Perbanyak Unicorn, Indonesia Butuh 600.000 Tenaga Kerja Melek Digital per Tahun
Merdeka.com - Pemerintah tengah mendorong pertumbuhan perusahaan rintisan atau startup lokal. Diharapkan, startup Indonesia bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri dan menciptakan unicorn-unicorn anyar.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menyatakan, selain memberikan izin, pemerintah seharusnya bisa menjadi fasilitator bagi startup untuk bisa berdiri sempurna.
"Banyak startup, tapi mereka kurang kenal calon investor di dalam negeri, apalagi yang global. Investor juga tidak tahu startup mana yang bagus. Jadi pemerintah ini mencomblangi," ungkap Menteri Rudiantara dalam Seminar Nasional Kolaborasi Milenial dan Fintech Menyongsong Revolusi Industri 4.0, Solo, Sabtu (9/3).
-
Apa itu unicorn dalam dunia startup? Unicorn adalah istilah yang dipakai dalam industri modal ventura untuk menggambarkan perusahaan rintisan swasta dengan nilai valuasi lebih dari 1 miliar dollar AS.
-
Bagaimana cara mengatasi kekurangan talenta digital di Indonesia? Untuk mencapai jumlah itu dibutuhkan kolaborasi pentahelix. Model kolaborasi yang melibatkan lima unsur yaitu: Akademisi, Bisnis, Masyarakat, Pemerintah, Media.
-
Bagaimana perusahaan startup mencapai status unicorn? Perusahaan yang mencapai nilai sebesar itu, tentu sangat jarang terjadi. Maka dari itu, menyandang status sebagai perusahaan startup unicorn sudah mendapat pencapaian luar biasa.
-
Kenapa istilah unicorn digunakan untuk startup? Dalam mitologi Yunani, unicorn adalah hewan langka mirip kuda yang memiliki tanduk di kepala. Kemudian istilah ini diambil untuk menggambarkan perusahaan startup dengan nilai valuasi yang mencapai 1 miliar dollar.
-
Bagaimana Menko Airlangga dorong pengembangan talenta digital? “Pemerintah berharap adanya program-program pengembangan talenta digital dapat menjadikan backbone IT tidak di negara lain, tetapi di Indonesia,“
-
Mengapa Indonesia kekurangan talenta digital? Sayangnya, di saat adopsi teknologi itu makin gencar dilakukan di negara-negara lain, Indonesia justru masih banyak kekurangan talenta.
Selain menjadi fasilitator antara investor dengan startup, tidak kalah penting juga, pemerintah akan mendukung penyediaan sumber daya manusia yang selaras dengan perkembangan industri 4.0 ini.
Digital talent adalah sumber daya manusia yang kompeten terutama dalam bidang digital, termasuk fintech. Mereka diproyeksikan memahami Artificial Intelligence (AI), robotik dan teknologi lainnya kemudian mengimplementasikannya dalam ranah bisnis. Dalam kurun waktu 5 hingga 10 tahun, Indonesia harus bisa memiliki digital talent dalam jumlah yang besar.
Menteri Rudiantara juga menyatakan pemenuhan digital talent ini akan mendukung startup menjadi Unicorn. Setidaknya dibutuhkan 600.000 digital talent per tahunnya untuk bisa membantu startup menjadi Unicorn.
"Kita targetkan nanti Unicorn akan bertambah. Sumber daya manusianya juga harus kita bina supaya bisa jelas ke depannya akan disalurkan kemana," tambahnya.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemerintah bekerjasama dengan perusahaan swasta maupun kampus untuk mencetak inkubator baru.
Baca SelengkapnyaSayangnya, di saat adopsi teknologi itu makin gencar dilakukan di negara-negara lain, Indonesia justru masih banyak kekurangan talenta.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus melakukan kerja sama dengan berbagai paltform teknologi asing
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data Startup Ranking, jumlah perusahaan rintisan di dunia per 10 Mei 2023 mencapai 144.688.
Baca SelengkapnyaIndonesia masih dihadapkan pada tantangan besar untuk menuju ekonomi digital.
Baca SelengkapnyaMenteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi menyebut Microsoft dapat insentif seperti di negara lainnya.
Baca SelengkapnyaAda 6 tantangan yang perlu diselesaikan agar ekonomi digital Indonesia tembus Rp9.732 triliun di tahun 2030.
Baca SelengkapnyaBagi para pebisnis kelas UMKM, digitalisasi membawa bisnis konvensionalnya naik level.
Baca SelengkapnyaMelalui program Prakerja, pemerintah menyediakan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan pasar tenaga kerja, menjangkau hingga 18 juta penerima manfaat.
Baca SelengkapnyaIndonesia terus meraih peluang untuk memaksimalkan ekonomi digital.
Baca SelengkapnyaSandiaga pun yakin seluruh targetnya bisa tercapai berkat antusiasme yang luar biasa dari para pelaku usaha UMKM.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengatakan, untuk mewujudkan visi Indonesia emas, Sumber Daya Manusia (SDM) menjadi kekuatan pertama.
Baca Selengkapnya