Perajin bikin batik musim dingin, incar pasar Eropa Timur

Merdeka.com - Dalam pameran Adi Wastra Nusantara 2014, muncul karya kain tradisional yang cukup menarik perhatian pengunjung. Produk itu adalah batik musim dingin.
Direktur Jenderal (Dirjen) Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Euis Saedah mengatakan rancangan batik musim dingin buat konsumen tinggal di wilayah subtropis merupakan terobosan.
Dia mengingatkan perajin dalam negeri, supaya memperhatikan konsumen yang berbeda kebutuhannya dari kebiasaan di Tanah Air. Menurut Euis, pembuatan batik musim dingin ini harus memperhatikan dua elemen. Elemen tersebut secara material dan desainnya, lalu motif dan warnanya.
"Kalau bicara musim di luar negeri kan ada empat musim, nah untuk musim dingin harus benar-benar memperhatikannya secara bahan serta warna. Beda dengan kita bisa pakai batik apa aja, karena cuma dua musim," ujarnya di sela-sela pameran, JCC Senayan, Jakarta, Rabu (19/2).
Euis menambahkan, pemakai batik musim dingin ini nantinya sangat memperhatikan kain serta warna. Menurutnya, warna favorit untuk batik ini warna yang soft.
"Warnanya indigo, karena warna indigo sangat dikenal di dunia dan Indonesia juga penghasil warna indigo. Kainnya lembut tapi tidak panas," kata Euis.
Lanjut Euis mengungkapkan, market potensial batik musim dingin ini untuk negara misalnya Eropa Timur. Dirinya pun berharap supaya tren batik musim dingin ini makin terkenal di dunia.
"Harapan saya ya bisa masuk majalah internasional atau majalah fashion. mudah-mudahan tercapai," tegasnya. (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya