Peran Pegadaian Menggerakkan Kembali Roda Perekonomian
Merdeka.com - Ferdi baru saja selesai melayani pelanggan terakhirnya siang itu. Dia mencuci tangan sesudahnya. Ditariknya sebuah kursi sembari menyalakan rokok. Ferdi adalah perantau asal Padang. Pemilik warung bubur kecil di daerah Cinere, Depok.
"Yang jualan nasi padang sudah banyak," guraunya saat ditanya alasan membuka usaha bubur ayam.
Dia pun memulai ceritanya, bagaimana kondisi bisnisnya bertahan selama pandemi setahun terakhir. Usaha yang dirintisnya sejak 2018 itu nyaris kolaps pertengahan tahun lalu. Saat pemerintah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) imbas pandemi Covid-19.
-
Bagaimana UMKM bisa bertahan di masa pandemi? Lewat jalur digital itu, IniTempe bertahan, bisa bertahan selama pandemi. Omzet bulanan Benny bahkan bisa mencapai puluhan juta dari dunia digital itu.
-
Apa yang Pegadaian lakukan untuk mendukung UMKM di Bali? Selain gadai, dukungan untuk UMKM yang bisa dilakukan oleh pegadaian pun kian beragam. Salah-satunya adalah KUR Syariah dimana dapat diberikan pinjaman hingga Rp 10 juta tanpa jaminan.'Di wilayah Bali Nusra sudah hampir 31 ribu orang yang memanfaatkan dengan nilai total Rp 314 miliar,' jelasnya.
-
Di mana UMKM Bontang terdampak pandemi? Wabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.
-
Siapa yang mendapat bantuan modal UMKM? Mereka adalah mayoritas pedagang kecil yang mendapatkan modal bantuan Rp500 per orang. Beberapa pelaku UMKM yang mendapatkan bantuan antara lain adalah pedagang gorengan, nasi uduk, minuman, jajanan anak-anak dan para pemilik warung kecil di pinggir jalan.
-
Bagaimana Kemendag memfasilitasi pelaku bisnis? Dibandingkan dengan portal Pencari Tarif ASEAN sebelumnya, portal terbaru akan memuat perjanjian perdagangan termutakhir, serta cakupannya diperluas dengan memuat informasi mengenai komitmen tarif; ketentuan asal barang (rules of origin); hambatan non tarif (non tariff measures/NTMs); prosedur impor, ekspor, dan perbatasan; serta informasi lainya.
-
Apa program baru Pegadaian? PT Pegadaian meluncurkan program gadai bebas bunga untuk maksimal pinjaman hingga Rp2,5 juta. Progam yang dinamai Gadai Peduli ini berlaku mulai 1 Agustus hingga 30 September 2024.
Pembeli hilang ditambah jangka waktu sewa kios juga sudah mendekati jatuh tempo. Di sisi lain, dia tidak ingin kehilangan kios karena letaknya yang strategis. "Mumet sekali waktu itu," ujarnya pada merdeka.com.
Dia pun mendapat ide solusi. Diajaknya istri berdiskusi. Disepakati mereka hendak menggadaikan perhiasan emas di Pegadaian. Demi membayar ongkos sewa dan tambahan modal. Dia yakin kondisi ini tak selamanya. Saat pembeli kembali datang, dia berjanji untuk menebus kembali perhiasan sang istri.
Menggadaikan barang bukan hal baru bagi Ferdi. Dia sudah beberapa kali 'menyekolahkan' barang-barang ke Pegadaian untuk kebutuhan usaha.
Dia lebih memilih Pegadaian karena layanannya yang terpercaya dan tidak pernah mengecewakan. Status Pegadaian sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi pertimbangan yang membuatnya tenang.
Saat itu, dia mengambil layanan kredit gadai sistem angsuran (Krasida). Dia mengambil pilihan tenor untuk 12 bulan. Bunga yang diberikan ialah sebesar 1,25 persen setiap bulannya.
Beruntung, dia bisa menebus kembali perhiasan istri lebih cepat. Hal ini tak lepas dari mulai kembalinya aktivitas masyarakat. Setelah aturan pengetatan kegiatan dilonggarkan. Pembeli kembali datang.
"Pegadaian selalu menjadi solusi saya jika butuh dana cepat. Prosesnya juga tak susah," tuturnya.
©2021 Merdeka.com/Imam BuhoriKembali menggeliatnya usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) turut menjadi harapan pemerintah. "Karena jika UMKM sudah menunjukkan geliat aktivitasnya, maka ekonomi nasional pun akan bangkit," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM), Teten Masduki mengajak, seluruh pihak gotong royong menangani dampak pandemi. Salah satunya dengan berbelanja produk dalam negeri. Khususnya produk UMKM. Tujuannya tentu membantu menggerakkan roda ekonomi yang sempat terhenti imbas pandemi Covid-19.
"Sekarang saatnya belanja supaya ekonomi berputar, tapi belanjanya produk UMKM," kata Menteri Teten.
UMKM diyakini memiliki peran strategis menopang pertumbuhan ekonomi imbas pandemi Covid-19. Sebelum pandemi, kontribusi UMKM terhadap PDB Indonesia mencapai sekitar 60 persen.
Penyerapan tenaga kerja oleh UMKM mencapai kisaran 97 persen. Di mana, jumlah pelaku UMKM mencapai 62 juta atau sekitar 98 persen dari total pengusaha di Indonesia. Selain itu, UMKM penyumbang 58 persen dari total investasi, dan 14 persen untuk ekspor.
PT Pegadaian (Persero) menjadi salah satu pihak yang aktif memberikan bantuan pada pengusaha UMKM dan ultra mikro. Harapannya UMKM bisa terus bertumbuh hingga pandemi berakhir dan sesudahnya nanti.
Direktur Utama Pegadaian, Kuswiyoto menjelaskan, perseroan telah menyusun strategi dengan menetapkan berbagai regulasi keringanan kepada nasabah sebagai bantuan. Keringanan ini diharapkan turut membantu Pegadaian mencapai target bisnisnya.
Kebijakan restrukturisasi Pegadaian mencakup perpanjangan jangka waktu, penundaan pembayaran angsuran, hingga pembebasan denda kepada nasabah perseroan yang terdampak wabah virus Covid-19. Termasuk memberikan kelonggaran atau relaksasi kredit berupa penundaan angsuran hingga satu tahun.
Kriteria penerima keringanan yaitu nasabah yang memanfaatkan produk Kreasi, Arrum Mikro, Arrum Ultra Mikro, Arrum Ekspress Loan, Amanah, Rahn Tasjily Tanah, Kreasi Ultra Mikro, Kreasi Ekspress Loan, dan Kreasi Multi Guna, dan memiliki usaha tapi mengalami penurunan pendapatan akibat wabah virus Covid-19.
"Kami memberikan keringanan kepada nasabah yang memiliki usaha dan yang barang jaminannya masih dipergunakan untuk menunjang usahanya," imbuhnya.
Dia mencontohkan regulasi yang disusun oleh Pegadaian seperti penurunan tarif bunga dari 1,2 persen menjadi 1 persen (per 15 hari) untuk roll over kredit gadai. "Kita juga melakukan relaksasi dengan perpanjangan masa bebas bunga (graceperiod) selama 30 hari."
"Kami juga punya Gadai Peduli (Bebas Bunga) di mana nasabah nantinya dibebaskan bunga untuk pinjaman sampai dengan Rp1 juta selama 3 bulan dan sekaligus sebagai program akuisisi nasabah," tambah Kuswiyoto.
Kuswiyoto menjelaskan saat ini jumlah nasabah Pegadaian dengan pinjaman di bawah Rp1 juta mencapai sekitar 3,3 juta. Sebagian besar nasabah ini biasanya bekerja di sektor informal dan sangat terdampak Covid-19.
Kehadiran pandemi Covid-19 membuat digitalisasi menjadi keniscayaan agar kegiatan transaksi ekonomi tetap berjalan. Sejauh ini, Pegadaian juga terus mengembangkan model bisnis dan konsep layanan yang meminimalisir kontak antara karyawan dengan nasabah melalui pemanfaatan teknologi.
Pemanfaatan tersebut seperti Produk GoldCard yaitu konsep kartu kredit berbasis jaminan tabungan emas atau titipan emas. "Lalu, Transaksi Gadai Via Drop Box yaitu konsep layanan gadai contactless antara nasabah dan karyawan melalui sarana drop box," jelasnya.
Tidak hanya itu, pemanfaatan teknologi yang dilakukan oleh Pegadaian juga dengan menggunakan Digital Lending yaitu penyaluran kredit modal produktif (B2B) dengan sistem fidusia dan jaminan invoice melalui platform internal dan High Touch to High Tech.
Kuswiyoto mengatakan, hingga saat ini, Pegadaian terus melakukan sosialisasi untuk mendorong nasabah dalam mengoptimalkan Pegadaian Digital, sehingga bisa bertransaksi di rumah saja. Tercatat, hingga Mei 2020, pengunduh aplikasi Pegadaian Digital mencapai 1,9 juta.
©2021 Merdeka.com/Imam BuhoriKinerja Pegadaian disebut tetap tumbuh positif di tengah kondisi pandemi. Direktur Pengembangan Produk dan Pemasaran Pegadaian, Harianto Widodo mengungkapkan, secara umum kinerja Pegadaian per 31 Maret 2021 tumbuh 8,81 persen year on year (YoY). Di mana, mayoritas pembiayaan berasal dari produk berbasis Gadai.
Pembiayaan berbasis gadai, menurutnya, paling banyak diminati karena prosesnya yang cepat. "Barang jaminan mayoritas adalah emas, baik perhiasan maupun emas batangan," ujarnya pada merdeka.com.
Harianto melanjutkan, khusus penyaluran pembiayaan ultra mikro 2021 sampai dengan 31 Maret, tercatat sebesar Rp 336 miliar dengan jumlah nasabah sebanyak 74.206. "Terdiri dari nasabah Kreasi maupun Gadai/Rahn," ucap Harianto.
Pada April 2020, Kuswiyoto bilang laba perusahaan tercatat sebesar Rp1,13 triliun dan terus tumbuh pada Mei 2020 sebesar Rp1,32 triliun. Omzet penjualan, di April 2020, perseroan mencatat sebesar Rp53,9 triliun dan terus menunjukkan peningkatan hingga Mei 2020 sebesar Rp65,61 triliun.
Sedangkan, di tengah pandemi, nasabah Pegadaian terus menunjukkan peningkatan. Pada April 2020, perseroan mencatat pertumbuhan nasabah sebanyak 14,73 juta jiwa dan pada Mei 2020 sebanyak 14,9 juta jiwa.
"Kami terus tingkatkan optimalisasi kapabilitas perusahaan. Pegadaian telah memiliki pondasi yang kuat dalam menjaga sustaintabilitas kinerja perusahaan," tambah Kuswiyoto.
Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto mengungkapkan, pemerintah juga telah menyiapkan dukungan yang untuk UMKM dan koperasi yang diwujudkan lewat enam stimulus. Di antaranya subsidi bunga UMKM, bantuan produktif usaha mikro, subsidi imbal jasa penjaminan (IJP), penempatan dana pada bank umum, dan insentif pajak untuk restrukturisasi kredit dan dukungan lainnya.
"Pemerintah terus mendorong pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah untuk terus bangkit," jelasnya.
Pemerintah, selain memberikan bantuan fiskal, juga berencana membentuk holding BUMN ultra mikro. Harapannya layanan untuk menumbuh kembangkan usaha ultra mikro bisa lebih optimal. Khususnya di masa pandemi Covid-19 dan sesudahnya nanti.
Holding Ultra Mikro Perkuat Sinergi untuk UMKM RI
Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan, holding ultra mikro merupakan langkah untuk meningkatkan jangkauan dan kapasitas dari institusi. "Ini untuk melayani lebih banyak dan lebih luas ke segmen ultra mikro," ujarnya.
Menteri BUMN, Erick Thohir mengungkapkan, holding BUMN ultra mikro akan beranggotakan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), PT Permodalan Nasional Madani (PNM), dan PT Pegadaian (Persero). Sinergi tiga perusahaan tersebut diharapkan bisa menaikkelaskan pelaku usaha ultra mikro menjadi UMKM. Selanjutnya dari pelaku usaha UMKM menjadi UKM.
Menteri Erick menjelaskan BRI memang memiliki fokus bisnis untuk memberikan pembiayaan kepada pelaku usaha UMKM. PNM juga mayoritas nasabahnya pelaku usaha ultra mikro. Sementara, Pegadaian merupakan perusahaan negara yang telah ahli mengelola utang.
"Pegadaian ini bisnis bond kita dan PNM ini bisnis segmennya memang ultra mikro," kata Menteri Erick saat acara Webinar Investor Forum 2021.
Anggota Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Fraksi Partai Golkar, Puteri Anetta Komarudin menilai, rencana pembentukan holding BUMN ultra mikro harus disambut baik. Melalui holding BUMN itu, diharapkan pembiayaan terhadap pelaku usaha mikro dan kecil bisa semakin luas, kuat, dan terjangkau.
Menurutnya, sektor UMKM dan ultra mikro wajib dijaga keberadaannya. Sebab, industri ini merupakan tulang punggung perekonomian nasional.
"Tentunya, kita mendorong pemerintah untuk terus memperkuat ekosistem ultra mikro guna menjawab tantangan pemenuhan akses pembiayaan murah dan terjangkau bagi 30 juta pelaku ultra mikro yang unbankable," ujarnya pada merdeka.com.
Upaya menjaga pelaku UMKM dan ultra mikro bisa dilakukan dengan berbagai cara. Di antaranya melalui pembiayaan terjangkau dan mudah, penyaluran subsidi bunga kredit, penjaminan kredit, hingga penyaluran bantuan produktif usaha mikro.
"Meski OJK telah memperpanjang kebijakan restrukturisasi kredit, tetapi pelaku usaha juga perlu dukungan lebih dari sisi permodalan. Perbankan dan lembaga pembiayaan terus didorong untuk melakukan ekspansi pembiayaan kepada UMKM dan ultra mikro secara selektif dan prudent," kata Puteri.
Menurut data Kementerian BUMN tercatat sekitar 30 juta pelaku ultra mikro masih belum mendapatkan akses pembiayaan formal. Baik dari perbankan, lembaga pembiayaan maupun program pemerintah. "Segmen ini berperan penting bagi dalam menopang pertumbuhan ekonomi riil maupun serapan tenaga kerja," tutur Puteri.
Holding ini dipercaya bisa mengatasi masalah masih banyaknya pelaku usaha mikro dan kecil yang belum tersentuh layanan keuangan formal.
"Terlebih, BUMN yang akan terlibat pun juga memiliki target yang sama. Dengan begitu, rencana bisnis yang menyasar segmen tersebut nantinya harus lebih terpadu, terarah, dan terukur," jelasnya.
Namun, Puteri juga memberikan catatannya. Dia meminta pemerintah tetap mengkaji secara komprehensif terkait manfaat beserta dampak yang ditimbulkan akibat pembentukan holding tersebut. Terutama, yang berkaitan dengan aspek proses bisnis, efisiensi, cost of fund, profitabilitas, tenaga kerja, hingga budaya dari masing-masing BUMN.
"Termasuk, pembagian peran yang jelas antar masing-masing entitas perusahaan dalam skema holding, karena turut berpengaruh terhadap performa perusahaan dan target penyaluran pembiayaan ke depan."
Direktur Utama Pegadaian, Kuswiyoto mengatakan, holding ini akan mensinergikan berbagai program bisnis di masing-masing perusahaan. "Holding akan menciptakan efisiensi karena penggunaan teknologi dapat dilakukan secara terintegrasi. Dengan integrasi ini maka transaksi nasabah ketiga perusahaan semakin cepat, akurat, mudah dan hemat," ujarnya.
Dia menambahkan pembentukan holding turut akan memperluas jangkauan layanan ketiga institusi. "Ketiga institusi juga bisa saling memanfaatkan Gedung kantor/outlet dan agen masing-masing perusahaan untuk memasarkan produk secara cross selling."
Saat ini, menurut Kuswiyoto, Pegadaian baru memiliki sekitar 4.000 kantor cabang di setiap kabupaten dan kota di Indonesia. Dengan adanya kerja sama dengan BRI, ekspansi yang dilakukan bisa lebih cepat. Mengingat BRI sudah ada di berbagai wilayah Indonesia.
Ketika bersinergi dengan BRI, Pegadaian hanya perlu menugaskan seorang karyawan untuk melakukan penaksiran di setiap kantor cabang BRI. Kuswiyoto menegaskan ekspansi ini perlu dilakukan Pegadaian demi menyelamatkan masyarakat yang masih mendapatkan pembiayaan dari rentenir dengan bunga yang mahal.
"Kita sudah ada 75 piloting dengan menempatkan satu tenaga kerja kita di BRI. Ini akan terus ditambah 1.000, 2.000 dan seterusnya di sana," kata Kuswiyoto.
©2012 Merdeka.com
Direktur Utama BRI, Sunarso mengatakan, sinergi ini akan membantu masing-masing perusahaan untuk bisa fokus ke bidangnya masing-masing. "PNM jadi makin fokus di group lending dan menangani yang belum laik ke bank, Pegadaian makin fokus digadai yang memberikan pinjaman berdasarkan hukum gadai," katanya.
Holding ultra mikro, lanjut Sunarso, berpotensi membuat suku bunga pinjaman PNM dan Pegadaian turun karena biaya operasionalnya berkurang. "Kalau PNM itu bisa turun 3 persen suku bunganya, Pegadaian turun sekitar 1,5 persen," ujar Sunarso.
Direktur Utama PNM, Arief Mulyadi menegaskan, dalam holding ini tidak ada pihak yang dirugikan. Sebab, tidak ada peleburan budaya dan mekanisme bisnis. Masing-masing perusahaan akan tetap menjalankan program bisnis sendiri. Sehingga tidak akan ada pemutusan hubungan kerja (PHK) dan penutupan kantor cabang.
"Hanya ada sinergi budaya, tidak ada PHK atau penutupan kantor cabang," tegas Arief.
Rektor Universitas Indonesia Ari Kuncoro menilai, melalui pembentukan holding, data pelaku UMKM dan ultra mikro akan menjadi lebih banyak dan terintegrasi. Ini akan menjadi sentimen positif, khususnya untuk pengembangan segmen UMKM lebih berkelanjutan di masa depan.
Dia menyebut, data usaha ultra mikro dan UMKM yang terkumpul dari pembentukan holding nanti, akan mampu diproses lebih baik guna menciptakan proyeksi yang lebih tepat ihwal perkembangan ekonomi nasional. Dengan basis data yang bagus, pendekatan lembaga perbankan dan pembiayaan ke pelaku usaha ultra mikro dan UMKM pun dipastikan berjalan lebih efektif.
"Terlebih, UMKM merupakan segmen yang paling cepat bangkit. Namun, perbankan memang perlu tetap memilih sektor dan debitur mana yang perlu menjadi perhatian terlebih dahulu," imbuhnya.
Selain itu, Ari menilai holding BUMN ultra mikro akan membuat pertumbuhan dan kualitas kredit UMKM lebih baik. Hal ini juga akan menjadi pendorong bank lain lebih gencar menjalankan program pengembangan serta penyaluran kredit ke UMKM.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19, pariwisata Bali telah bangkit kembali pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaMelainkan hanya akan berlaku bagi UMKM yang sebelumnya pernah terdampak pandemi covid-19.
Baca SelengkapnyaProgram gadai tanpa bunga ini bagian dari ikhtiar Pegadaian untuk mendukung program UMKM Naik Kelas.
Baca SelengkapnyaMenurut Gerindra, keputusan Prabowo itu sangat membantu rakyat yang terbebani akibat utang berkepanjangan dengan bank.
Baca SelengkapnyaMaman menjelaskan bahwa penghapusan utang ini khusus diberikan kepada UMKM di sektor pertanian, perkebunan.
Baca SelengkapnyaMenteri UMKM Maman Abdurachman menjelaskan perihal teknis mengenai aturan ini.
Baca SelengkapnyaPresiden Prabowo mengambil langkah tersebut, setelah mendengar keluh kesah para kelompok tani dan nelayan,
Baca SelengkapnyaProgram ini dapat dinikmati oleh nasabah baru maupun nasabah lama yang sudah tidak aktif.
Baca SelengkapnyaPenghapusa utang berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 47 tahun 2024.
Baca SelengkapnyaHingga akhir Triwulan II 2024 tercatat ekosistem UMi berhasil menyalurkan pinjaman kepada 36,1 juta debitur.
Baca SelengkapnyaKebijakan ini diambil karena Prabowo mengetahui ada sekitar 6 juta nelayan, petani, dan pelaku UMKM tak bisa mengakses kredit perbankan.
Baca SelengkapnyaUMKM diharapkan dapat berkiprah di pasar digital walaupun hal tersebut bukanlah hal yang mudah.
Baca Selengkapnya