Percepat Pembelajaran Tatap Muka, Vaksinasi Anak 6-11 Tahun jadi Prioritas Awal 2022
Merdeka.com - Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto meminta, vaksinasi pada anak menjadi prioritas pada kuartal I-2022. Alasannya, anak-anak merupakan bagian dari kelompok yang rentan seperti halnya orang-orang yang berusia lanjut.
Apalagi di musim libur natal dan tahun baru, tidak jarang anak-anak bertemu dengan kakek-neneknya yang sama-sama kelompok rentan terinfeksi virus corona.
"Vaksinasi anak-anak menjadi penting karena kita ketahui anak-anak termasuk golongan yang rentan dan sering bertemu dengan kakek-neneknya yang juga termasuk golongan rentan," kata Menko Airlangga saat meninjau kegiatan vaksinasi anak di SDN 05 Kemanggisan, Jakarta Barat, Jumat (31/12).
-
Kenapa anak harus divaksinasi? Vaksinasi atau imunisasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan anak-anak kita.
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
-
Bagaimana vaksin melindungi anak? Pemberian vaksinasi ini merupakan langkah penting untuk mencegah munculnya sejumlah masalah kesehatan.
-
Siapa yang perlu divaksinasi MMR? Pemberian vaksin MMR sangat penting tidak hanya untuk anak-anak, tetapi juga bagi orang dewasa yang belum mendapatkan vaksinasi lengkap atau memiliki kekebalan rendah terhadap penyakit ini.
-
Kenapa imunisasi terlambat bisa membuat anak lebih rentan terhadap penyakit? Anak yang tidak menjalani imunisasi sesuai jadwal mungkin tidak mendapatkan perlindungan yang optimal dari penyakit tertentu. Hal ini membuat mereka lebih rentan terhadap infeksi, dan jika terinfeksi, durasi penyakit yang dialami bisa lebih lama dibandingkan dengan anak yang telah menyelesaikan vaksinasi.
-
Mengapa anak-anak yang belum divaksinasi berisiko tinggi terkena gondongan? Anak-anak yang belum menerima vaksinasi untuk mencegah gondongan berisiko tinggi terinfeksi penyakit ini.
Akselerasi vaksinasi kepada anak usia 6-11 tahun dilakukan untuk mempercepat dan mendorong tercapainya kekebalan kelompok. Selain itu, untuk mendukung pelaksanaan pembelajaran tatap muka dalam memenuhi hak anak-anak untuk mendapatkan pendidikan yang lebih berkualitas.
Upaya percepatan dan perluasan vaksinasi bagi anak ini membutuhkan kolaborasi semua pihak. Baik dari pemerintah Pusat, daerah, sekolah, tenaga kesehatan, media, hingga peran serta orang tua siswa.
Orangtua Siswa Diminta Ingatkan Protokol Kesehatan untuk Anak-anak
Menko Airlangga juga meminta kepada para orangtua siswa untuk selalu mengingatkan anaknya tentang protokol kesehatan. Membiasakan anak-anak untuk memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak aman saat keluar rumah.
"Saya mohon juga kepada orang tua untuk terus mengajarkan kepada anaknya tentang protokol kesehatan," kata dia.
Sebagai informasi, sampai tanggal 30 Desember 2021 pukul 18.00 WIB, tercatat jumlah vaksinasi dosis 1 telah mencapai 160,28 juta penduduk atau sebesar 76,96 persen dari target. Untuk vaksinasi dosis 2 telah diberikan kepada 113,27 juta penduduk atau sebesar 54,39 persen.
Sementara itu vaksinasi dosis 3 atau booster telah diberikan kepada 1,29 juta penduduk atau sebesar 87,75 persen dari target vaksinasi tambahan.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemkot Tasikmalaya memulai program vaksinasi rotavirus (RV) dan human papillomavirus (HPV) pada Rabu (9/8).
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan agar anak-anak harus mendapatkan vaksin polio sebanyak empat kali.
Baca SelengkapnyaMulai 1 Januari 2024, vaksinasi Covid-19 bagi masyarakat umum berbayar.
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaKegiatan ini dilakukan secara massal dan serentak sebagai bentuk penanggulangan kejadian luar biasa atau KLB Polio.
Baca SelengkapnyaUntuk mencegah terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB), pemerintah terus mendorong program imunisasi polio dengan menggelar PIN.
Baca SelengkapnyaVaksin HPV diberikan untuk melindungi diri dari inveksi HPV yang merupakan penyebab kanker serviks.
Baca SelengkapnyaCakupan imunisasi PCV pada bayi tahun 2023, yakni sebanyak 139.887 atau 84,48 persen.
Baca SelengkapnyaDiare hingga saat ini masih menjadi salah satu penyebab kesakitan dan kematian tertinggi pada bayi.
Baca SelengkapnyaPemerintah dinilai kecolongan lantaran sibuk dengan pencegahan pandemi Covid-19.
Baca Selengkapnya"Pencegahan stunting diawali dengan pemahaman orang tua dan keluarga akan pentingnya gizi," kata Budi.
Baca SelengkapnyaPemkot Tarakan melaksanakan Kick Off pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio 2024.
Baca Selengkapnya