Perbankan Indonesia belum memenuhi target penyaluran kredit UMKM
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) mengungkapkan sekitar 20 persen perbankan Tanah Air belum memenuhi target rasio penyaluran kredit Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Padahal, target yang dicanangkan pada 2015 sebesar 5 persen.
Direktur Departemen Pengembangan UMKM Bank Indonesia Yunita Resmi Sari mengatakan, target tersebut telah diatur dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 14/22/PBI/2012. PBI tersebut mengatur pemenuhan minimum rasio kredit UMKM secara bertahap.
Pada 2015 ditargetkan penyaluran kredit sebesar 5 persen. Pada 2016 sebesar 10 persen dan 2017 mencapai 15 persen. Sedangkan, untuk 2018 target tersebut naik menjadi sebesar 20 persen.
-
Apa saja syarat kredit UMKM di bank? Ketika mengajukan pinjaman, anda sudah berusia minimal 21 tahun atau sudah menikah, memiliki NPWP (untuk KUR Kecil), calon debitur memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK) dibuktikan dengan kartu identitas berupa Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP), dan telah melakukan kegiatan usaha minimal 1 tahun.
-
Bagaimana cara Bank Jatim bantu UMKM? Sebab, emiten dengan kode BJTM itu berkomitmen mendukung program pemerintah, khususnya dalam rangka memperluas akses pembiayaan kepada usaha produktif, meningkatkan daya saing UMKM, serta mendorong pertumbuhan ekonomi dan penyerapan tenaga kerja.
-
Bagaimana BRI mendorong pertumbuhan kredit UMKM? Hingga kuartal I/2023, BRI sendiri berhasil mencatat pertumbuhan kredit di sektor UMKM sebesar 9,6% year on year (yoy) dengan nominal mencapai Rp989,6 triliun. Jumlah tersebut mengambil porsi 83,86% dari total kredit BRI.
-
Mengapa Bank Jatim mendukung UMKM binaan di Misi Dagang Bengkulu? 'Keikutsertaan Misi Dagang selama ini menjadi bentuk komitmen bankjatim yang tidak hanya support di bidang pendanaan, tetapi juga menghadirkan solusi bagi perkembangan UMKM di Jawa Timur baik pada sisi promosi maupun akses pasar. Karena itu, kami fasilitasi UMKM binaan bankjatim untuk ikut misi dagang di Bengkulu kali ini,' paparnya.
-
Bagaimana cara BKPM mencapai target Indonesia Emas? Untuk mencapai pertumbuhan itu, maka hilirisasi sebagai dongkrak yang efektif. Bahlil juga menuturkan, pemerintah sudah membuat desain besar di berbagai sektor untuk hilirisasi. Di antaranya, minyak dan gas, mineral dan batubara, perkebunan, perikanan, kehutanan, dan pertanian.'Kita menciptakan nilai tambah di sini, supaya menciptakan lapangan pekerjaan. Kalau lapangan pekerjaan tercipta, hilirisasi terbangun, pendapatan negara naik, upah naik, gaji pegawai negeri juga naik,' imbuhnya.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
"Targetnya Desember bisa 5 persen. Kurang dari 20 persen dari total bank belum bisa penuhi target 5 persen. Nah mereka masih punya waktu," ujarnya di Kantor Bank Indonesia, Jakarta, Senin (6/7).
Perbankan yang telah mencapai target, lanjutnya, akan mendapat insentif dalam bentuk kelonggaran batas atas Loan to Funding Ratio (LFR) menjadi 94 persen. LFR adalah aturan baru, di mana surat berharga masuk dalam perhitungan Loan to Deposit Ratio kebijakan giro wajib minimum (GWM-LDR).
Sementara, untuk bank yang tidak dapat mencapai target tersebut, maka akan terkena disinsentif. "Jika porsi penyaluran kredit UMKM-nya di bawah 5 persen dan NPL (kredit macet) di atas 5 persen maka bank akan terkena disinsentif yakni akan dikurangi jasa giro yang tadinya 3 persen menjadi 2,5 persen," jelasnya.
Bank sentral yakin industri perbankan akan mendorong kredit UMKM sesuai dengan target. Sebagai mana diketahui, berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) total bank yang ada di Indonesia berjumlah 118 bank.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Target penyaluran kredit perbankan UMKM hingga 30 persen sulit tercapai karena berbagai faktor. Sebab, ekspansi bisnis UMKM kini tengah melemah.
Baca SelengkapnyaPadahal, lanjut Jokowi, dukungan kredit perbankan amat diperlukan pelaku UMKM dalam menjalankan maupun mengembangkan skala bisnisnya.
Baca SelengkapnyaSebanyak 29,2 juta pelaku UMKM saat ini belum memperoleh akses pembiayaan dari perbankan.
Baca SelengkapnyaKesenjangan antara kebutuhan kredit masyarakat dan penyaluran dana dari institusi keuangan masih tinggi.
Baca SelengkapnyaOJK mencatat, industri fintech menunjukkan kinerja yang baik.
Baca SelengkapnyaSekitar 30 juta UMKM belum mengakses pembiayaan perbankan.
Baca SelengkapnyaAFPI mencatat, sejak tahun 2017 hingga Mei 2023, pendanaan untuk usaha mikro kecil menengah (UMKM) mencapai Rp621 triliun.
Baca SelengkapnyaPer hari ini, penyaluran KUR baru mencapai Rp233,5 triliun.
Baca SelengkapnyaPenyaluran KUR tersebut masih sangat rendah dan jauh dari target yang ditetapkan dalam APBN 2023 sebesar Rp297 triliun.
Baca SelengkapnyaUMKM merupakan tulang punggung ekonomi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMelihat penyaluran KUR yang stagnan, pihaknya memiliki tiga terobosan penting. Pertama meminta kepada pihak perbankan tak minta angunan.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia tumbuh sebesar 4,94 persen (yoy) di Kuartal III-2023.
Baca Selengkapnya