Perangkat Lunak Masih Diperbaiki, Boeing 737 Max Belum Bisa Mengudara Hingga 2020

Merdeka.com - Pesawat Boeing 737 MAX dinilai tidak bisa memulai kembali pengangkutan penumpang hingga 2020, karena akan membutuhkan waktu untuk memperbaiki perangkat lunak kontrol penerbangan dan menyelesaikan pekerjaan lain, kata pejabat pemerintah dan industri.

Pesawat saat ini diperkirakan akan kembali ke udara pada Januari 2020, sepenuhnya 12 bulan setelah perusahaan mengusulkan penggantian awal perangkat lunak yang terlibat dalam kecelakaan mematikan, menurut beberapa pejabat Badani Penerbangan Federal (FAA) dan pemimpin industri AS.

Dikutip Antara, eksekutif Boeing, insinyur FAA dan regulator penerbangan global telah memperluas analisis keselamatan untuk mencakup daftar yang berkembang dari hampir semua masalah, mulai dari proses pemulihan darurat hingga dugaan potensial komponen elektronik.

American Airlines telah memperpanjang larangan penerbangan Boeing 737 MAX hingga 2 November, perusahaan mengatakan pada Minggu (14/7) dalam sebuah pernyataan, tepat setelah United Airlines mengumumkan keputusannya untuk mempertahankan penerbangan Boeing 737 MAX dari jadwal hingga 3 November.

Boeing 737 MAX telah dilarang terbang di seluruh dunia sejak Maret tahun ini, setelah dua modelnya jatuh dalam dua bencana mematikan yang terpisah di Indonesia dan Ethiopia pada Oktober tahun lalu dan Maret ini, dengan total 346 tewas.

Sebelumnya, CEO Boeing, Dennis Muilenburg, mengatakan pihaknya berencana untuk mengembalikan pesawat 737 Max, yang dilarang terbang secara global, dapat kembali ke layanan komersial pada akhir tahun ini.

Muilenburg mengatakan bahwa Boeing sedang melakukan penerbangan simulasi dengan regulator keselamatan udara minggu ini dan berharap untuk mendapatkan persetujuan dari regulator penerbangan federal pada akhir tahun untuk layanan penerbangan kembali pesawat Boeing 737 Max.