Percepat Inklusi Keuangan, BTN Target Agen Batara Capai 6.800 di 2021
Merdeka.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) terus berupaya meningkatkan inklusi keuangan di berbagai daerah di Indonesia. Untuk itu, perseroan menargetkan penambahan jumlah Agen Batara menjadi 6.800 orang hingga akhir tahun ini. Hingga Mei 2021 jumlah Agen Batara mencapai 2.952 orang.
Direktur Utama BTN Haru Koesmahargyo mengatakan, pengembangan Agen Batara lebih dimaksudkan untuk memenuhi tujuan perseroan dalam memperluas keterjangkauan layanan perbankan kepada masyarakat.
"Masih banyaknya masyarakat yang belum tersentuh layanan perbankan membuat kami terus melakukan pengembangan Agen Batara. Kami berharap pengembangan Agen Batara dapat mendukung percepatan inklusi keuangan di Indonesia," ujar Haru dalam keterangan tertulisnya, Rabu (30/6).
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
-
Apa target nasabah BSI di tahun ini? BSI) optimistis jumlah nasabah bisa menembus angka 20 juta pada akhir tahun 2023.
-
Apa kebutuhan Bank Indonesia jelang Nataru 2023? Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Bali, memproyeksikan kebutuhan uang tunai menjelang Hari Raya Natal dan Tahun Baru (Nataru) pada akhir tahun 2023 adalah sebesar Rp 2,7 triliun rupiah.
-
Dimana BNI memiliki jaringan kantor? Saat ini, BNI memiliki tujuh jaringan kantor terluas di luar negeri yang berkedudukan di pusat bisnis dan keuangan dunia antara lain Singapura, Hong Kong, Tokyo, New York, London, Seoul, dan Amsterdam.
-
Apa yang BNI tingkatkan? PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp97.9 triliun di September 2023 kepada Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
-
Siapa yang dibantu oleh Bank BRI? Ketua Klaster Jambu Biji Tanwiedjie, Suyanto, mengatakan bahwa ketika memulai bertani jambu kristal masyarakat desa kerap mengandalkan Bank BRI untuk permodalan usaha.
Berdasarkan data dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), tingkat inklusi keuangan masyarakat hingga kini masih relatif rendah terutama di daerah-daerah di luar Pulau Jawa. Sebanyak 51 persen dari penduduk dewasa atau 95 juta penduduk Indonesia masih diklasifikasikan sebagai tidak memiliki rekening bank atau tidak memiliki akun lembaga jasa keuangan.
Melihat kondisi tersebut, Haru menambahkan, perseroan harus berperan dalam meningkatkan inklusi keuangan dengan terus menggenjot penambahan Agen Batara diberbagai daerah. Agen Batara ini diharapkan dapat memberikan edukasi mengenai pentingnya layanan keuangan perbankan bagi kehidupan mereka.
Haru mengakui, jika inklusi keuangan terus ditingkatkan dan banyak masyarakat yang menabung di perbankan, maka akan memberikan keuntungan tidak hanya bagi para penabung tetapi juga bank. "Tentunya jika masyarakat sudah sadar akan menabung sehingga dana mereka aman. Maka bank dapat menekan cost of fund karena banyaknya dana murah yang ditempatkan," jelasnya.
Untuk itu, BTN akan memperluas ekspansi Agen Batara terutama kepada masyarakat yang memiliki bisnis toko klontong/toko sembako di perumahan yang dibiayai perseroan, kios jasa pengiriman/ekspedisi, mini market berskala lokal dan toko retail lainnya. "Ini bisa jadi basis dana murah BTN," tuturnya.
Haru mengungapkan, sejak Oktober 2020, Bank BTN mengubah strategi pengembangan Branchless Banking menggunakan EDC Mini ATM, agar layanan agen dapat berfokus pada peningkatan CASA dimana target market pelanggan agen adalah nasabah berbasis kartu ATM. Pengembangan Agen Batara untuk mengoptimalkan pengumpulan dana murah juga dinilai berhasil.
Hal ini bisa dilihat dari jumlah saldo rata-rata Agen Batara yang terus meningkat menjadi Rp34,8 juta pada Mei 2021. "Saldo Agen Batara ini naiknya sangat signifikan dari hanya Rp8 juta pada Januari 2021, kini di bulan Mei 2021 sudah melonjak jadi Rp34,8 juta," tegas Haru.
Hingga April 2021 perolehan dana pihak ketiga (DPK) perseroan tumbuh 41,07 persen menjadi Rp289,46 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp205,18 triliun. Pertumbuhan DPK Bank BTN ini jauh melampaui pertumbuhan DPK industri perbankan. Berdasarkan catatan Bank Indonesia (BI), per April 2021 DPK perbankan meningkat 11,5 persen year on year (yoy) menjadi Rp6.558,0 triliun pada April 2021.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pihaknya menargetkan agar dapat menyalurkan pembiayaan KPR Tapera Syariah untuk 1.000 unit pada tahun ini.
Baca SelengkapnyaBTN telah merealisasikan sekitar 112.000 unit KPR subsidi.
Baca SelengkapnyaBTN juga mempertimbangkan potensi penjualan KPR Non Subsidi khususnya untuk Segmen Emerging Affluent.
Baca SelengkapnyaSaat ini, BP Tapera tengah menyusun aturan skema yang nantinya akan berlaku.
Baca SelengkapnyaDengan adanya 1 juta AgenBRILink, diharapkan akan semakin memperluas cakupan layanan keuangan dari kota-kota besar hingga desa-desa terpencil.
Baca SelengkapnyaBTN menargetkan dapat mencapai perolehan CASA Rp200 triliun atau menempati porsi 53 persen dari total simpanan di Bank BTN pada akhir 2023.
Baca SelengkapnyaDari total DPK tersebut, dana murah berupa tabungan dan deposito (Current Account Saving Account/CASA) menyumbang hampir setengahnya.
Baca SelengkapnyaAkad massal serentak KPR Bank BTN ini sekaligus sebagai rangkaian kegiatan Hari Perumahan Nasional atau Hapernas tahun 2023.
Baca SelengkapnyaKehadiran AgenBRILink juga memberikan peluang usaha bagi para warga di berbagai daerah, khususnya di wilayah yang sebelumnya tidak terjangkau oleh Perbankan.
Baca Selengkapnyalayanan BTN Prospera untuk nasabah segmen Emerging Affluent, yang memiliki dana simpanan sekitar Rp100 juta hingga Rp500 juta.
Baca SelengkapnyaTercatat, aset BTN naik dari Rp361,20 triliun pada 2020 menjadi Rp455,60 triliun pada semester I-2024.
Baca SelengkapnyaTapera diperluas dan diterapkan untuk pekerja mandiri dan swasta
Baca Selengkapnya