Perang Dagang Menegang, Dana Asing Lari dari RI
Merdeka.com - Eskalasi perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China membawa turut berdampak buruk bagi pasar keuangan di Indonesia. Di mana, Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo, melihat pasar keuangan domestik terus tertekan.
"Kita tengah kembali mendapatkan tekanan khususnya tekanan di pasar keuangan kita," ujarnya saat ditemui di Kantornya, Jakarta, Jumat (17/5).
Kabar buruknya adalah, bulan ini Indonesia mengalami aliran modal keluar (outflow) yang cukup besar setelah di 4 bulan sebelumnya selalu mencatat inflow (aliran modal masuk) di pasar keuangan. Para investor dan pemilik modal membawa keluar dana mereka yang selama ini tersimpan di Indonesia.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
-
Kenapa minat investor asing menurun di sektor keuangan Indonesia? Menurunnya minat investor asing terhadap sektor keuangan Indonesia disebabkan oleh sentimen peningkatan yield surat utang di Amerika Serikat dan tren suku bunga tinggi di sejumlah bank sentral negara maju. Akibatnya, kebutuhan likuiditas pemerintah dan pelaku usaha akan menjadi sangat kompetitif dan berbiaya mahal,' ucap Said.
-
Mengapa Indonesia surplus perdagangan dengan Malaysia? 'Kalau dihitung bulan, lebih dari 48 bulan kita surplus terus, Alhamdulillah,' ucap Didi Sumedi Sidoarjo saat melepas ekspor perdana produk kosmetik PT Wahana Kosmetika Indonesia (WKI) ke Malaysia.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Apa dampak inflasi AS terhadap Bitcoin? Penurunan inflasi di Amerika Serikat (AS) terhadap pasar Bitcoin menunjukkan tren kenaikan dan mendapat banyak atensi di kalangan investor. Berdasarkan data terbaru, harga Bitcoin (BTC) berhasil stabil di atas angka USD 65.000 dan sempat menyentuh USD 66.000 setelah mengalami volatilitas sepanjang pekan ini. Per hari ini, 18 Mei 2024 Bitcoin menyentuh harga USD 66.967.
-
Kapan Tiongkok menjadi investor terbesar kedua di Indonesia? Tercatat pada 2013 lalu, Tiongkok sudah menempati urutan 12 kontributor penanaman modal asing (PMA) di Indonesia. Posisi ini berubah di tahun 2022 di mana negara tersebut sudah berada di urutan kedua.
"Kita ytd (year to date) sampai dengan hari ini bulan Mei bisa dikatakan nett-nya adalah capital outflow dari perekonomiannya, hampir di semua instrumen setelah kita mencatat ytd dari Januari sampai dengan bulan April itu inflow secara signifikan," ujarnya.
Dia menambahkan kondisi serupa juga terjadi di beberapa negara berkembang (emerging market) lainnya. Sebab, perseteruan antara dua negara raksasa ekonomi tersebut memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap kondisi ekonomi global secara keseluruhan.
"Kembali ketegangan yang dilakukan oleh Amerika dan China spill over langsung mengena ke banyak negara terutama negara-negara emerging," ujarnya.
Dia berharap kondisi ekonomi global bisa segera mereda agar pasar keuangan dalam negeri tidak kembali terkena pukulan. "Jadi pertanyaannya adalah, apakah perang dagang ini akan terus berlangsung? Apakah ini permanen? Harapannya adalah hanya sementara karena tentunya ini semua akan berpengaruh kepada perekonomian emerging termasuk di Indonesia," tutupnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
tetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).
Baca SelengkapnyaKetidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan.
Baca SelengkapnyaTiga negara besar yakni Amerika Serikat, China dan Eropa dalam situasi mengendalikan dan mengelola ekonomi yang tidak mudah.
Baca SelengkapnyaAngka pengangguran yang melonjak tak terduga di Amerika Serikat (AS).
Baca SelengkapnyaTingkat inflasi di US yang sulit turun salah satunya dipicu oleh kenaikan harga energi.
Baca SelengkapnyaPerlambatan ekonomi China memberikan pengaruh ke ekonomi negara lain, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaPasar telah mengalami minggu yang kacau, sebagian besar dipicu oleh angka penggajian Amerika.
Baca SelengkapnyaPenurunan suku bunga AS umumnya digunakan untuk merangsang ekonomi ketika ada ancaman resesi.
Baca SelengkapnyaSaid mencontohkan saat ini nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) terus melemah.
Baca SelengkapnyaEkonomi dunia diperkirakan melambat akibat konflik global saat ini.
Baca SelengkapnyaHal itu tercermin pada yield US Treasury yang meningkat sejalan dengan premi risiko jangka panjang dan inflasi yang masih di atas prakiraan pasar.
Baca Selengkapnya