Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Per Oktober 2017, sumbangan sektor industri dominasi penerimaan pajak capai Rp 224 T

Per Oktober 2017, sumbangan sektor industri dominasi penerimaan pajak capai Rp 224 T Yon Arsal. ©2017 merdeka.com/anggun situmorang

Merdeka.com - Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan mengatakan kepatuhan masyarakat dalam melakukan pembayaran pajak terus meningkat. Hal tersebut terbukti dengan meningkatnya rasio kepatuhan pajak apabila dibandingkan dengan tahun lalu.

Direktur Potensi, Kepatuhan, dan Penerimaan Pajak DJP, Yon Arsal, menyatakan realisasi SPT tahun ini sampai September 2017 mencapai 11,78 juta. Artinya pencapaian rasio kepatuhan adalah 70,98 persen.

"Targetnya itu adalah 94,65 persen. Karena target kita bukan 100 persen," ujar Yon di Kantornya, Jakarta, Jumat (27/10).

Orang lain juga bertanya?

"Tahun lalu, setahun itu dengan cara yang sama target hanya 72,5 persen. Dan tercapai 63,15 persen pada akhir tahun. Artinya, tahun ini jauh lebih baik dibanding tahun lalu," tambahnya.

Yon mengatakan tingginya tingkat kepatuhan tersebut juga berdampak positif terhadap penerimaan pajak. Secara sektoral penerimaan pajak terus menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun lalu.

"Sektor industri sebesar Rp 224 triliun tumbuh 16,63 persen dibanding 2016. Perdagangan Rp 134 triliun tumbuh 18,74 persen. Sektor keuangan Rp 104,92 triliun tumbuh sebesar 9,08 persen," jelasnya.

Kemudian dari sektor tambang hingga 23 Oktober terkumpul sebesar Rp 31,66 triliun tumbuh 30,16 persen, informasi komunikasi Rp 32,19 triliun tumbuh 4,62 persen. Sektor konstruksi Rp 35,4 triliun atau tumbuh 2,46 persen, serta sektor lainnya total Rp 156 triliun tumbuh 10,7 persen.

Sementara itu, Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dalam negeri juga tumbuh 15 persen pada Oktober tahun ini dibanding Oktober tahun lalu. Sedangkan, pajak impor mengalami kenaikan 20 persen dibandingkan dengan tahun lalu.

"Secara agregat tumbuh sebesar 16 an persen. PPH secara agregat 20 persen sampai 25 persenan. Salah satu penunjangnya kan PPH 21 sudah normal. PTKPnya sudah sama dengan tahun lalu," jelas Yon.

Yon mengatakan pihaknya memang masih terpukul pada penerimaan PPh final. "Kami memang masih terpukul di PPH final. Tapi ini cuma butuh waktu sebenarnya. PPN SBN, Valas kan jual obligasi ditanggung pajaknya. Nah ini kami belum terima dan pengalihan tanah bangunan juga kami belum terima," tandasnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Awal Tahun, Kantor DJP Bali Sudah Kumpulkan Pajak Rp6,1 Triliun
Awal Tahun, Kantor DJP Bali Sudah Kumpulkan Pajak Rp6,1 Triliun

Angka ini sudah mencapai 60,42 persen dari target penerimaan Rp10,11 triliun.

Baca Selengkapnya
Negara Kantongi Pajak Rp149 Triliun Sepanjang Januari 2024, Pajak Karyawan Naik Tinggi
Negara Kantongi Pajak Rp149 Triliun Sepanjang Januari 2024, Pajak Karyawan Naik Tinggi

Penerimaan berasal dari pajak penghasilan (PPh) non migas sebesar Rp83,69 triliun atau 7,87 persen dari target.

Baca Selengkapnya
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun
Penerimaan Pajak hingga Pertengahan Maret Tembus Rp342,88 Triliun

Mayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Senang, Penerimaan Pajak Capai 80,78 Persen dari Target
Sri Mulyani Senang, Penerimaan Pajak Capai 80,78 Persen dari Target

Hingga September 2023, penerimaan pajak capai Rp1.387,78 Triliun.

Baca Selengkapnya
Senyum Sri Mulyani saat Jumlah Pelapor SPT 2023 Naik 7,32 Persen
Senyum Sri Mulyani saat Jumlah Pelapor SPT 2023 Naik 7,32 Persen

Sri Mulyani menyebut batas waktu untuk pelaporan SPT 2023 untuk Pajak Pribadi yang telah berakhir pada 31 Maret 2024 pukul 23.59.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Kumpulkan Pajak Rp1.517 Triliun Hingga Oktober 2024
Sri Mulyani Kumpulkan Pajak Rp1.517 Triliun Hingga Oktober 2024

Adapun total penerimaan pajak berasal dari pajak penghasilan (PPh) non migas Rp810,76 triliun atau 76,24 persen dari target.

Baca Selengkapnya
Negara Kumpulkan Pajak Rp1.523,7 Triliun Per Oktober, Sudah 95,78 Persen dari Target
Negara Kumpulkan Pajak Rp1.523,7 Triliun Per Oktober, Sudah 95,78 Persen dari Target

Angka ini sudah 88,69 persen dari target Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).

Baca Selengkapnya
Ekonomi Daerah Pulih, Negara Kumpulkan Pajak Parkir hingga Rp1 Triliun
Ekonomi Daerah Pulih, Negara Kumpulkan Pajak Parkir hingga Rp1 Triliun

Kinerja penerimaan pajak daerah mencapai Rp154,05 triliun hingga Agustus 2023.

Baca Selengkapnya
Delapan Kali Berturut-turut, APBN 2023 Surplus Rp147,2 Triliun
Delapan Kali Berturut-turut, APBN 2023 Surplus Rp147,2 Triliun

Pemerintah selama 8 bulan terakhir sukses menjaga realisasi pendapatan lebih besar dibanding pengeluaran atau belanja pemerintah.

Baca Selengkapnya
Setor Pajak Hingga Rp52,39 Triliun, Dirjen Pajak Apresiasi Kontribusi Besar PLN Pada Negara
Setor Pajak Hingga Rp52,39 Triliun, Dirjen Pajak Apresiasi Kontribusi Besar PLN Pada Negara

PLN meraih penghargaan kategori Grup Pembayar Pajak Terbesar dari Direktorat Jenderal Pajak.

Baca Selengkapnya
Penerimaan Pajak 2023 Lampaui Target, Tembus Rp1.869 Triliun
Penerimaan Pajak 2023 Lampaui Target, Tembus Rp1.869 Triliun

Jika dilihat dalam perjalanannya, penerimaan pajak sempat mengalami penurunan yang signifikan yakni pada tahun 2020.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Kantongi Pajak Rp393 Triliun di Tiga Bulan Pertama 2024
Pemerintah Kantongi Pajak Rp393 Triliun di Tiga Bulan Pertama 2024

Per Maret 2024, realisasi PPh Migas mencapai Rp14,53 triliun atau 19,02 persen dari target.

Baca Selengkapnya