Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Perekonomian memburuk, pekan berat bagi IHSG

Perekonomian memburuk, pekan berat bagi IHSG Saham Anjlok. ©2013 Merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Pekan ini diakui sebagai pekan yang berat bagi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Salah satunya karena IHSG tidak dapat meninggalkan zona merahnya. Melirik ke belakang, kondisi yang dialami IHSG saat ini berbeda dengan sebelumnya. Di mana sentimen yang ada tidak sepenuhnya kondusif sehingga pergerakan positif yang diharapkan pasca libur Lebaran tampaknya tidak terjadi.

Analis Trust Securities Reza Priyambada mengatakan, IHSG memang sempat mengalami penguatan. Namun karena tidak diimbangi dengan positifnya sentimen yang ada, maka hanya dimanfaatkan untuk profit taking.

Bahkan ada pernyataan maupun komentar dari para pejabat yang memperlihatkan seolah-olah kondisi ekonomi Indonesia berada dalam kondisi yang baik. Kondisi itu tidak membuat pasar semakin membaik. Bahkan yang terjadi sebaliknya justru pelaku pasar memperbesar daya jualnya sehingga IHSG pun terpaksa terperosok ke lembah merah.

Orang lain juga bertanya?

"Masih adanya imbas pelemahan di bursa saham AS dan kurang kondusifnya sentimen yang ada membuat IHSG memperpanjang pelemahannya. Terutama untuk nilai tukar Rupiah yang terus longsor membuat kondisi makin tidak kondusif dan berimbas pada aksi jual berlebihan dari para investor," ujar Reza kepada merdeka.com, Jakarta, Sabtu (24/8).

Usai pidato presiden terkait RAPBN 2014, paket kebijakan pemerintah dan Bank Indonesia, pasar tidak bereaksi. Menurut Reza, asumsi-asumsi makro pun dianggap tidak realistis. Ditambah lagi dengan makin memerahnya pasar obligasi di mana yield yang diminta terus meningkat.

Di sisi lain, adanya aturan GWM-LDR sebesar 78-92 persen dari sebelumnya 100 persen turut direspon negatif karena dinilai mengurangi likuiditas kredit perbankan.

"Pelaku pasar melihat perekonomian Indonesia akhir-akhir ini menunjukkan data negatif secara bertahap yang menunjukkan perlambatan pertumbuhan ekonomi, lonjakan inflasi, dan peningkatan defisit neraca perdagangan dan neraca berjalan," jelas dia.

Berkaca dari pelemahan IHSG sepanjang pekan ini, level IHSG telah menyamai level pada periode awal September 2012. Aksi profit taking justru kembali terjadi jelang akhir pekan meski adanya instruksi kepada BUMN untuk melakukan buyback saham.

Namun, ini tertutupi pernyataan Presiden SBY yang pesimis akan kondisi ekonomi dan menyatakan berat mencapai pertumbuhan ekonomi 6,3 persen. Dengan begitu, harapan untuk melanjutkan rebound kembali terhalangi.

Sebagai catatan, sepanjang pekan kemarin, asing tercatat melakukan nett sell sebesar Rp 5,72 triliun jauh lebih tinggi dari pekan sebelumnya sebesar Rp1,37 triliun.

IHSG selama sepekan terkoreksi 398,83 poin turun 8,73 persen atau lebih parah dari pekan sebelumnya yang juga turun 72,13 poin atau turun 1,55 persen.

Penurunan ini juga terasa bagi indeks utama lainnya di mana IDX30 memimpin penurunan dengan melemah 9,41 persen diikuti indeks LQ45 dan MBX yang masing-masing turun 9,17 persen dan 8,84 persen.

Laju indeks sektoral mayoritas juga tampak melemah, di mana penguatan hanya terjadi pada indeks pertambangan yang masih berada pada jalur hijau selama 2 pekan berturut-turut dengan kenaikan 5,46 persen.

Sementara pelemahan dipimpin indeks properti, diikuti indeks perdagangan dan keuangan dengan melemah 16,16 persen, 10,22 persen, dan 10,04 persen. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Airlangga Minta Investor Tidak Panik Meski IHSG Anjlok 4 Persen
Airlangga Minta Investor Tidak Panik Meski IHSG Anjlok 4 Persen

Berdasarkan data RTI, pada Senin, 5 Agustus 2024 pukul 14.18 WIB, IHSG merosot 4,18 persen ke posisi 7.002.

Baca Selengkapnya
DPR Beberkan Masalah-Masalah IKN yang Bikin Sulit Tarik Minat Investor
DPR Beberkan Masalah-Masalah IKN yang Bikin Sulit Tarik Minat Investor

DPR menilai IKN tetap sulit menarik minat investor karena masalah utama bukan pada pergantian pejabatnya, tetapi dasar kebijakan yang keliru

Baca Selengkapnya
Ramai Capres-Cawapres Bursa Saham Malah Anjlok, Ternyata Ini Biang Keroknya
Ramai Capres-Cawapres Bursa Saham Malah Anjlok, Ternyata Ini Biang Keroknya

Terpantau pada pukul 12.00 WIB mengalami penurunan yang menyentuh angka -1,26 persen atau -86,203 point ke posisi 6.762,964.

Baca Selengkapnya
FOTO: Pascalibur Panjang Lebaran, IHSG Dibuka Memerah
FOTO: Pascalibur Panjang Lebaran, IHSG Dibuka Memerah

IHSG pada Selasa (16/4) pagi dibuka melemah 156,25 poin atau 2,14 persen ke posisi 7.130,62.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Buka-bukaan soal Parahnya Imbas Gejolak Ekonomi Global ke Indonesia
Sri Mulyani Buka-bukaan soal Parahnya Imbas Gejolak Ekonomi Global ke Indonesia

Indeks kinerja manufaktur atau Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia terkontraksi di level 49,3.

Baca Selengkapnya
Ketua OJK Prediksi Ekonomi 2025 Masih Penuh Ketidakpastian, China Pegang Kartu Truf
Ketua OJK Prediksi Ekonomi 2025 Masih Penuh Ketidakpastian, China Pegang Kartu Truf

Di lain pihak, pemerintah negara barat dan industri menghadapi stimulus fiskal yang sangat terbatas.

Baca Selengkapnya
Ketua OJK: Sektor Jasa Keuangan Terjaga Stabil di Tengah Ketidakpastian Global
Ketua OJK: Sektor Jasa Keuangan Terjaga Stabil di Tengah Ketidakpastian Global

Tensi perang dagang kembali meningkat akibat kenaikan tarif Amerika Serikat dan beberapa negara Amerika Latin terhadap produk-produk dari China.

Baca Selengkapnya
Rupiah Ditutup Melemah Jadi Rp15.955 Per Dolar Amerika Serikat
Rupiah Ditutup Melemah Jadi Rp15.955 Per Dolar Amerika Serikat

Pasar telah mengalami minggu yang kacau, sebagian besar dipicu oleh angka penggajian Amerika.

Baca Selengkapnya
Ketua KSSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia di Triwulan I-2024 Masih Terjaga
Ketua KSSK: Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia di Triwulan I-2024 Masih Terjaga

Hal itu didukung oleh kondisi dari APBN kebijakan fiskal, kebijakan moneter dari Bank Indonesia dan sektor keuangan yang stabil.

Baca Selengkapnya
Tensi Geopolitik Masih Panas, OJK Minta Sektor Jasa Keuangan Waspada
Tensi Geopolitik Masih Panas, OJK Minta Sektor Jasa Keuangan Waspada

Tensi geopolitik global masih melanjutkan peningkatan seiring berlanjutnya konflik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya
Jepang dan Inggris Masuk Jurang Resesi, Ternyata Begini Dampaknya ke Ekonomi Dunia
Jepang dan Inggris Masuk Jurang Resesi, Ternyata Begini Dampaknya ke Ekonomi Dunia

Padahal, Bank Indonesia memperkirakan pertumbuhan ekonomi dunia lebih baik dari proyeksi semula.

Baca Selengkapnya
FOTO: Daya Beli Masyarakat Kelas Menengah Turun, Ini Faktor Pemicunya
FOTO: Daya Beli Masyarakat Kelas Menengah Turun, Ini Faktor Pemicunya

BI mengeluarkan data berdasarkan survei konsumen bahwa daya beli masyarakat menurun, khususnya pada kelompok kelas menengah.

Baca Selengkapnya