Perang Rusia-Ukraina Bikin Harga Pupuk NPK Naik 4 Kali Lipat
Merdeka.com - PT Pupuk Indonesia Holding Company (PIHC) menceritakan konflik geopolitik antara Rusia dan Ukraina yang mempengaruhi harga pupuk NPK di pasar global. SVP Corporate Secretary Pupuk Indonesia Wijaya Laksana mengatakan, harga pupuk campuran unsur nitrogen, fosfor dan kalium tersebut bahkan naik hingga empat kali lipat dari kondisi normal.
"Selama perang kemarin sepertiga kebutuhan dunia hilang, jadi otomatis harganya gila-gilaan. Normalnya di angka USD 300-400 per ton. Kemarin sudah bisa sampai USD 1.200 per ton, naik 3-4 kali lipat," jelasnya dalam sesi jumpa media di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (13/3).
Kondisi itu turut mempengaruhi harga pupuk NPK di Tanah Air, terlebih kebutuhan unsur fosfor dan kalium Indonesia masih bertopang pada impor. "Kami Indonesia punya kemampuan produksi nitrogen. Fosfor dan kalium adalah barang tambang jadi tidak bisa kita produksi sendiri. Di Indonesia deposito fosfor kalium sangat kecil, tak mungkin bisa penuhi kebutuhan nasional," terangnya.
-
Kenapa harga pupuk mahal? Beberapa waktu belakangan ini, harga pupuk mahal dan keberadaannya kian langka. Secara umum kelangkaan pupuk terjadi karena dampak dari perang antara Rusia-Ukraina.
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Pupuk apa yang Kementan tambah ke subsidi? Dalam Permentan 01 Tahun 2024, terdapat penambahan jenis pupuk bersubsidi yaitu pupuk organik. Sebelumnya hanya ada tiga jenis pupuk bersubsidi yaitu Urea, NPK, dan NPK Formula Khusus.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Apa saja kebutuhan pokok yang harganya naik? Memasuki akhir November, harga sejumlah kebutuhan pokok melambung tinggi. Di pasar tradisional Boyolali, harga gula putih dan gula merah naik drastis. Kenaikan harga gula cukup tinggi hingga mencapai Rp4.000 per kilogram.
-
Kenapa harga gula naik? Kenaikan harga gula cukup tinggi hingga mencapai Rp4.000 per kilogram. Gula pasir eceran yang biasanya dihargai Rp12.000 per kilogram kini menjadi Rp17.000 per kilogram. Begitu juga dengan gula premium yang semula harganya Rp14.000 per kilogram kini menjadi Rp18.000 per kilogram.
Wijaya mengutarakan, pasokan fosfor paling banyak merupakan hasil importasi dari Timur Tengah dan China. Sementara untuk kalium, sekitar 30 persen kebutuhan dunia berasal dari Rusia dan Belarusia.
Untungnya, Pupuk Indonesia telah menjalin kesepakatan dengan Rusia dan sejumlah negara tambahan lain. Sehingga, Wijaya menjamin stok bahan baku pupuk NPK bisa aman sampai akhir tahun.
"Khusus Pupuk Indonesia Grup, kemarin Kita sudah ada deal dengan perusahaan Rusia, dan Kita cari sumber kalium/potasium lain. Kita sudah dapat jaminan suplai dari negara lain, seperti Kanada, Mesir dan Laos. Kita bisa pastikan kebutuhan bahan baku sampai akhir tahun ini aman. Bisa dibilang relatif aman, sudah tidak terpengaruh perang ini. Tapi tadi, harganya pasti tinggi," pungkas dia.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rata-rata harga cabai merah pada pekan pertama di bulan November 2023 mencapai Rp53.998 per Kg.
Baca SelengkapnyaPrabowo memandang perkembangan dinamika geopolitik dan geostrategis global yang begitu cepat pengaruhnya terhadap suatu negara.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menjelaskan penyebab sulitnya pupuk di depan para petani, di Banyumas, Jawa Tengah
Baca SelengkapnyaGanjar menyarankan untuk mencari negara alternatif sebagai pemasok bahan
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan masalah pangan dalam negeri masih terjadi.
Baca SelengkapnyaJokowi bersyukur karena Indonesia mengkonsumsi nasi dari beras, bukam gandum.
Baca SelengkapnyaJokowi memaparkan, 77 juta ton stok gandum yang berhenti di Ukraina karena perang.
Baca SelengkapnyaJika sebelumnya harga beras berada di kisaran Rp 8.000 per liter, kini melonjak menjadi Rp 10.000 per liter.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Indonesia sangat tergantung dengan komoditas ini, kenaikan harga beras semakin menghimpit masyarakat paling miskin.
Baca SelengkapnyaAkan ada dampak yang cukup berat jika tak ada pupuk subsidi.
Baca SelengkapnyaJokowi sempat mengakui bahwa dia cemas melihat kurs atau nilai tukar Rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) di atas Rp16.000.
Baca SelengkapnyaKetidakpastian global memberikan pengaruh terhadap industri sawit di Indonesia.
Baca Selengkapnya