Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Percepat bangun kilang Tuban, Pertamina & Rosneft setor USD 200 juta

Percepat bangun kilang Tuban, Pertamina & Rosneft setor USD 200 juta kilang minyak pertamina di cilacap. ©2014 merdeka.com/angga yudha pratomo

Merdeka.com - PT Pertamina (Persero) dan perusahaan Rusia, Rosneft menyetor deposit masing-masing USD 200 juta sebagai bentuk keseriusan pelaksanaan proyek kilang minyak baru di Tuban, Jatim. Penyetoran deposit tersebut menyusul penandatanganan perusahaan patungan (joint venture agreement/JVA) kedua perusahaan pada 5 Oktober 2016.

"Pertamina dan Rosneft bekerja cepat merealisasikan megaproyek kilang di Tuban, Jawa Timur," ujar Direktur Megaproyek Pengolahan dan Petrokimia Pertamina Rachmad Hardadi seperti dilansir Antara di Jakarta, Minggu (30/10).

Hardadi mengatakan, Rosneft juga telah menyepakati pemberian opsi kepada Pertamina untuk menggarap lapangan migas di Rusia dengan tingkat produksi minimal 30.000 barel setara minyak per hari dan dengan cadangan minimal 200 juta barel setara minyak.

Orang lain juga bertanya?

"Opsi ini akan meningkatkan ketahanan energi nasional yang membutuhkan tambahan produksi migas untuk memenuhi kebutuhan energi yang semakin meningkat," ujarnya.

Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro mengatakan berdasarkan JVA, komposisi kepemilikan saham ditetapkan masing-masing Pertamina 55 persen dan Rosneft 45 persen.

JVA juga mengatur antara lain manajemen perusahaan dan tata kelola, bahan baku, pemasaran dan offtaker (pembeli), prinsip-prinsip pendanaan, SDM, dan standard clauses.

Menurut dia, saat ini, para pihak sedang melaksanakan studi kelayakan bank (bankable feasibility study/BFS), sedangkan keputusan investasi akhir (final investment decision/FID) akan dilakukan setelah hasil BFS, desain teknik dasar (basic engineering design/BED) dan desain rinci (front end engineering design/FEED).

Kapasitas desain pengolahan Kilang Tuban adalah 300.000 barel per hari dengan kompleksitas kilang di atas sembilan "nelson complexity index" (NCI) dan karakteristik produk level Euro 5.

Bahan baku akan diperoleh dari minyak mentah impor jenis sour dengan grade medium dan heavy. Proyek juga akan dibangun unit catalytic cracker berskala besar dan kompleks petrokimia.

Selain itu, Kilang Tuban didesain dapat menerima kapal supertanker (VLCC) dengan bobot mati hingga 300.000 ton. "Dengan dukungan kuat dari segenap 'stakeholder' dan mitra, kami yakin setiap tahapan dapat dilalui dengan baik," kata Wianda.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Akuisisi Blok Masela, Pertamina Bakal Bayar Rp9,7 Triliun
Akuisisi Blok Masela, Pertamina Bakal Bayar Rp9,7 Triliun

Dalam hal ini, Pertamina melalui PT Pertamina Hulu Energi (PHE) mendapat porsi 20 persen. Sementara Petronas Masela Sdn Bhd sebesar 15 persen.

Baca Selengkapnya
Kejar Target Produksi 1 Juta Barel Minyak per Hari, Blok Migas RI Butuh Bantuan Asing
Kejar Target Produksi 1 Juta Barel Minyak per Hari, Blok Migas RI Butuh Bantuan Asing

Selain Rokan, Arifin juga menyebut Blok Cepu yang punya potensi migas lebih besar dari perhitungan saat ini.

Baca Selengkapnya
Pertamina Bakal Bangun Kilang Minyak Raksasa di Kenya
Pertamina Bakal Bangun Kilang Minyak Raksasa di Kenya

Selain Kenya, Kongo juga sudah menawarkan pengelolaan sejumlah blok migas.

Baca Selengkapnya
Harga Minyak Mahal, Pemerintah Kejar Target Produksi Minyak 1 Juta Barel per Hari
Harga Minyak Mahal, Pemerintah Kejar Target Produksi Minyak 1 Juta Barel per Hari

PHE siap mendukung pemerintah untuk mencapai target produksi minyak nasional tahun 2030 sebesar 1 juta Barel per hari.

Baca Selengkapnya
Pertamina Fokus Selesaikan Proyek Kilang Baru Terbesar di Indonesia
Pertamina Fokus Selesaikan Proyek Kilang Baru Terbesar di Indonesia

Hal itu disampaikan oleh Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati saat kunjungan ke proyek RDMP Balikpapan.

Baca Selengkapnya
Keberhasilan Pengelolaan Blok Migas Raksasa oleh Pertamina Dinilai Simbol Kebangkitan Energi Nasional
Keberhasilan Pengelolaan Blok Migas Raksasa oleh Pertamina Dinilai Simbol Kebangkitan Energi Nasional

Pertamina terus berinvestasi dengan melakukan kegiatan pengeboran sumur-sumur baru.

Baca Selengkapnya
Dua Tahun Ambil Alih Blok Rokan, PHR Jadi Penghasil Minyak Terbesar di Indonesia
Dua Tahun Ambil Alih Blok Rokan, PHR Jadi Penghasil Minyak Terbesar di Indonesia

PHR mencatat bahwa tren positif kenaikan produksi sudah terlihat sejak akhir Juli 2023.

Baca Selengkapnya
15 Proyek Migas Ditargetkan Beroperasi Tahun Ini, Nilai Investasi Capai Rp8,7 Tahun
15 Proyek Migas Ditargetkan Beroperasi Tahun Ini, Nilai Investasi Capai Rp8,7 Tahun

Diharapkan produksi minyak mencapai 42.922 barel per hari (BOPD).

Baca Selengkapnya
Usai 2 Tahun Alih Kelola Blok Rokan, PHR Capai Produksi Tertinggi 172.710 BOPD
Usai 2 Tahun Alih Kelola Blok Rokan, PHR Capai Produksi Tertinggi 172.710 BOPD

Produksi PHR di Blok Rokan mencapai 172.710 BOPD, menjadi angka tertinggi sejak alih kelola dan menjadi angka produksi migas tertinggi di Indonesia saat ini.

Baca Selengkapnya
Pertamina Kembangkan Blok Migas di Mogoi-Papua dengan Investasi Tembus USD2 Miliar
Pertamina Kembangkan Blok Migas di Mogoi-Papua dengan Investasi Tembus USD2 Miliar

Salah satu usaha penguatan ketahanan energi dengan meningkatkan eksplorasi dan eksplotasi agar lifting Migas nasional naik.

Baca Selengkapnya
Produksi Minyak Pertamina Naik Jadi 339.000 Barel per Hari di 2023
Produksi Minyak Pertamina Naik Jadi 339.000 Barel per Hari di 2023

Seiring kenaikan produksi, Wiko menyatakan bahwa PHE telah berkontribusi terhadap penerimaan negara dari pajak senilai USD 3 miliar.

Baca Selengkapnya
Indonesia Butuh Investasi Rp307 Triliun per Tahun, Kejar Target Produksi 1 Juta Barel Minyak
Indonesia Butuh Investasi Rp307 Triliun per Tahun, Kejar Target Produksi 1 Juta Barel Minyak

Indonesia menargetkan dapat memproduksi minyak 1 juta barrel per hari dan gas 12 miliar kaki kubik per hari di tahun 2030.

Baca Selengkapnya