Perkuat Kontrol Negara, Pemerintah China Beli Saham Alibaba dan Tencent
Merdeka.com - Pemerintah China berencana membeli saham Alibaba Group Holding Ltd. dan Tencent Holdings Ltd. Langkah ini memberi sinyal bahwa Beijing ingin memastikan kontrol yang lebih besar atas perusahaan digital terbesar di dunia.
Rencana ini muncul saat Beijing bersiap melonggarkan cengkeramannya di sektor digital. Struktur saham Alibaba dan Tencent, secara teori memungkinkan pemerintah mencalonkan direktur, atau mempengaruhi keputusan penting perusahaan, serta memberi otoritas alat untuk mempengaruhi industri dalam jangka panjang.
Mengutip Bloomberg, Sabtu (13/1), melalui Cyberspace Administration of China (CAC), pemerintah mengambil 1 persen saham dari anak perusahaan media digital Alibaba di Guangzhou pada 4 Januari, menurut database perusahaan Qichacha. Portofolio media perusahaan tersebut mencakup bisnis seperti platform streaming Youku dan browser seluler UC Web.
-
Siapa bos China yang membuat pernyataan kontroversial? Dalam perkembangan terbaru, ia telah meminta maaf atas komentarnya yang kontroversial.
-
Mengapa China ingin mendominasi AI Generative? China berupaya mengejar ketertinggalan dari pemilik ChatGPT, OpenAI, dan raksasa teknologi AS, Microsoft, Alfabet Google dan Amazon dalam pengembangan model bahasa besar (LLM), setelah terlambat dalam permainan.
-
Siapa yang memiliki kekuasaan tertinggi di Perseroan Terbatas? Dalam sebuah organisasi Perseroan Terbatas terdapat Direksi, Komisaris, dan para pemegang saham.
-
Siapa yang mendesak peningkatan daya teknologi di China? Para pejabat tinggi di China mendesak agar untuk ditingkatkannya daya teknologi di China karena Presiden AS, Joe Biden melakukan pembatasan kemajuan teknologi dan pembangunan di China.
-
Apa yang dimiliki China? Tidak mengherankan, mengingat populasinya yang besar, China memimpin dengan jumlah pengguna internet global, diperkirakan mencapai 1,05 miliar.
-
Bagaimana China mendominasi paten AI Generative? Mengutip CNBC dari laporan terbaru PBB, Kamis (11/7), China mengajukan lebih dari 38.000 paten dari tahun 2014 hingga 2023. Jumlah tersebut enam kali lebih banyak dibandingkan yang diajukan oleh para penemu yang berbasis di AS.
Kendaraan dana yang dibeli ke Alibaba didukung oleh CAC bersama dengan perusahaan negara terkemuka seperti CITIC, China Post, dan China Mobile Ltd. Diskusi juga sedang berlangsung tentang entitas pemerintah yang mengambil saham serupa di anak perusahaan Tencent di China daratan..
Sejak lama, pemerintahan Xi Jinping memang ingin menghidupkan kembali ekonomi nomor dua dunia, serta melancarkan kampanye melawan kecanduan game dan bersiap untuk perusahaan seperti Alibaba, yang sejak lama menarik perhatian pemerintah.
Analis Bloomberg Catherine Lim dan Trini Tan mengatakan, dengan pembelian 1 persen saham di masing-masing perusahaan ini (Alibaba dan Tencent), kontrol pemerintah China akan meningkatkan pengaruh pemerintah atas Alibaba dan Tencent.
Selain itu, pemerintah China juga dapat meningkatkan pengawasan terhadap perusahaan luar yang bekerja sama dengan Alibaba dan Tencent, serta memperlambat ekspansi.
"Bagi saya, beritanya sedikit positif, sebab dua perusahaan ini (Alibaba dan Tencent) telah bergumul dengan masalah tindakan keras dalam beberapa tahun terakhir. Kepemilikan pemerintah berpotensi membantu perusahaan mendapatkan lampu hijau untuk melakukan bisnis di area baru dan menurunkan risiko tindakan keras lebih lanjut oleh regulator," kata Kepala Penelitian Ceb International Inv Corp Ltd, Banny Lam.
Selama bertahun-tahun, pemerintah China telah menginvestasikan miliaran dolar AS ke startup terkenal, dari Didi hingga Ant Group Co milik Jack Ma.
Para analis berspekulasi bahwa, selain menempatkan wakil pemerintah di dewan direksi, serta mendapatkan suara untuk menentukan kebijakan perusahaan. Pembelian saham ini, juga memungkinkan pemerintah China untuk mengakses data-data penting.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perusahaan raksasa dunia yang lain bisa melihat ini menjadi celah atau dipandang sebagai buruknya tata kelola birokrasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaIni adalah rencana yang dipersiapkan AS kepada China.
Baca SelengkapnyaAS Makin Dibayang-bayangi Kecanggihan Teknologi China yang Dianggap Bisa Mendominasi
Baca SelengkapnyaSebelumnya China telah melarang para pejabatnya menggunakan iPhone. Alasannya keamanan siber.
Baca SelengkapnyaTikTok dikabarkan akan menggandeng Tokopedia untuk membuka e-commerce di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDirektur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Isy Karim mengaku sudah meminta penjelasan kepada manajemen Tokopedia.
Baca SelengkapnyaPersaingan teknologi antar kedua negara makin sengit.
Baca SelengkapnyaPerusahaan e-commerce Temu juga beroperasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaCara orang super kaya di China amankan aset ditengah perekonomian yang melambat.
Baca SelengkapnyaSanksi yang diberikan kepada perusahaan maupun individu asal Amerika Serikat (AS) susah sesuai dengan aturan.
Baca SelengkapnyaBerbeda dengan Indonesia yang sangat terbuka dengan merek mobil China, AS dan Kanada justru memperketat impor mobil China.
Baca SelengkapnyaTudingan ini cukup serius karena FBI menilai dua negara itu ingin mencuri data-data rahasia AS.
Baca Selengkapnya