Perang Dagang Bikin Emas Makin Diburu Investor
Merdeka.com - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Destry Damayanti mengatakan, perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China membuat gejolak ekonomi global tidak memberikan banyak pilihan kepada para investor dalam menanamkan investasi.
Untuk itu, para investor semakin memburu emas sebagai target investasi yang aman. Sebab, investasi emas memiliki risiko yang paling kecil ketika banyak ketidakpastian di pasar global.
"Emas masih dianggap investasi yang aman oleh para investor," kata Destry di Jakarta, dikutip Antara, Rabu (28/8).
-
Apa yang dilarang AS investasikan ke China? AS akan melarang investasi perusahaan Amerika Serikat (AS) di beberapa bidang sektor teknologi tinggi ke China, termasuk kecerdasan buatan.
-
Kenapa minat investor asing menurun di sektor keuangan Indonesia? Menurunnya minat investor asing terhadap sektor keuangan Indonesia disebabkan oleh sentimen peningkatan yield surat utang di Amerika Serikat dan tren suku bunga tinggi di sejumlah bank sentral negara maju. Akibatnya, kebutuhan likuiditas pemerintah dan pelaku usaha akan menjadi sangat kompetitif dan berbiaya mahal,' ucap Said.
-
Bagaimana AS mengendalikan investasi? Perintah Presiden AS Biden secara resmi memulai upaya untuk membuat peraturan yang melarang perusahaan AS berinvestasi di perusahaan-perusahaan dari 'negara-negara yang menjadi perhatian' yang aktif dalam komputasi kuantum, semikonduktor canggih, dan bidang kecerdasan buatan tertentu.
-
Kenapa AS melarang investasi teknologi di China? AS mengatakan tindakan tersebut akan ditargetkan secara sempit. Namun, hal ini akan semakin memperburuk hubungan ekonomi antara dua negara dengan perekonomian terbesar di dunia.
-
Kenapa emas menjadi pilihan investasi populer di Indonesia? Ada berbagai alasan yang membuat emas menjadi pilihan investasi populer.
-
Bagaimana penurunan inflasi AS memengaruhi Bitcoin? Penurunan tingkat inflasi AS telah mempengaruhi sentimen pasar secara positif. Hal itu terlihat dari indeks Harga Konsumen (CPI) lebih rendah dari perkiraan, yaitu sebesar 3,4 persen, yang menandakan penurunan tekanan inflasi.
Sebelumnya, harga emas melonjak 2 persen pada perdagangan Jumat (Sabtu waktu Jakarta). Kenaikan ini didorong penafsiran investor terhadap pidato Gubernur The Federal Reserve (The Fed) AS Jerome Powell yang dianggap condong ke arah sikap kebijakan moneter yang dovish.
Selain itu, lonjakan ini juga sebagai dampak dari komentar terakhir Presiden AS Donald Trump yang dinilai memperburuk ketegangan perdagangan dengan China.
Dikutip dari CNBC, harga emas di pasar spot naik 2 persen menjadi USD 1.528,53 per ounce. Harga sebelumnya naik menjadi USD 1.528,50, tertinggi sejak 13 Agustus, ketika telah mencapai puncak tertinggi dalam enam tahun terakhir di level USD 1.534,31.
Sementara harga emas berjangka AS juga naik 2 persen menjadi USD 1.538,6.
"Fakta bahwa dia (Powell) mengatakan bahwa mereka (The Fed) akan bertindak tepat untuk mempertahankan ekspansi cukup bullish untuk emas. Dua alat utama yang mereka miliki adalah pelonggaran kuantitatif (QE) atau tingkat yang lebih rendah. Kedua alat itu akan menyebabkan harga emas naik lebih tinggi," kata Bob Haberkorn, Ahli Strategi Pasar Senior di RJO Futures.
"Langkah pagi ini adalah lebih banyak orang membeli emas hanya dengan harapan bahwa suku bunga akan lebih rendah pada akhir tahun," lanjut dia.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
tetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).
Baca SelengkapnyaKetidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.
Baca SelengkapnyaLogam mulia emas mudah dicairkan sewaktu-waktu. Ini tentu merupakan keuntungan sendiri bagi masyarakat yang membutuhkan dana cepat.
Baca SelengkapnyaTingkat inflasi di US yang sulit turun salah satunya dipicu oleh kenaikan harga energi.
Baca SelengkapnyaTiga negara besar yakni Amerika Serikat, China dan Eropa dalam situasi mengendalikan dan mengelola ekonomi yang tidak mudah.
Baca Selengkapnyakonsumen menghadapi perekonomian yang sedang berjuang untuk pulih pasca-pandemi dan lemahnya yuan.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 23 Oktober 2023, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hampir mencapai Rp16.000.
Baca SelengkapnyaPecah Rekor, Harga Emas Antam Dijual Rp1.403.000 per Gram
Baca SelengkapnyaKenaikan harga emas disebabkan oleh kekhawatiran investor.
Baca SelengkapnyaKini harga emas Antam dibanderol Rp1.413.000 per gram.
Baca SelengkapnyaKonflik di Timur Tengah antara Iran dan Israel bisa memicu gangguan ekonomi ke semua negara di dunia, tak terkecuali Indonesia.
Baca SelengkapnyaPerry Warjiyo memprediksi pertumbuhan ekonomi dunia di tahun depan kian seret.
Baca Selengkapnya