap membantu langsung para investor asal China yang ingin berinvestasi di ibu kota baru.
Baca SelengkapnyaPosisi tersebut telah menggeser Singapura dan juga Belanda.
Baca SelengkapnyaSurplus perdagangan pada Juni 2024 ini diakibatkan nilai ekspor yang masih lebih tinggi daripada impor.
Baca SelengkapnyaDalam pameran internasional yang berlangsung selama 3 hari ini, KKP membawa 9 eksportir produk perikanan.
Baca SelengkapnyaKontribusi China dalam impor non-migas Indonesia sedikit meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu dari 35,20 persen menjadi 35,91 persen.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2024 membukukan surplus sebesar USD 2,48 miliar.
Baca Selengkapnya