Per Maret 2023, Pemerintah Belanjakan APBN 2023 Hingga Rp347,3 Triliun
Merdeka.com - Kementerian Keuangan mencatat Pemerintah RI telah membelanjakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2023 sebesar Rpp347,3 triliun atau 15,5 persen dari yang dialokasikan. Angka ini mengalami pertumbuhan 10,5 persen jika dibandingkan dengan realisasi pada Maret 2022 lalu.
"Belanja negara 347,2 triliun, ini artinya sudah dibelanjakan untuk belanja pemerintah pusat. Nanti total dengan TKDD (Transfer Keuangan Daerah dan Dana Desa) jauh lebih besar," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam Konferensi Pers APBN KiTa, Jakarta, Senin (17/4).
Total belanja tersebut telah diserap untuk belanja kementerian/lembaga (KL) sebesar Rp166,9 triliun atau 16,7 persen dari APBN. Sedangkan untuk belanja non-KL telah membelanjakan Rp180,3 triliun atau 14,5 persen dari APBN.
-
Mengapa realisasi investasi tahun 2023 meningkat? 'Alhamdulillah, Januari sampai Desember 2023 sebesar Rp 1.418 triliun, tumbuh 17,5 persen secara tahunan dan 101,3 persen dari target investasi tahun 2023,' ujar Bahlil dalam konferensi pers kinerja investasi tahun 2023, di Gedung Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Rabu (24/1/2024).
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Apa realisasi investasi tahun 2023? Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi sepanjang tahun 2023 mencapai Rp 1.418,9 triliun.
-
Bagaimana capaian realisasi investasi tahun 2023? Capaian tersebut, kata Bahlil, juga mencapai 129 persen dari target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) sebesar Rp 1.099 triliun.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Apa yang disampaikan Sri Mulyani tentang anggaran perlinsos Kemensos? 'Apabila dilihat pada chart tersebut, realisasi anggaran perlinsos dan bansos dari Kemensos 6 tahun terakhir, 2019—2024 periode yang sama Januari—Februari, tidak terdapat perbedaan pola realisasi belanja perlinsos kecuali pada tahun 2023,' ucap Sri Mulyani di Mahkamah Konstitusi RI, Jumat (5/4).
"Pembayaran non KL ini untuk pensiun, pembayaran subsidi dan bunga utang," kata dia.
Sri Mulyani menjelaskan sebanyak 39,2 persen atau Rp136,3 triliun penyerapan anggaran dari Rp347,3 triliun langsung diterima masyarakat. Bentuknya, program perlindungan sosial, sembako, program bantuan membayar jaminan kesehatan PBI untuk masyarakat miskin dan program yang dinikmati murid-murid sekolah sekolah di Indonesia dari SD sampai tingkat perguruan tinggi.
Beberapa di antaranya untuk Program Keluarga Harapan (PKH) sebanyak Rp7,2 triliun kepada 9,6 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Program Kartu Sembako Rp7,5 triliun untuk 17,4 juta KPM. "Penerima total sudah mengeluarkan anggaran Rp14,7 triliun untuk langsung dinikmati masyarakat miskin," kata dia.
Tak hanya itu, masyarakat miskin juga menikmati dalam bentuk askes kesehatan, tanpa bayar karena jaminan kesehatan. Biaya pengobatan mereka dibayarkan APBN 96,7 juta jiwa dari masyarakat kelompok miskin premi dibayar Rp11,6 triliun.
Bantuan juga dirasakan masyarakat oleh siswa di seluruh Indonesia dalam berbagai bentuk beasiswa seperti Kartu Indonesia Pintar. Mereka mendapatkan bantuan dari APBN langsung dalam bentuk belanja biaya operasional sekolah, perguruan tinggi.
APBN juga digunakan untuk korban bencana Cianjur sebesar Rp 1,2 triliun untuk perbaikan rumah sebanyak 24,4 ribu rumah. "Kami gunakan APBN langsung uang dari sisi penerimaan pajak dan bukan pajak," kata dia.
Selain itu, belanja negara juga digunakan untuk rehabilitasi dan bangun infrastruktur seperti air bersih, jalan, jembatan sarana prasarana itu sebesar Rp22,4 triliun. "Ini langsung dinikmati masyarakat," kata dia mengakhiri.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Reliasasi belanja negara sebesar Rp184,2 triliun atau 5,5 persen dari pagu tahun 2024 yakni Rp3.325, 1 triliun.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, pendapatan negara mengalami kontraksi sebesar 5, 4 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Baca SelengkapnyaAngka tersebut sudah melebihi target Undang Undang (UU) APBN untuk tahun 2023 yang hanya Rp2.463,2 triliun.
Baca SelengkapnyaBendahara negara ini juga melaporkan, kinerja APBN sampai dengan akhir Juli masih tetap terjaga positif.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mencatat APBN Surplus Rp67,7 Triliun per Kuartal II-2023
Baca SelengkapnyaRealisasi belanja ini dalam bentuk distribusi jaminan sosial, hingga bantuan sosial.
Baca SelengkapnyaAngka ini mencapai 70 persen dari pagu anggaran yang ditetapkan di dalam APBN.
Baca SelengkapnyaPendapatan negara sampai 12 Desember 2023 tercatat mencapai Rp2.553,2 triliun.
Baca SelengkapnyaRealisasi belanja negara tumbuh sebesar 10,9 persen secara tahunan.
Baca SelengkapnyaPada APBN 2019, defisit sebesar Rp348,7 triliun atau 2,20 persen terhadap PDB.
Baca SelengkapnyaMenurut Sri Mulyani, capaian pendapatan negara tahun 2023 yang tembus melebihi target merupakan pencapaian yang luar biasa baik.
Baca SelengkapnyaAngka tersebut baru 81,9 persen dari pagu anggaran Rp2.246,5 triliun.
Baca Selengkapnya