Peringkat ekonomi Indonesia naik tapi tak bawa kesejahteraan
Merdeka.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat ini membanggakan peringkat ekonomi Indonesia yang masuk 10 besar ekonomi terbesar dunia berdasarkan Gross Domestic Product (GDP) versi World Bank atau Bank Dunia. Peringkat Indonesia terus naik dari peringkat 16 tahun 2013, kini Indonesia sudah di peringkat 10.
Indonesia saat ini berada di bawah Amerika Serikat, Republik Rakyat Tiongkok, India, Jepang, Jerman, Rusia, Brasil, Prancis dan Inggris.
"World Bank sudah menetapkan peringkat ekonomi sedunia berdasarkan GDP dan purchasing power parity (tingkat daya beli). Indonesia ditetapkan sebagai ekonomi nomor 10 di dunia," ucap SBY.
-
Apa peringkat negara terkaya di Asia Tenggara? Diketahui, Indonesia menduduki peringkat kelima sebagai negara terkaya di Asia Tenggara dengan pendapatan kotor per kapita sekitar Rp 59,29 juta. Sementara, peringkat pertama dimiliki oleh Singapura yang memiliki pendapatan kotor per kapita sebesar Rp935,37 juta.
-
Bagaimana Forbes menentukan posisi perusahaan Indonesia di dunia? 1. Bank Rakyat Indonesia (BRI) menempati posisi ke 307 di dunia dengan market value USD 53.79 miliar 2. Bank Mandiri menempati posisi ke 418 dengan market value USD 32.58 miliar 5. Bank Negara Indonesia (BNI) menempati posisi ke 930 dengan market value USD 11.76 miliar 6. Bayan Resources menempati posisi ke 983 dengan market value USD 46.96 miliar 7. Adaro Energy menempatkan posisi ke 1393 dengan market value USD 5.93 miliar
-
Siapa orang terkaya di Indonesia? Adapun Prajogo Pangestu seorang pengusaha yang masuk posisi pertama sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih sekitar 55,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp862,8 triliun (dalam kurs Rp 15.519 per USD).
-
Di mana Sulawesi Utara berada di peringkat pertumbuhan ekonomi nasional? Berdasarkan data yang mereka miliki, Sulut menjadi salah satu provinsi yang memiliki pertumbuhan ekonomi di atas rata-rata nasional.
Namun demikian, Pengamat Ekonomi dari INDEF Enny Sri Hartati menyebut peringkat ekonomi berdasarkan GDP ini tidak membawa kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia. Pasalnya produk yang dihasilkan Indonesia saat ini mayoritas dikuasai oleh asing. Sialnya, perhitungan peringkat ekonomi berdasarkan GDP adalah perhitungan atas produk yang dihasilkan oleh sebuah negara.
"GDP itu tidak bisa mencerminkan kesejahteraan masyarakat. Nilai GDP beda beda antar negara dan pengukuran beda beda. GDP hanya produk yang dihasilkan dari wilayah Indonesia, apakah produk yang dihasilkan produk buatan orang Indonesia atau tidak. Pertanyaannya itu produk Indonesia atau bukan?, kalau tidak sama saja tidak membawa kesejahteraan," ucap Enny ketika dihubungi merdeka.com di Jakarta, Minggu (4/5) malam.
Kenaikan peringkat ekonomi ini juga hanya akan menimbulkan ketimpangan ekonomi di masyarakat. Kenaikan peringkat hanya bermanfaat untuk masyarakat ekonomi atas yang mempunyai modal besar. Sektor ekonomi yang tumbuh hanya sektor padat modal, sedangkan sektor padat karya terus mengalami kesulitan.
"Jadi boro boro untuk kesejahteraan, justru ini menghasilkan ketimpangan ekonomi yang luar biasa. Sektor ekonomi yang tumbuh hanya padat modal. Pertumbuhan kapitalnya lebih besar dari sektor menengah yang padat tenaga kerja. Jadi yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin," tegasnya.
Selain itu, kebijakan pemerintah yang membela kapitalis juga disebut membuat produk Indonesia tertekan. Ini terbukti dari tingginya suku bunga acuan yang memicu tingginya suku bunga kredit. Tingginya suku bunga disebut sebagai strategi pemerintah untuk memanggil dana asing agar terus masuk ke Indonesia.
"Kebijakan ekonomi meminggirkan sektor ril, yang selalu minati dan dibela sektor kapitalis. Orang kapitalis masuk karena suku bunga naik engga karuan. Padahal sektor UMKM mati karena suku bunga kredit double digit sekarang. Kredit saja ada yang 15 persen," tutupnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kesenjangan mulai terasa sejak tahun 2008 hingga 2023.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan PDB selama 10 tahun Jokowi memperlihatkan pencapaian positif bagi ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaSalah satu komponen penopang pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam 10 tahun ke depan yaitu pertumbuhan di tingkat pekerja.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi mengajak seluruh pihak untuk melanjutkan peningkatan competitiveness index Indonesia agar semakin baik dalam merespons persaingan global.
Baca SelengkapnyaVariable penilaian pada Indonesia terus mengalami peningkatan, kecuali kemampuan militer.
Baca SelengkapnyaLuhut menyayangkan bahwa sebagian masyarakat Indonesia tidak menyadari bahwa pemerintah sudah melakukan hal yang baik.
Baca SelengkapnyaMenteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 sebesar 5,17 persen (yoy).
Baca SelengkapnyaHasil ini berdasarkan Ray Dalio’s Great Powers Index 2024.
Baca SelengkapnyaJepang bisa turun peringkat karena pelemahan mata uang dan penurunan produktifitas.
Baca SelengkapnyaPosisi tersebut naik satu peringkat dibanding dengan tahun sebelumnya, yang menempati urutan ke-4.
Baca SelengkapnyaData IMF per Juni 2023 menunjukkan ada 36 negara yang berada dalam tekanan ekonomi akibat beban utang yang meningkat.
Baca SelengkapnyaArsjad mengatakan, Indonesia saat ini masih dalam konteks terjebak di perangkat negara berpendapatan menengah (middle income trap).
Baca Selengkapnya