Peran Industri Jasa Keuangan di Mata Milenial

Merdeka.com - Industri jasa keuangan menjadi salah satu yang tak bisa lepas dari kehidupan masyarakat, termasuk generasi milenial. Sebab, industri ini sudah menyatu dan menjadi bagian dari masyarakat.

Director of Research The Iconomics, Alex Mulya menegaskan bahwa peran industri jasa keuangan telah banyak menjadi sorotan kaum milenial. Milenial merupakan kelompok usia yang memiliki akses terbaik terhadap informasi dan merupakan kelompok paling kritis terhadap perilaku bisnis dan politik.

Dengan kemampuan memanfaatkan teknologi yang tinggi, milenial adalah thought and opinion leaders.

"Secara umum, semua perusahaan yang bergerak di industri ini telah bertatap muka dengan milenial, telah meninggalkan persepsi, dan bahkan menjadi bagian yang integral dalam kehidupan milenial," katanya dikutip dari Antara, Jumat (13/11).

Melihat fakta ini, Iconomics melibatkan generasi muda atau milenial dalam memberikan penghargaan Financial Award 2020 (Millennials’ Choice) kepada pelaku Industri jasa keuangan di Indonesia.

Dikatakannya, Iconomics Research menggunakan lima pendekatan dalam memilih perusahaan jasa keuangan yang layak diberikan apresiasi yakni berdasarkan Market Domination, Brand Awareness, Brand Image, Customer Satisfication dan Social Economy Contribution.

Dalam proses survei, Iconomics melakukan secara online kuantitatif di 10 kota besar di Indonesia. Responden terdiri dari 3 segmen usia milenial yakni Early (18-24 tahun), Mid-term (25-31 tahun), Late (32-37 tahun) dengan tiga segmen pendapatan Low, Middle, dan High.

"Melalui Financial Award 2020 yang berdasarkan cara pandang dari para milenial kiranya dapat memberikan insight kepada perusahaan-perusahaan finansial dalam mengambil kebijakan," kata Founder & CEO The Iconomics Bram S Putro. 

Pada tahun ini yang merupakan perhelatan kedua Financial Award, sebanyak 68 perusahaan jasa keuangan masuk dalam daftar penerima penghargaan tersebut terdiri perbankan, asuransi serta lembaga fintech. (mdk/idr)