Perekonomian memburuk, pekan berat bagi IHSG
Merdeka.com - Pekan ini diakui sebagai pekan yang berat bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Salah satunya karena IHSG tidak dapat meninggalkan zona merahnya. Melirik ke belakang, kondisi yang dialami IHSG saat ini berbeda dengan sebelumnya. Di mana sentimen yang ada tidak sepenuhnya kondusif sehingga pergerakan positif yang diharapkan pasca libur Lebaran tampaknya tidak terjadi.
Analis Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, IHSG memang sempat mengalami penguatan. Namun karena tidak diimbangi dengan positifnya sentimen yang ada, maka hanya dimanfaatkan untuk profit taking.
Bahkan ada pernyataan maupun komentar dari para pejabat yang memperlihatkan seolah-olah kondisi ekonomi Indonesia berada dalam kondisi yang baik. Kondisi itu tidak membuat pasar semakin membaik. Bahkan yang terjadi sebaliknya justru pelaku pasar memperbesar daya jualnya sehingga IHSG pun terpaksa terperosok ke lembah merah.
-
Kenapa BRI menilai kenaikan BI Rate tidak berdampak signifikan? Dirut BRI menilai kenaikan BI Rate dinilai tidak akan berdampak signifikan terhadap likuiditas BRI secara umum.
-
OJK sebut kondisi apa di sektor jasa keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023 menilai sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil didukung permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga sehingga meningkatkan optimisme bahwa sektor jasa keuangan mampu memitigasi risiko meningkatnya ketidakpastian global baik dari higher for longer suku bunga global maupun peningkatan tensi geopolitik.
-
Bagaimana OJK menilai stabilitas sektor keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kenapa pembangunan IKN di era Prabowo-Gibran diprediksi kurang maksimal? Hal itu, dikarenakan Prabowo berencana akan menggelontorkan dana untuk pembangunan IKN sebanyak Rp16 triliun per tahun.
-
Kenapa OJK melihat sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kenapa harga saham turun? Sebaliknya, jika kinerja kurang bagus juga bisa membuat harga saham jadi turun. Misalnya ketika mengalami penurunan pendapatan, perusahaan terkena isu negatif, hingga jika terlibat kasus hukum. Sentimen Pasar yang Positif Sentimen pasar maksudnya adalah persepsi investor terhadap kondisi pasar. Jika ada banyak orang yang melihat prospek perusahaan secara positif, hal tersebut bisa mendorong permintaan saham semakin meningkat dan harganya juga ikut naik. Berbeda jika sentimen pasar mulai berubah ke arah negatif. Misalnya saat perusahaan terkena kasus yang membuat kepercayaan investor hilang.
"Masih adanya imbas pelemahan di bursa saham AS dan kurang kondusifnya sentimen yang ada membuat IHSG memperpanjang pelemahannya. Terutama untuk nilai tukar Rupiah yang terus longsor membuat kondisi makin tidak kondusif dan berimbas pada aksi jual berlebihan dari para investor," ujar Reza kepada merdeka.com, Jakarta, Sabtu (24/8).
Usai pidato presiden terkait RAPBN 2014, paket kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia, pasar tidak bereaksi. Menurut Reza, asumsi-asumsi makro pun dianggap tidak realistis. Ditambah lagi dengan makin memerahnya pasar obligasi di mana yield yang diminta terus meningkat.
Di sisi lain, adanya aturan GWM-LDR sebesar 78-92 persen dari sebelumnya 100 persen turut direspon negatif karena dinilai mengurangi likuiditas kredit perbankan.
"Pelaku pasar melihat perekonomian Indonesia akhir-akhir ini menunjukkan data negatif secara bertahap yang menunjukkan perlambatan pertumbuhan ekonomi, lonjakan inflasi, dan peningkatan defisit neraca perdagangan dan neraca berjalan," jelas dia.
Berkaca dari pelemahan IHSG sepanjang pekan ini, level IHSG telah menyamai level pada periode awal September 2012. Aksi profit taking justru kembali terjadi jelang akhir pekan meski adanya instruksi kepada BUMN untuk melakukan buyback saham.
Namun, ini tertutupi pernyataan Presiden SBY yang pesimis akan kondisi ekonomi dan menyatakan berat mencapai pertumbuhan ekonomi 6,3 persen. Dengan begitu, harapan untuk melanjutkan rebound kembali terhalangi.
Sebagai catatan, sepanjang pekan kemarin, asing tercatat melakukan nett sell sebesar Rp 5,72 triliun jauh lebih tinggi dari pekan sebelumnya sebesar Rp1,37 triliun.
IHSG selama sepekan terkoreksi 398,83 poin turun 8,73 persen atau lebih parah dari pekan sebelumnya yang juga turun 72,13 poin atau turun 1,55 persen.
Penurunan ini juga terasa bagi indeks utama lainnya di mana IDX30 memimpin penurunan dengan melemah 9,41 persen diikuti indeks LQ45 dan MBX yang masing-masing turun 9,17 persen dan 8,84 persen.
Laju indeks sektoral mayoritas juga tampak melemah, di mana penguatan hanya terjadi pada indeks pertambangan yang masih berada pada jalur hijau selama 2 pekan berturut-turut dengan kenaikan 5,46 persen.
Sementara pelemahan dipimpin indeks properti, diikuti indeks perdagangan dan keuangan dengan melemah 16,16 persen, 10,22 persen, dan 10,04 persen. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Berdasarkan data RTI, pada Senin, 5 Agustus 2024 pukul 14.18 WIB, IHSG merosot 4,18 persen ke posisi 7.002.
Baca SelengkapnyaDPR menilai IKN tetap sulit menarik minat investor karena masalah utama bukan pada pergantian pejabatnya, tetapi dasar kebijakan yang keliru
Baca SelengkapnyaTerpantau pada pukul 12.00 WIB mengalami penurunan yang menyentuh angka -1,26 persen atau -86,203 point ke posisi 6.762,964.
Baca SelengkapnyaIHSG pada Selasa (16/4) pagi dibuka melemah 156,25 poin atau 2,14 persen ke posisi 7.130,62.
Baca SelengkapnyaIndeks kinerja manufaktur atau Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia terkontraksi di level 49,3.
Baca SelengkapnyaRapat Dewan Komisioner Bulanan OJK menilai stabilitas sektor jasa keuangan terjaga stabil.
Baca SelengkapnyaDi lain pihak, pemerintah negara barat dan industri menghadapi stimulus fiskal yang sangat terbatas.
Baca SelengkapnyaTensi perang dagang kembali meningkat akibat kenaikan tarif Amerika Serikat dan beberapa negara Amerika Latin terhadap produk-produk dari China.
Baca SelengkapnyaPasar telah mengalami minggu yang kacau, sebagian besar dipicu oleh angka penggajian Amerika.
Baca SelengkapnyaHal itu didukung oleh kondisi dari APBN kebijakan fiskal, kebijakan moneter dari Bank Indonesia dan sektor keuangan yang stabil.
Baca SelengkapnyaTensi geopolitik global masih melanjutkan peningkatan seiring berlanjutnya konflik di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaPadahal, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia lebih baik dari proyeksi semula.
Baca Selengkapnya