Perkembangan Zaman Menuntut Perbankan Lakukan Transformasi Model Bisnis
Merdeka.com - Pandemi Covid-19 berkelanjutan yang melanda Indonesia memberi efek yang cukup signifikan terhadap perbankan Indonesia. Namun selain pandemi, tantangan lain yang harus dihadapi perbankan dalam berkembang terutama di tengah masa yang cukup sulit ini ialah adanya perubahan ekspektasi masyarakat terhadap layanan perbankan.
"Ini banyak beberapa transaksi yang tidak bisa dilakukan secara fisik tapi juga secara vritual dan ini perlu beberapa penyesuaian terkait hal tersebut," ujar Deputi Komisioner Pengawas Perbankan I Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Teguh Supangkat dalam Launching Roadmap Pengembangan Perbankan Indonesia 2021-2025 secara daring, Kamis (18/2).
Pada dasarnya, dengan perkembangan teknologi saat ini, ekspektasi masyarakat terhadap layanan perbankan akan semakin besar dan kuat. Namun, pandemi Covid-19 membuatnya terjadi semakin cepat. Menurutnya, kondisi ini menuntut adanya transformasi model bisnis perbankan, seperti melalui akselerasi layanan digital.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
OJK sebut kondisi apa di sektor jasa keuangan? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 25 Oktober 2023 menilai sektor jasa keuangan nasional terjaga stabil didukung permodalan yang kuat, kondisi likuiditas yang memadai, dan profil risiko yang terjaga sehingga meningkatkan optimisme bahwa sektor jasa keuangan mampu memitigasi risiko meningkatnya ketidakpastian global baik dari higher for longer suku bunga global maupun peningkatan tensi geopolitik.
-
Apa tantangan utama pemerintahan baru terkait ekonomi? Tantangan dari Dalam Akhmad Akbar mengatakan bahwa pemerintahan Prabowo dan Gibran akan sibuk menghadapi tantangan dari dalam pemerintahannya sendiri.
-
Apa perubahan sosial budaya yang terjadi di Indonesia? Terdapat beberapa gambaran perubahan sosial dan buaya yang terjadi di Indonesia, mulai dari perpindahan masyarakat, gender, hingga pola konsumsi.
-
Bagaimana BRI mengelola resiko di tengah pemulihan? Kendati demikian untuk memperkuat kondisi yang semakin membaik, pihaknya menerapkan strategi konservatif dengan mengalokasikan dana pencadangan yang lebih dari memadai sebagai salah satu mitigasi risiko.
"Dengan hal tersebut, maka ada beberapa hal yang perlu diperkuat oleh bank, baik dari jangka pendek dengan konsolidasi bisnis dan kelembagaan serta jangka panjang terkait dengan transformasi struktural dengan memperbesar skala usaha dan penguatan daya saing," ujar Teguh.
Untuk mendukung transformasi tersebut, maka OJK meluncurkan Roadmap Pengembangan Perbankan Indonesia 2021-2025 (RP21). Roadmap ini merupakan pelaksanaan dari Master Plan Sektor Jasa Keuangan Indonesia 2021-2025 (MSPJKI).
"Kami harap roadmap ini yang merupakan pelaksanaan lebih lanjut dari MPSJKI dapat memberi arah bagi perbankan untuk mengatasi berbagai tantangan ke depan sehingga terwujud perbankan yang kuat, berdaya saing tinggi dan berkontribusi terhadap ekonomi Indonesia," katanya.
Reporter: Athika Rahma
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meningkatnya fragmentasi ekonomi dan geopolitik yang bersumber tidak hanya dari konflik Rusia-Ukraina, namun juga tensi geopolitik antara China dan AS.
Baca SelengkapnyaPelaku usaha diharapkan beradaptasi dengan perubahan pola konsumsi masyarakat.
Baca SelengkapnyaPT Pos Indonesia (Persero) telah berusia hampir 3 abad.
Baca SelengkapnyaSekitar 78 persen nasabah Indonesia kini menggunakan perbankan digital secara aktif, meningkat secara signifikan dari 57 persen pada 2017.
Baca SelengkapnyaApalagi kata Royke, IMF dan World Bank memperkirakan rata-rata pertumbuhan ekonomi global akan lebih rendah dibandingkan periode sebelum pandemi.
Baca SelengkapnyaKini semakin banyak perusahaan yang memanfaatkan perubahan peraturan yang menguntungkan yang dibawa oleh Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Baca SelengkapnyaTantangan selanjutnya yaitu rendahnya literasi keuangan digital.
Baca SelengkapnyaSelain daya beli masyarakat, masih ada tiga tantangan yang akan dihadapi usai kenaikan suku bunga acuan.
Baca SelengkapnyaDirut BRI tegaskan bankir perlu memiliki risk awareness yang baik dalam menghadapi tantangan ekonomi global.
Baca SelengkapnyaIndonesia mulai memasuki pesta demokrasi yang dapat memengaruhi risk appetite investor dan pelaku usaha.
Baca SelengkapnyaPerubahan sosial budaya adalah fenomena yang selalu terjadi.
Baca SelengkapnyaAda empat tantangan besar yang dihadapi dalam pengembangan industri fintech di Indonesia.
Baca Selengkapnya