Per November 2015, utang asing Indonesia meningkat jadi Rp 4.223 T
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) mencatat utang asing Indonesia November 2015 meningkat 3,2 persen dari periode sama tahun sebelumnya. Per November 2015, nilai utang asing Indonesia sebesar USD 304,6 miliar atau setara Rp 4.223,3 triliun (USD 1 = Rp 13.865).
Peningkatan ini lebih tinggi dibanding dengan pertumbuhan utang Oktober 2015 sebesar 2,5 persen secara year on year (YoY). BI menegaskan peningkatan utang ini didominasi oleh pinjaman jangka panjang.
"Bank Indonesia memandang perkembangan ULN (utang luar negeri) November 2015 masih cukup sehat. Namun, perlu terus diwaspadai resikonya terhadap perekonomian," tulis BI pada keterangan tertulisnya, Jakarta, kemarin.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Apa itu bunga pinjaman? Bunga pinjaman merupakan biaya tambahan yang harus dibayarkan oleh peminjam ketika mengambil pinjaman dari lembaga keuangan.
-
Mengapa BNI tingkatkan kredit BUMN? Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan memasuki semester kedua 2023, perseroan mulai melihat banyak BUMN yang berbenah dan siap untuk melakukan ekspansi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih kuat.
-
Siapa yang dirasa bertanggung jawab atas kenaikan utang? 'Kita di-prank, yang terjadi justru kita bisa tahu kenaikan tertinggi sepanjang sejarah Republik ini ada di tangan Jokowi,' terang Eko.
-
Dimana negara dengan utang terbesar? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Siapa yang memiliki utang terbesar? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
Per November, pertumbuhan utang jangka panjang sebesar 6,1 persen, lebih tinggi dari pertumbuhan Oktober 2015 sebesar 5,5 persen. Sementara, utang jangka pendek justru berkurang 12,5 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya.
Posisi utang asing bertenor panjang Indonesia per November 2015 sebesar USD 263,9 miliar atau 86,6 persen dari total utang asing. Besaran itu terdiri dari utang publik sebesar USD 134,8 miliar atau 51,1 persen dari total utang jangka panjang. Serta, utang swasta sebesar USD 129,1 miliar atau 48,9 persen dari total utang jangka panjang.
Sedangkan, utang jangka pendek sebesar USD 40,7 miliar atau 13,4 persen dari total utang asing Indonesia. Angka itu terdiri dari utang swasta USD 37,7 miliar atau 92,7 persen dari total jangka pendek. Dan utang publik USD 3 miliar atau 7,3 persen dari total jangka pendek.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Posisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.
Baca SelengkapnyaMayoritas utang pemerintah per Juni 2024 didominasi oleh SBN sebesar 87,85 persen, sedangkan sisanya adalah pinjaman sebesar 12,15 persen.
Baca SelengkapnyaNaiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.
Baca SelengkapnyaPerkembangan ULN tersebut terutama dipengaruhi oleh peningkatan aliran masuk modal asing pada SBN.
Baca SelengkapnyaKemenkeu mencatat, utang jatuh tempo tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) Rp705,5 triliun dan pinjaman senilai Rp94,83 triliun.
Baca SelengkapnyaDalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN.
Baca SelengkapnyaUtang Indonesia saat ini justru mengalami perbaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Baca SelengkapnyaPosisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaUtang luar negeri pemerintah pada November 2023 sebesar USD 192,6 miliar atau tumbuh 6 persen (yoy), meningkat dari pertumbuhan bulan sebelumnya tiga persen.
Baca SelengkapnyaKepercayaan diri dalam mengelola pasar, tergantung dengan kepercayaan pasar.
Baca SelengkapnyaKemenkeu mencatat, rasio utang pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) kini sebesar 38,49 persen.
Baca SelengkapnyaPosisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali karen hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang.
Baca Selengkapnya