Per September, Total Aset Keuangan Syariah Tembus Rp1.710,16 Triliun
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati mencatat, total aset keuangan syariah di Tanah Air telah mencapai Rp1.710,16 triliun hingga September 2020. Di mana total aset tersebut tidak termasuk saham syariah, dengan market share mencapai sebesar 9,69 persen.
Adapun aset keuangan syariah tersebut meliputi aset perbankan syariah yaitu sebesar Rp575,85 triliun, industri keuangan bukan bank syariah sebesar Rp111,44 triliun dan pasar modal syariah sebesar Rp1.022,87 triliun.
"Selama tiga dasawarsa terakhir sejak berdirinya bank syariah pertama di Republik Indonesia yaitu pada tahun 1992, keuangan syariah berkembang cukup mengesankan," katanya dalam acara Sharia Business & Academic Sinergy, yang digelar virtual, Selasa (29/12).
-
Apa aset BRI saat ini? Berdasarkan Laporan Keuangan Konsolidasian pada September 2023, Aset BRI mencapai Rp1.851,97 T atau tumbuh 9,93% (yoy).
-
Siapa wanita terkaya di Indonesia? Arini Subianto dikenal sebagai salah satu wanita dengan kekayaan terbesar di Indonesia.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia? Adapun Prajogo Pangestu seorang pengusaha yang masuk posisi pertama sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih sekitar 55,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp862,8 triliun (dalam kurs Rp 15.519 per USD).
-
Bagaimana BSI tingkatkan inklusi keuangan syariah? BSI siap untuk bersama meningkatkan awareness dan aktivasi layanan perbankan syariah di lingkungan kampus yang dibangun dalam satu ekosistem, sehingga keberadaan bank syariah dapat dirasakan manfaatnya bagi seluruh civitas di Kampus FEB-UI yang berjumlah lebih dari 6.000 orang, termasuk 397 orang dosen serta sekitar 314 orang karyawan,' ujarnya.
Bendahara Negara itu menyampaikan, yang cukup menarik di dalam kondisi yang sangat menekan akibat Covid-19, intermediasi perbankan nasional cenderung mengalami penurunan. Namun kinerja perbankan syariah justru cenderung stabil dan tumbuh lebih tinggi dibandingkan perbankan konvensional.
"Ini sering terjadi di dalam suasana krisis yang terjadi tahun 2008 yang lalu," sebut dia.
Dia menyebut sampai dengan September 2020 aset perbankan syariah justru tumbuh sebesar 10 97 persen, dibandingkan perbankan konvensional yang pertumbuhannya hanya 7,77 persen. "Artinya pertumbuhan aset perbankan syariah lebih tinggi," imbuh dia.
Demikian juga dengan dana pihak ketiga yang tumbuh 11,56 persen. Sedikit di atas kenaikan dana pihak ketiga dari perbankan konvensional yang tumbuh 11,49 persen. Sementara untuk penyaluran pembiayaan atau kredit perbankan syariah tumbuh 9,42 persen. Ini jauh lebih tinggi karena pertumbuhan kredit perbankan konvensional yang mengalami penurunan yaitu hanya tumbuh 0,55 persen.
"Artinya bahwa industri terutama perbankan syariah memang memiliki posisi yang cukup stabil dan memiliki juga loyalitas dari keseluruhan ekosistemnya," ujarnya.
Melihat perkembangan tersebut, Sri Mulyani yakin kinerja perbankan syariah akan menjadi salah satu jembatan dan sekaligus modal awal bagi pemerintah untuk terus mengembangkan sebuah ekosistem syariah atau keuangan syariah yang berkualitas baik.
"Resiliensi dari perbankan syariah dapat juga dilihat dari sisi angka rasio kecukupan modal dan angka pembiayaan bermasalah yang cenderung stabil. Untuk CAR 23,5 persen dan untuk angka pembiayaan masalah 3,31 persen," jelasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 triliun
Baca SelengkapnyaPeningkatan aset BTN Syariah tersebut juga mencatatkan rekam jejak yang cemerlang.
Baca SelengkapnyaKementerian BUMN mendorong BSI untuk menjadi pemain utama dan produsen dalam rantai pasok industri halal (halal value chain global).
Baca SelengkapnyaPada September 2024, BSI mencatat pertumbuhan profit sebesar 21 persen.
Baca SelengkapnyaSetelah merger, BSI berhasil mencapai target return on equity (ROE) di atas 18 persen, tepatnya 18,30 persen per Maret 2024.
Baca SelengkapnyaAngka ini sudah 88,69 persen dari target Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Baca Selengkapnyakontribusi ekonomi syariah terhadap produk domestik bruto (PDB) nasional diperkirakan akan mencapai USD10 miliar setara Rp155,52 triliun atau 1,5 persen PDB nas
Baca SelengkapnyaBTN Syariah juga telah menghimpun DPK senilai Rp36,25 triliun pada kuartal III-2023.
Baca SelengkapnyaAset industri asuransi di Mei 2024 mencapai Rp1.120,57 triliun, angka ini naik 1,3 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaHingga September 2023, penerimaan pajak capai Rp1.387,78 Triliun.
Baca SelengkapnyaKeuntungan tersebut melesat 110,5 persen (yoy) dibandingkan perolehan laba bersih tahun 2022.
Baca SelengkapnyaHal tersebut membuktikan kehadiran BSI sejak 2021 yang diproyeksikan sebagai lokomotif ekonomi syariah tumbuh secara berkelanjutan.
Baca Selengkapnya