Per September 2015, BCA catat laba bersih Rp 13,4 triliun
Merdeka.com - PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membukukan laba bersih sebesar Rp 13,4 triliun sepanjang sembilan bulan pertama 2015. Meningkat 9,6 persen ketimbang periode sama tahun lalu sebesar Rp 12,2 triliun.
"Kenaikan laba ini lantaran kami pendapatan bunga bersih naik 11,4 persen dan pendapatan non bunga 22,9 persen," ujar Presiden Direktur BCA Jahya Setiaatmadja, Jakarta, Rabu (28/10).
Menurutnya, pendapatan operasional yang terdiri dari total pendapatan bunga bersih dan pendapatan operasional lainnya mencatat pertumbuhan sebesar 13,9 persen. Itu menjadi Rp 34,4 triliun dari sebelumnya Rp 30,2 triliun.
-
Apa yang naik di bulan Oktober 2023? 'Jika dibandingkan September 2023, NTP naik karena Bulan September 2023 yang masih bernilai 111,25,' kata Asim, Jumat (03/11/2023).
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
-
Apa yang meningkat 1.540% sejak 2022? 'Hasil riset mengungkapkan adanya lonjakan 1.540 persen kasus penipuan menggunakan deepfakce di wilayah APAC sejak 2022 hingga 2023. Risetnya itu berjudul VIDA Where’s The Fraud - Protecting Indonesia Business from AI Generated Fraud.'
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Kenapa saham BRI naik 61,5 kali lipat? Apabila mempertimbangkan stock split dan right issue, sampai dengan saat ini, tercatat saham BBRI telah naik 61,5 kali lipat apabila dibandingkan dengan harga pada saat IPO.
-
Bagaimana pertumbuhan kredit BRI di tahun 2024? Hingga akhir Maret 2024 tercatat BRI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp1.308,65 triliun atau tumbuh double digit sebesar 10,89% year on year.
Perusahaan juga mencatat kredit bermasalah atau NPL sebesar 0,7 persen dengan rasio cadangan kerugian kredit sebesar 285,4 persen. Rasio kredit terhadap pendanaan tercatat sebesar 78,1 persen sementara rasio kecukupan modal (CAR) berada di level 19,2 persen pada akhir September 2015.
Di sisi pendanaan, dana pihak ketiga tumbuh sebesar 7 persen (yoy) menjadi Rp 462,3 triliun. Komponen dana murah atau CASA, merupakan 76,5 persen dari toal dana pihak ketiga, naik 7,5 persen atau Rp 24,6 triliun (yoy) menjadi Rp 353,8 triliun.
Terdiri dari dana giro tumbuh sebesar 7,9 persen (yoy) menjadi Rp 114,7 triliun dan tabungan naik 7,2 persen (yoy) menjadi Rp 239,1 triliun. Kemudian, deposito tercatat sebesar Rp 108,5 triliun, naik 5,6 persen (yoy). (mdk/yud)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam waktu 3 bulan, BCA sudah meraup keuntungan Rp12,9 triliun di awal tahun 2024.
Baca SelengkapnyaJahja menyebut, torehan laba BCA ditopang oleh peningkatan total kredit yang tumbuh sebesar 14,5 persen secara tahunan (YoY).
Baca SelengkapnyaPT Bank Central Asia Tbk (BBCA) membukukan laba bersih Rp24,2 triliun di semester I-2023. Capaian laba ini meningkat sebesar 34,0 persen secara year on year.
Baca SelengkapnyaKenaikan laba ditopang pertumbuhan kredit yang berkualitas, peningkatan volume transaksi dan pendanaan, serta perluasan basis nasabah.
Baca SelengkapnyaDari sisi pendanaan, total dana pihak ketiga (DPK) Bank BCA naik 5 persen yoy menyentuh Rp1.125 triliun.
Baca SelengkapnyaCapaian tersebut tumbuh 15 persen (yoy) dibandingkan dengan perolehan laba bersih di tahun 2022 sebesar Rp3,04 triliun.
Baca SelengkapnyaBCA Life memiliki posisi cadangan teknis yang kuat sebesar Rp1,89 triliun, tumbuh 21,03 persen.
Baca SelengkapnyaKredit untuk bisnis tercatat tumbuh dengan solid, baik di segmen korporasi maupun Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
Baca SelengkapnyaSepanjang tahun 2023, BSI membukukan laba bersih senilai Rp5,70 triliun atau tumbuh 33,88 persen year on year (yoy) dibandingkan tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaFrekuensi transaksi mobile banking dan internet banking mencapai 23 miliar, naik 24 persen YoY.
Baca SelengkapnyaHal tersebut diungkapkan Direktur Utama BRI Sunarso.
Baca SelengkapnyaRasio kecukupan permodalan atau Capital Adequacy Ratio (CAR) terus meningkat dari 18,9 persen per September 2022 menjadi 21,9 persen per September 2023.
Baca Selengkapnya