Perang Rakyat Semesta, Luhut Minta Masyarakat Tanam Cabai dan Sayuran di Rumah
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan menganjurkan kepada masyarakat untuk menanam cabai dan sayur-sayuran sendiri di rumah. Dalam istilah tentara, ini dikenal dengan ‘perang rakyat semesta’.
Di mana artinya yaitu masyarakat sudah sepatutnya menanam cabai atau sayuran di rumah masing-masing demi membantu ketahanan pangan nasional.
"Kita anjurkan orang menanam cabai sendiri, sayur sendiri di rumah, istilah tentara 'perang rakyat semesta' kita menghadapi ini semua harus satu padu supaya jangan sampai (terjadi) masalah kekurangan pangan," ujar Luhut di Thamrin Jakarta Pusat, Rabu (12/10).
-
Siapa yang mengemukakan tentang pentingnya ketahanan ekonomi? Bagi pakar ekonomi UGM, Akhmad Akbar Susanto, pergantian kepemimpinan ini seharusnya bisa dijadikan momen untuk memperbaiki ketahanan ekonomi.
-
Siapa yang terlibat dalam menjaga ketahanan pangan? “Untuk menjaga ketahanan pangan, penting melibatkan banyak pemangku kebijakan dari hulu hingga hilir,“ imbaunya, dikutip dari aman resmi Bappeda Jatim.
-
Siapa yang menilai sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Mengapa Kementan menjaga ketahanan pangan? Kita harus menjaga ketahanan pangan karena bila terjadi krisis pangan akan melompat menjadi krisis politik,' ungkap Amran.
-
Bagaimana cadangan devisa Indonesia mendukung perekonomian? 'Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan,' ucap Erwin.
-
Apa tujuan utama Kementan dalam menangani potensi krisis pangan? Krisis pangan harus terus diwaspadai, mengingat produksi beras di tahun 2022 hanya sekitar 31,54 juta ton. Kondisi ini diprediksi cenderung stagnan di tahun 2023 karena adanya iklim ekstrem El-Nino. Hal ini menjadikan peningkatan produksi pangan khususnya padi dan jagung menjadi upaya - upaya yang wajib untuk dilakukan.
Dia menambahkan, ketahanan pangan Indonesia selaras dengan ketahanan ekonomi. Dia tidak menampik analisa para ekonom di dunia yang menyampaikan bahwa negara-negara di dunia akan mengalami kondisi ekonomi sulit, khususnya resesi.
Namun di satu sisi, Luhut berpandangan bahwa ketangguhan ekonomi Indonesia tidak akan ada artinya jika seluruh negara di dunia ambruk karena krisis. Sebab hal tersebut juga akan berdampak terhadap Indonesia.
"Sekuat-kuat kita pun kalau semua runtuh kan kita juga enggak bisa berdiri sendiri," ungkapnya.
Krisis Pangan
Menyinggung soal krisis pangan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) pernah mengingatkan bahwa situasi dunia sedang sulit. Menurutnya, 66 negara berada pada posisi yang rentan kolaps atau jatuh.
"Situasi saat ini adalah situasi yang tidak mudah. Situasi yang sangat-sangat sulit untuk semua negara. Lembaga-lembaga internasional menyampaikan 66 negara berada pada posisi yang rentan untuk kolaps," kata Jokowi dalam acara Kongres Legiun Veteran Indonesia (LVRI) di Plaza Semanggi, Balai Sarbini, Jakarta, Selasa (11/10).
Kepala negara menyatakan, 345 juta orang di 82 negara menderita kelaparan. Dia berkata, ada krisis pangan yang sedang dialami dunia.
Luhut Minta Masyarakat Tak Saling Menyalahkan
Di sisi lain, Luhut mengingatkan seluruh masyarakat Indonesia tidak saling menjelekkan satu sama lain di tengah kondisi ekonomi global yang sulit. Luhut menegaskan, menjadi satu padu merupakan upaya penting agar Indonesia menjadi bangsa besar.
"Harus sama-sama bahu-membahu jangan saling menjelek-jelekan kalau kita membuat keadaan gaduh yang korban kita semuanya," ujar Luhut.
Luhut menuturkan, saat banyak negara terancam mengalami resesi, dampaknya bakal sangat terasa bagi masyarakat. Belum lagi perang yang terjadi antara Rusia-Ukraina tak kunjung menemui titik akhir.
Ancaman besar dari perang Rusia-Ukraina, menurut Luhut adalah jika kedua negara tersebut menggunakan senjata nuklir. Meski kondisi tersebut tidak berdampak langsung dengan Indonesia, namun menurutnya dampak dari peperangan tersebut semakin tidak terprediksi.
"Kekhawatiran kita kalau ketegangan Ukraina ini terus berlanjut sampai kepada senjata nuklir itu akan punya dampak yang luar biasa dan kita belum bisa tahu berapa besar dampaknya," jelasnya.
Meski dia juga menyampaikan di tengah ekonomi global yang memprihatinkan, belum ada indikasi Indonesia akan mengalami krisis pangan. Hanya saja, dia mengingatkan agar seluruh masyarakat bersiap diri.
"Saya kira sampai sekarang kita tidak melihat tanda-tanda ke sana (krisis pangan) tapi kita pun tidak boleh jumawa terhadap itu," ujar Luhut.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Daud juga mengingatkan bahwa 7-16 persen penduduk Indonesia masih rentan terhadap masalah kelaparan, meski sudah ada penurunan.
Baca SelengkapnyaIndonesia memiliki sumber daya alam yang potensial dan sangat banyak.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyatakan bahwa dengan upaya yang tepat, Indonesia dapat memanfaatkan potensi alamnya untuk meningkatkan produksi pangan secara signifikan.
Baca SelengkapnyaKondisi global turut berkontribusi naiknya harga sejumlah komoditas.
Baca SelengkapnyaApabila inflasi naik, lanjut Ferry, maka akan berdampak buruk dan negatif bagi perekonomian RI.
Baca SelengkapnyaLebih dari 3.000 warga hadir guna mendapatkan paket Sembako sekaligus berdialog bersama dengan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaLebih baik negara meminjam uang untuk membeli alat-alat pertanian.
Baca SelengkapnyaSaat ini Indonesia sedang dihadapkan pada tantangan besar dengan adanya iklim ekstrim El Nino.
Baca SelengkapnyaJokowi merincikan harga beras di Singapura rata-rata sekitar Rp21.600 per liter.
Baca Selengkapnya"Kita harus fokus ke produksi dalam negeri. Ini waktunya kita lakukan peningkatan produksi. Apalagi kurs dolar saat ini sedang tinggi," kata Kepala Bapanas.
Baca SelengkapnyaMegawati mengingatkan pemerintah mengenai ancaman krisis pangan ke depan.
Baca SelengkapnyaAtas situasi tersebut, Badan Pangan Nasional telah meminta Bulog untuk terus menerus melakukan optimalisasi serapan produksi dalam negeri selama 2 bulan ini.
Baca Selengkapnya