Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Perbanas: Menutup Bank Century lebih mahal dari menyelamatkan

Perbanas: Menutup Bank Century lebih mahal dari menyelamatkan

Merdeka.com - Ketua Umum Perhimpunan Bank-Bank Nasional (Perbanas) Sigit Pramono mengatakan, menutup Bank Century belum tentu biayanya lebih murah daripada menyelamatkannya. Salah satu alasannya, harus memperhitungkan dana pihak ketiga (DPK) atau dana nasabah.

"Kita harus hitung DPK itu ada berapa. Waktu dihitung itu, kalau kita tutup Bank Century, maka uang yang harus diganti kepada masyarakat bisa lebih tinggi lagi. Saya tidak tahu persis, tapi yang jelas akan lebih dari Rp 6,7 triliun," ujarnya dalam siaran pers, Jakarta, Rabu (16/4).

Dalam pandangannya, yang sering dilupakan banyak pihak, ketika BI dan KSSK menyelamatkan bank ini pada 2008, otoritas bukan sekadar menyelamatkan bank tapi menyelamatkan pemilik dana di dalamnya.

"Pemilik dana ini, bisa besar, bisa kecil, bisa lembaga, bisa perorangan. Tapi mereka ini orang-orang yang menempatkan dana di bank, jadi kalau bank ini tutup, mereka harus dilindungi," jelas dia.

Dia juga menjelaskan perbedaan saat krisis 1998 dan krisis 2008. "Ketika krisis 1998, bank yang harus diselamatkan dengan dana sebesar Rp 600 triliun ialah uang negara dari APBN. Sedangkan 2008, ketika menyelamatkan Bank Century Rp 6,7 triliun itu ialah uang LPS. Artinya bangsa ini telah belajar dari pengalaman," ungkapnya.

Sigit menambahkan, dalam keadaan krisis, penyelamatan bank bisa terjadi untuk bank berskala besar, menengah, atau kecil. Bahkan bisa juga terhadap bank yang selama ini dikelola dengan baik, atau bank yang dikelola dengan buruk.

"Kalau bank-bank tersebut menjadi alasan timbulnya krisis, di mana semua bank punya kemungkinan terjadinya itu, maka tetap harus diselamatkan," ucapnya.

Lebih lanjut Sigit menuturkan, saat krisis 2008 pemerintah hanya memutuskan menaikkan jaminan simpanan dari 2 juta menjadi 2 miliar. Padahal negara tetangga seperti Australia, Korea Selatan, Hongkong, Malaysia, Singapura, sudah memberikan jaminan 100 persen persen. Jaminan ini yang dinamakan blanket guarantee.

"Ketika krisis 2008 pemerintah seharusnya menerapkan blanket guarantee yang sebenarnya bertujuan untuk menenangkan masyarakat. Karena ketika ada bank kecil yang ditengarai berdampak sistemik, itu bahaya sekali. Kita tidak bisa mengambil resiko yang lebih besar," tutup dia. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Laba Bersih Bank Mega Anjlok 13 Persen di 2023
Laba Bersih Bank Mega Anjlok 13 Persen di 2023

Adapun total kredit di tahun 2023 mencapai Rp65,68 triliun, turun dibandingkan tahun 2022 yang sebesar Rp69,7 triliun.

Baca Selengkapnya
Deutsche Bank PHK Massal, Pecat 3.500 Karyawan Tahun Ini
Deutsche Bank PHK Massal, Pecat 3.500 Karyawan Tahun Ini

Deutsche Bank pecat 3.500 karyawan demi penghematan biaya operasional sebesar USD2,7 miliar atau setara Rp42,27 triliun.

Baca Selengkapnya
DPR Dukung Keputusan BTN Batal Akuisisi Bank Mualamat Indonesia, Ini Alasannya
DPR Dukung Keputusan BTN Batal Akuisisi Bank Mualamat Indonesia, Ini Alasannya

Alasan DPR RI mendukung langkah Bank Tabungan Negara (BTN) membatalkan akuisisi Bank Muamalat Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kunjungi LPS AS, Komisi XI Gali Strategi dalam Resolusi Bank Gagal
Kunjungi LPS AS, Komisi XI Gali Strategi dalam Resolusi Bank Gagal

Sepanjang 2023, Amerika Serikat (AS) didera persoalan kebangkrutan sejumlah bank besar, diantaranya SVB hingga Signature Bank of New York.

Baca Selengkapnya
OJK Mau Pangkas 500 BPR, Ketua LPS: Kita kan Kaya, Punya Cukup Dana Bayar Klaim Simpnan
OJK Mau Pangkas 500 BPR, Ketua LPS: Kita kan Kaya, Punya Cukup Dana Bayar Klaim Simpnan

Purbaya menilai, jika OJK melakukan pemangkasan dari 1.500 BPR menjadi 1.000 BPR dalam waktu serentak, dia lebih mengkhawatirkan pihak OJK.

Baca Selengkapnya
Terungkap Alasan Muhammadiyah Tarik Dana Simpanan dari BSI
Terungkap Alasan Muhammadiyah Tarik Dana Simpanan dari BSI

Penempatan dana Muhammadiyah terlalu banyak yang berada di BSI.

Baca Selengkapnya
OJK Denda Bank BCA Rp100 Juta, Begini Tanggapan Perusahaan
OJK Denda Bank BCA Rp100 Juta, Begini Tanggapan Perusahaan

Sanksi tersebut berupa denda Rp100 juta atas kasus reksa dana yang dikelola PT Berlian Aset Manejemen (BAM).

Baca Selengkapnya
Heboh Muhammadiyah Tarik Dana dari BSI, OJK: Tidak Ada Isu Perlu Dikhawatirkan
Heboh Muhammadiyah Tarik Dana dari BSI, OJK: Tidak Ada Isu Perlu Dikhawatirkan

Terkait hubungan antara BSI dan Muhammadiyah, Dian mengatakan bahwa permasalahan tersebut merupakan tugas manajemen dan pemegang saham pengendali.

Baca Selengkapnya
Muhammadiyah Ungkap Alasan Tarik Dana Simpanan, BSI Beri Respons Begini
Muhammadiyah Ungkap Alasan Tarik Dana Simpanan, BSI Beri Respons Begini

Muhammadiyah dan BSI fokus meningkatkan literasi ekonomi syariah kepada masyarakat khususnya UMKM.

Baca Selengkapnya
Akhirnya Utang dari China Cair Rp7 Triliun, Untuk Bayar Pembengkakan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Akhirnya Utang dari China Cair Rp7 Triliun, Untuk Bayar Pembengkakan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Pinjaman senilai Rp7 triliun dari CDB telah dicairkan ke PT KAI.

Baca Selengkapnya
OJK Bubarkan 6 Dana Pensiun di Awal 2024, Ini Daftar dan Alasannya
OJK Bubarkan 6 Dana Pensiun di Awal 2024, Ini Daftar dan Alasannya

Hingga Juni 2024, OJK menyetujui penetapan pembubaran atas 6 Dana Pensiun Pemberi Kerja dengan Program Pensiun Manfaat Pasti.

Baca Selengkapnya