Percepat Penanganan Virus Corona, Kementan Pangkas Rp3,6 Triliun
Merdeka.com - Kementerian Pertanian mengusulkan penyesuaian anggaran dari Rp21,05 triliun menjadi Rp17,44 triliun, atau terdapat pemangkasan sebesar Rp3,61 triliun dalam rangka percepatan penanganan virus corona. Ini sejalan dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 4 Tahun 2020 tentang Refocussing Kegiatan, Realokasi Anggaran serta Pengadaan Barang dan Jasa dalam rangka percepatan penanganan COVID-19.
"Basis anggaran yang semula sebesar Rp21,05 triliun diusulkan mengalami penyesuaian menjadi Rp17,44 triliun yang didistribusikan ke 11 Eselon I," kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam rapat virtual bersama Komisi IV DPR RI di Jakarta, dikutip Antara, Kamis (16/4).
Ada pun rincian realokasi anggaran Kementerian Pertanian sesuai Peraturan Presiden No. 54 Tahun 2020 tentang Perubahan Postur dan Rincian APBN TA 2020, sebagai berikut:
-
Kenapa Kemnaker minta anggaran pertanian dinaikkan? 'Kuncinya cuma satu Pak dan tidak bisa ditawar-tawar yaitu anggaran. Bapak harus Ingatkan semua pihak bahwa bapak punya posisi tawar untuk menambah anggaran agar lebih baik. Negara tidak ada salahnya menambah anggaran pertanian. Mohon maaf Pak, kita sampai 50 tahun lagi pindah ibukota enggak apa-apa, tetapi kalau kelaparan 2 tahun saja bisa bubar kita pak,' ujar Alimin, Rabu (8/11).
-
Bagaimana cara Mentan reformasi pertanian? Mentan mengatakan, Vietnam dan Indonesia adalah dua negara besar yang sama-sama memiliki potensi pertanian luar biasa. Khusus di Indonesia, Mentan menyampaikan bahwa pemerintah terus mereformasi pertanian tradisional ke pertanian modern yang lebih efisien serta mampu menekan biaya hingga 50 persen. 'Teknologi dan mekanisasi yang presisi adalah poin yang juga kami sampaikan untuk meningkatkan produktivitas dan indeks pertanaman padi di lahan rawa,' katanya.
-
Siapa yang meminta anggaran Rp20 triliun? Jelang rapat, Menteri HAM Natalius Pigai sempat dicecar terkait permintaan anggaran Rp20 triliun.
-
Apa yang sedang dilakukan Kementerian ATR/BPN? Kementerian ATR/BPN telah menyelamatkan aset-aset negara melalui program sertifikasi tanah aset dengan estimasi nilai yang terselamatkan mencapai ± Rp643,9 triliun.
-
Bagaimana anggaran tambahan KKP akan digunakan? Rinciannya, Rp200 miliar untuk penambahan biaya operasional kapal pengawas selama 60 hari sehingga total hari layar menjadi 100 hari yang dikelola Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Perikanan dan Kelautan (DJPSDKP).
-
Kenapa Kementan tambah alokasi pupuk? 'Karena itu kita usulkan alokasi pupuk bersubsidi ditingkatkan dari 4,73 juta ton menjadi 9,55 juta ton. Kita berupaya terus untuk menambah alokasi pupuk bersubsidi, sesuai dengan arahan Presiden dan saat ini telah disetujui oleh DPR untuk mengembalikan alokasi pupuk subsidi menjadi 9,55 juta ton,' jelas Mentan Amran, Kamis (2/5/2024).
1. Sekretariat Jenderal dari Rp1,86 triliun menjadi Rp1,84 triliun atau penghematan sebesar Rp17,03 miliar;
2. Direktorat Jenderal Tanaman Pangan dari Rp5,76 triliun menjadi Rp4,25 triliun atau penghematan sebesar Rp1,5 triliun;
3. Direktorat Jenderal Hortikultura Perkebunan dari Rp1,08 triliun menjadi Rp791 miliar atau penghematan sebesar Rp290 miliar;
4. Direktorat Jenderal Perkebunan dari Rp1,52 triliun menjadi Rp1,15 triliun atau penghematan sebesar Rp372 miliar;
5. Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan dari Rp2,02 triliun menjadi Rp 1,76 triliun atau penghematan sebesar Rp254 miliar;
6. Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian dari Rp3,5 triliun menjadi Rp 2,59 triliun atau penghematan sebesar Rp907 miliar;
7. Badan Litbang Pertanian dari Rp1,8 triliun menjadi Rp1,69 triliun atau penghematan sebesar Rp106 miliar;
8. Badan PPSDM Pertanian dari Rp1,7 triliun menjadi Rp1,58 triliun atau penghematan sebesar Rp116 miliar;
9. Badan Karantina Pertanian dari Rp1,02 triliun menjadi Rp983 miliar atau penghematan sebesar Rp42,2 miliar;
Refocussing Kegiatan
Selanjutnya, Kementerian Pertanian juga mengusulkan refocussing kegiatan dan realokasi anggaran tahun 2020 sebesar Rp1,85 triliun, yang diperuntukkan bagi:
1. Mendukung pencegahan penularan COVID-19 sebesar Rp45 miliar, dengan rincian kegiatan: a) penyiapan sarana dan peralatan medis, b) pembelian suplemen dan daya tahan tubuh, dan c) sterilisasi seluruh gedung lingkup Kementerian Pertanian;
2. Mendukung pengamanan ketersediaan pangan sebesar Rp198,95 miliar, meliputi: a) operasi pasar pangan murah dan stabilisasi harga pangan, b) bantuan penyerapan gabah dan transportasi/angkutan distribusi pangan, dan c) pemantapan ketersediaan, stabilisasi pasokan dan harga pangan pokok; serta
3. Merancang kegiatan Social Safety Net termasuk program padat karya sebesar Rp1,60 triliun, meliputi kegiatan: a) padat karya gerakan pengendalian OPT, b) padat karya olah tanah dan percepatan tanam, c) padat karya perkebunan, d) padat karya rehabilitasi Jaringan Irigasi Tingkat Usaha Tani (JITUT), e) padat karya pembangunan embung pertanian, f) padat karya optimasi lahan rawa, g) padat karya irigasi perpipaan dan perpompaan serta antisipasi kekeringan dan banjir, h) padat karya Sekolah Lapang Petani, i) penumbuhan jiwa kewirausahaan dan penyerapan tenaga kerja pertanian serta pembinaan UMKM pertanian, j) bantuan benih pangan, hortikultura dan perkebunan, k) bantuan pangan dan penguatan KRPL, dan l) fasilitasi bantuan ayam/kambing/domba untuk penanganan dampak penyebaran Covid-19 dan mendukung ketersediaan pangan.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anggaran Kementan untuk tahun 2025 mengalami pengurangan dibandingkan tahun 2024, meskipun peran Kementan sangat vital.
Baca SelengkapnyaPernyataan Prabowo tersebut merespon pertanyaan Ganjar Pranowo saat Debat Capres KPU Minggu (9/1) malam.
Baca SelengkapnyaBerikut rincian penyaluran anggaran kesehatan di 2023.
Baca SelengkapnyaStaf Khusus Menkeu Yustinus Prastowo menjelaskan, sebagian anggaran Kementerian dan Lembaga diutamakan untuk penanganan pandemi covid-19
Baca SelengkapnyaStaf Khusus Menkeu menjelaskan, adanya pengurangan anggaran Kementerian dan Lembaga lantaran APBN diprioritaskan untuk pandemi covid-19.
Baca SelengkapnyaRencana Kerja Pemerintah (RKP) Kementan 2025 akan difokuskan pada empat program yakni ketersediaan, akses dan konsumsi pangan berkualitas.
Baca SelengkapnyaKementerian Kelautan dan Perikanan mendapatkan pagu anggaran tahun 2025 sebesar Rp6,22 triliun.
Baca SelengkapnyaPenambahan anggaran ini diperlukan seiring meningkatnya jumlah petani calon penerima pupuk subsidi.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani mencatat, realisasi pembiayaan SBN mencapai Rp141,6 triliun atau turun 2 persen secara yoy dibandingkan Mei 2023 sebesar Rp144,5 triliun.
Baca SelengkapnyaBelanja untuk penanganan iklim setara 3,5 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Baca SelengkapnyaMentan Andi Amran Sulaiman menyatakan pemerintah menganggarkan bantuan untuk petani Rp33 triliun. Ddia optimistis swasembada pangan tercapai dalam tiga tahun.
Baca SelengkapnyaAnggaran terbesar dialokasikan untuk program percepatan (quick wins) lumbung pangan.
Baca Selengkapnya